tag:blogger.com,1999:blog-62149880781093779232024-03-28T16:07:29.919+07:00nubandung.id - Info Bandung untuk DuniaInfo Bandung untuk DuniaUnknownnoreply@blogger.comBlogger2713125tag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-25784711551729143052024-03-28T07:30:00.001+07:002024-03-28T07:30:00.196+07:00Biografi Muhammad Ali Ramdhani: Produktif Menulis dan Cucu dari KH. Anwar Musaddad<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPwPvO6jjDSFyrTkDQ2Q0GXaZX-Egw-3ZQImhuyw2Dxs0C_RjGeYOfVuBFTxB_qTGBj5tl3Q2JfO2Jf2odUlwnnRo1dqFKE_Rtaar0gbJtH0EuYriwSpXWRENW0jVP7y1s6I6cCsWDeFNnEK104FmFU0aEJuNByLhYZriCRXaMvJIaZEir84OlRK5sLKM/s1280/prof-dhani.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="673" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPwPvO6jjDSFyrTkDQ2Q0GXaZX-Egw-3ZQImhuyw2Dxs0C_RjGeYOfVuBFTxB_qTGBj5tl3Q2JfO2Jf2odUlwnnRo1dqFKE_Rtaar0gbJtH0EuYriwSpXWRENW0jVP7y1s6I6cCsWDeFNnEK104FmFU0aEJuNByLhYZriCRXaMvJIaZEir84OlRK5sLKM/s16000/prof-dhani.jpg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T dilantik menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium H. M. Rasjidi, Kantor Kemenah Jalan M. H. Thamrin, Jakarta, Selasa (26/3/2024).</p><p><br /></p><p>Dilansir dari laman Alumni IPBPedia, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T atau yang kerap disapa Prof. Dhani adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementrian Agama (Kemenag), Republik Indonesia. Ia dilantik pada 10 Agustus 2020 oleh Menteri Agama, Fachrul Razi di Auditorium H. M. Rasjidi, Kantor Kemenag Jalan M. H. Thamrin, Jakarta.</p><p><br /></p><p>Sebelum menjabat sebagai Dirjen Pendis Kemenag, Prof. Dhani adalah Direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) pada masa khidmat 1996-2000.</p><p><br /></p><p>Prof. Dhani mengenyam pendidikan sarjananya di jurusan Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University dan lulus pada tahun 1995. Setelah lulus, ia melanjutkan program pendidikan magister dan doktoralnya di Institut Teknologi Bandung (ITB).</p><p><br /></p><p>Pria kelahiran Garut, 6 November 1971 ini merupakan cucu dari KH. Anwar Musaddad, Rektor pertama UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jejak keilmuannya memang sudah diwariskan oleh sang kakek. Ibunya, Prof. Hj. Ummu Salamah, MS, merupakan anak dari pasangan Prof. KH. Anwar Musaddad dan Hj. Atikah Kutubi. Prof. Ummu adalah Guru Besar Universitas Pasundan Bandung, Ketua Yayasan Musadaddiyah Garut, Ketua Dewan Pembina Universitas Garut (UNIGA).</p><p><br /></p><p>Sedangkan ayahnya Prof. Cecep merupakan akademisi, dan politisi DPR/MPR. Melihat dari silsilah keluarganya, tak mengherankan memang jika Prof. Dhani mengabdikan diri untuk dunia pendidikan. Dalam hal intelektualitas, dirinya memang sangat patut dibanggakan.</p><p><br /></p><p>Bagaimana tidak, ia dikenal sebagai pribadi yang sangat produktif menulis jurnal. Ia juga rajin menulis dan mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional.</p><p><br /></p><p>Tercatat sudah ada 117 tulisan yang terindeks Scopus dengan total sitasi 1.033 dukumen dan h-index 21 dukumen. Sejak 2015, tulisannya sudah dikutip 2.908 kali dan kemungkinan masih akan terus bertambah. Pada tahun 2018, Prof. Dhani dinobatkan sebagai penulis artikel ilmiah dengan Sinta Score tertinggi kategori perguruan tinggi keagamaan.</p><p><br /></p><p>Sungguh prestasi yang sangat membanggakan. Menurutnya, intelektualitas sejati adalah mereka yang gemar dalam hal literasi, baik itu membaca dan juga menulis. Pada tahun 2006, Penulis buku “Analisis Kebutuhan Sistem Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Publikasi ilmiah†ini dikukuhkan sebagai Profesor (Guru Besar) di UIN Sunan Gunung Jati, Bandung saat usianya masih 34 tahun. Usia yang masih sangat muda untuk mendapatkan gelar Guru Besar di Indonesia.</p><p><br /></p><p>Prof. Dhani sangat profesional dalam menjalankan setiap tugas yang diembannya. Ia berpedoman untuk selalu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Prof. Dhani diharapkan mampu memberikan warna yang cerah dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.</p><p><br /></p><p>Pendidikan Islam yang mampu melahirkan generasi Islam yang unggul, berkarakter pancasila, berbudaya nusantara, adaptif terhadap zaman, serta menebar ajaran-ajaran Islam yang rahmatal lil Alamin. Semuanya ia emban demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, khususnya dalam hal pendidikan Islam.</p><p><br /></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-78991779731019863332024-03-27T21:23:00.002+07:002024-03-27T21:23:31.992+07:00Ingin Langganan Paket Internet Dedicated Murah di Bandung? Corpnet Rekomendasinya<p><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguv2G504nbCNrFJdOB1zdSBHnkqPCwipsZAHoFU9VNnA09VJFYkJ1qSrcj7hhuAm0Q8JGp4BcITCIxiizUubDepbzaMs41vZk8m94r6VOD3L_l5krksovJ_BkS3W-QoqDUxzCA-yGkVn4U7MTrT9BJ2ptxKVEMlH-9yaIL9PAKg_yNTDBMAk3ciqrxcRtO/s1960/corpnet.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguv2G504nbCNrFJdOB1zdSBHnkqPCwipsZAHoFU9VNnA09VJFYkJ1qSrcj7hhuAm0Q8JGp4BcITCIxiizUubDepbzaMs41vZk8m94r6VOD3L_l5krksovJ_BkS3W-QoqDUxzCA-yGkVn4U7MTrT9BJ2ptxKVEMlH-9yaIL9PAKg_yNTDBMAk3ciqrxcRtO/s16000/corpnet.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br />NUBANDUNG.ID –</b> Ketika Anda mengakses intenet, tentu saja ingin cepat dan jaringannya stabil. Di sini Anda hanya membutuhkan berlangganan internet dedicated. Tetapi, sebelum berlangganan, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentangnya.</p><p><br /></p><p>Internet dedicated adalah jenis layanan internet yang kecepatan dan bandwidth internet didedikasikan secara keseluruhan untuk satu pengguna. Internet dedicated pada umumnya digunakan di kantor maupun bisnis yang membutuhkan koneksi internet yang stabil.</p><p><br /></p><p>Jika Anda salah satu dari sekian banyak orang yang ingin langganan internet dedicated, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.Simak penjelasan mengenai internet dedicated hingga rekomendasi paketnya dalam artikel ini.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Apa Itu Internet Dedicated?</h3><p><br /></p><p>Mengutip artikel dari laman <b><u><a href="https://www.corpnet.net.id" target="_blank">corpnet</a></u></b>, bahwa layanan koneksi internet dedicated merupakan solusi yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan para profesional. Berbeda dengan layanan broadband konvensional, layanan ini menawarkan performa yang handal, kecepatan tinggi, dan stabilitas yang konsisten. </p><p><br /></p><p>Keunggulan layanan internet dedicated mencakup beberapa aspek, seperti bandwidth yang bersifat simetris (1:1), adanya Service Level Agreement, sistem keamanan jaringan yang dapat diandalkan karena aksesnya dikhususkan untuk organisasi Anda, dan fleksibilitas dalam penambahan kapasitas jaringan hingga mencapai 10 Gbps.</p><p><br /></p><p>Internet dedicated adalah layanan koneksi internet yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan profesional. </p><p><br /></p><p>Saat ini, ada banyak paket internet dedicated yang ditawarkan oleh berbagai ISP. Namun, rata-rata menawarkan dengan harga yang cukup mahal. Namun, jangan khawatir. Di bawah ini, ada paket internet dedicated murah yang memiliki kualitas jaringan internet terbaik. </p><p><br /></p><p>Rekomendasi paket internet dedicated murah adalah Corpnet. Corpnet menyediakan paket internet dedicated dengan harga yang cukup terjangkau. Prime dari Corpnet merupakan solusi internet dedicated yang memadukan kualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. </p><p><br /></p><p>Dalam era bisnis yang semakin tergantung pada teknologi, Prime muncul sebagai jawaban untuk kebutuhan konektivitas perusahaan yang memerlukan akses internet cepat, handal, dan skalabel. </p><p><br /></p><p>Dengan kecepatan luar biasa mencapai 1000 Mbps, Prime menjadi jembatan ke dunia konektivitas yang kuat untuk perusahaan besar, korporat, rumah sakit, dan bisnis besar lainnya.</p><p><br /></p><p>Keunggulan utama Prime terletak pada koneksi internet dedicated 1:1, di mana seluruh kapasitas bandwidth diperuntukkan secara eksklusif untuk pengguna atau bisnis tertentu. </p><p><br /></p><p>Ini menjamin kecepatan penuh tanpa terpengaruh oleh pengguna internet lainnya, memastikan kinerja online yang optimal. </p><p><br /></p><p>Fitur unggulan lainnya termasuk Bandwidth on Demand, yang memungkinkan pengguna menyesuaikan kecepatan internet sesuai kebutuhan bisnis tanpa terikat oleh kontrak jangka panjang. </p><p><br /></p><p>Dengan penawaran Free 6 IP Static dan Free MRTG, Prime memberikan stabilitas layanan bisnis dan alat pemantauan kinerja jaringan secara gratis. </p><p><br /></p><p>Cocok untuk korporat, rumah sakit, dan bisnis besar lainnya, Prime menawarkan konektivitas internet yang sangat andal, kecepatan tinggi, dan fleksibilitas dalam pengelolaan bandwidth.</p><p><br /></p><p>Fitur istimewa lainnya termasuk No FUP (Fair Usage Policy), menjamin kebebasan penggunaan internet tanpa batasan data. </p><p><br /></p><p>SLA sebesar 99.5% selama 24 jam sehari menunjukkan komitmen Corpnet terhadap keandalan layanan internet, sementara layanan pelanggan 24 jam membuktikan kesediaan mereka membantu bisnis besar kapan pun diperlukan. </p><p><br /></p><p>Corpnet menghadirkan solusi internet dedicated yang tidak hanya terjangkau namun juga mengutamakan kualitas tinggi, memberikan perusahaan keunggulan dalam era bisnis digital yang semakin kompetitif.</p><p><br /></p><h3 style="text-align: left;">Tentang Corpnet</h3><p><br /></p><p>Corpnet adalah layanan akses internet melalui Dedicated Internet 24 jam sehari dengan jaminan bandwidth ratio 1:1, menggunakan Default Internet Gate-way dan Alamat IP Publik yang dimiliki oleh Grup Megavision.</p><p><br /></p><p>Ketika dunia menjadi semakin saling terhubung, cepat, dan reliabel; konektivitas internet telah menjadi kebutuhan untuk bisnis dan individu. </p><p><br /></p><p>Apakah Anda seorang pengusaha ambisius yang ingin memperluas kehadiran Anda secara online, perusahaan yang sedang berkembang serta mencari integrasi Cloud tanpa batas, atau hanya sekedar ingin koneksi yang cepat dan stabil untuk streaming film dan terhubung dengan orang yang dicintai, CORPNET dapat mewujudkannya.***</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-88228785221897905762024-03-27T14:27:00.002+07:002024-03-27T14:27:52.381+07:00Inilah Drama Komunikasi Politik Pasca Pilpres 2024. Catatan Seminar UIN Bandung<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIlm0IITUCxkSu0bsE2VroCcZCABcYsKTePvath85sV6wj1du115nOATwf6XDHnAIRi2MmHR3Dipj6QdAeT6-FqCWUDkEraZ4CW3bd1jP5hwsQ5Tu_yFW_qiI_vzUarAW8LDUGL6qCntQ_km7_I6fSaMNSSU0sAOam6IcqLThPLkDjavXwmkpB6DcUUeA/s1600/seminar-uinsgd.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIlm0IITUCxkSu0bsE2VroCcZCABcYsKTePvath85sV6wj1du115nOATwf6XDHnAIRi2MmHR3Dipj6QdAeT6-FqCWUDkEraZ4CW3bd1jP5hwsQ5Tu_yFW_qiI_vzUarAW8LDUGL6qCntQ_km7_I6fSaMNSSU0sAOam6IcqLThPLkDjavXwmkpB6DcUUeA/s16000/seminar-uinsgd.jpeg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Seminar Komunikasi Politik Pasca Pilpres 2024 di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Selasa (26/03/2024).</p><p><br /></p><p>Seminar ini turut menghadirkan para pakar, pengamat komunikasi dan budaya komunikasi politik, yakni Prof. Enjang sebagai keynote speaker, Prof. Asep Saeful Muhtadi, Prof. Zaenal Mukarom, guru besar bidang Ilmu Komunikasi dan Prof. Moch. Fakhruroji, ahli media.</p><p><br /></p><p>Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Dr. Enjang. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa satu diantara persoalan yang paling menarik dibicarakan setelah pilpres adalah komunikasi politik. “Salah satu hal yang menarik untuk dibahas setelah pilpres adalah komunikasi politik, mengapa ini dipandang menarik, karena setelah pilpres kita menyaksikan secara terang benderang sebuah drama mempertontonkan tentang bagaimana orang berbicara tentang harga diri dan juga memperjuangkan sebuah tujuan sejati,” ujar Prof Enjang dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).</p><p><br /></p><p>Kang Enjang, biasa dipanggil mengatakan bahwa diantara dua kubu yang kemudian saling mempertukarkan pesan-pesan politik dengan berbagai gagasan sesuai dengan kepentingan dan posisi masing-masing, seakan-akan itu adalah sebuah tontonan yang sangat menarik, bahkan lebih menarik dibandingkan drama korea.</p><p><br /></p><p>Menurutnya ini merupakan sebuah kajian yang sangat penting, terlebih bagaimana kita bisa memasarkan gagasan di antara orang-orang yang memang dipandang kompeten dalam bidang ini.</p><p><br /></p><p>Sebagai pengantar, Prof. Asep Saeful Muhtadi, menjelaskan bahwa komunikasi politik pasca Pilpres 2024 dilihat dari dua sisi aktor komunikasi. “yang pertama elit yang kedua massa. Yang disebut elit adalah para pengambil kebijakan atau yang paling berkuasa, sehingga komunikasi politik pasca pilpres 2024 dikuasai oleh elit, seperti pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Yang kedua massa, massa itu sangat terombang-ambing karena dia bukan pemangku kebijakan, melainkan sebagai korban komunikasi yaitu masyarakat, sehingga mereka tidak bisa memainkan peran penting,’’ jelasnya.</p><p><br /></p><p>Prof Samuh, sapaan akrabnya menambahkan bahwa pesan yang mendominasi komunikasi politik pasca pilpres 2024 adalah kegaduhan yang terjadi antara pihak yang menggugat dan pihak yang tergugat, yang disebabkan oleh proses komunikasi yang tidak sejalan dan tidak disepakati oleh bangsa Indonesia, terutama oleh aktor partai politik.</p><p><br /></p><p>Dalam pemaparannya, Prof. Zaenal Mukarom, menuturkan pemilu dilihat dari kacamata komunikasi politik. “dari kacamata politik bisa dilihat dari tiga kaca: pertama dari teori kehendak rakyat, orang yang mendapatkan suara terbanyak itulah yang menang; kedua, teori dukungan rakyat, yang mana gambarannya bahwa rakyat memberikan dukungan kepada pasangan yang dipilihnya; ketiga, kontrol sosial artinya pemilu dan pilpres harus dipandang bagaimana rakyat memberikan kontrol tentang pilihan politiknya,’’ ungkapnya.</p><p><br /></p><p>Menurutnya kita bisa melihat beberapa fenomena pasca pilpres: pertama, pudarnya paslon politik, yang mana dalam konteks komunikasi politik budaya politik itu penting. Kedua, fenomena gagasan ide, yang mana ini tidak berbanding lurus atas keterpilihan seseorang pada pilpres sekarang. Selanjutnya, kampanye dalam komunikasi politik ternyata lebih disukai dengan kampanye gemoy, yang mana para milenial juga lebih menyukai hal tersebut, ini merupakan sebuah realitas yang mana komunikasi politik di Indonesia menurun.</p><p><br /></p><p>Dilihat dari sisi media, Prof. Moch. Fakhruroji, menyampaikan pergesaran yang terjadi dalam kaitannya dengan media, bahwa persepsi manusia atau audiens dipengaruhi oleh apa yang dia baca, sehingga pada era politik orang-orang hanya melihat selembaran-selembaran berita yang bersiuran di media sosial.</p><p><br /></p><p>Di era sekarang peran media yang semakin besar untuk menguasai ruang publik yang paling ramai ialah di media sosial sehingga algoritma media sosial menyebabkan seseorang terpengaruh atas pilihan politiknya. Dengan adanya politic of memory, ia juga mampu mempengaruhi masyarakat salah satunya dengan konten media sosial.</p><p><br /></p><p>Sebagai penutup, acara ini diakhiri dengan sesi diskusi oleh para dosen Ilmu Komunikasi yang turut hadir pada seminar kali ini</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-36617724283966276252024-03-27T07:18:00.001+07:002024-03-27T07:18:05.812+07:00Adzab Kubur Pasca Kematian<p><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWu2hFPqBalil9D1_Dop-t_51elGBxJAjW99mRVKDEHwq9i-j4PFn4JsJeZVm_n0BFmwDH0tnZGBiNBcy1ctIzIcDNaic57gjh1H0Isv4UFXHeawLpiUdoijVFJn7XsyRoYyvWILl5lPAKZ2mmQgncPw0RTkF6XyrFyyyfJLkVFTZtuoQ9r8bTLlEA1U4b/s1200/idat.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="630" data-original-width="1200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWu2hFPqBalil9D1_Dop-t_51elGBxJAjW99mRVKDEHwq9i-j4PFn4JsJeZVm_n0BFmwDH0tnZGBiNBcy1ctIzIcDNaic57gjh1H0Isv4UFXHeawLpiUdoijVFJn7XsyRoYyvWILl5lPAKZ2mmQgncPw0RTkF6XyrFyyyfJLkVFTZtuoQ9r8bTLlEA1U4b/s16000/idat.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br />Oleh : Idat Mustari*</b></p><p><b><br /></b></p><p><b>NUBANDUNG.ID --</b> Saya tidak pernah membayangkan jika setelah kehidupan dunia ini tidak ada lagi kehidupan baru. Para penindas, penjahat, pelaku kezaliman yang di dunia lolos dari jeratan hukum,karena punya duit, kekuasaan lantas juga tak ada hukuman lagi bagi mereka di kehidupan setelah kematian, maka sungguh nikmatnya mereka.</p><p><br /></p><p>Begitupun bagi mereka yang hidup kekurangan, namun taat, rajin beribadah, akhlaknya mulia, tak ada balasannya karena tak ada kehidupan baru setelah kematian, maka betapa konyolnya dan sakitnya drama kehidupan ini.</p><p><br /></p><p>Tak terbayangkan bagaimana sakitnya orang yang di dunia dizalimi yang tak bisa berbuat apa-apa untuk menuntut keadilan, selesai begitu saja setelah kematiannya, maka betapa sedihnya hidup ini.</p><p><br /></p><p>Itulah yang membedakan kita sebagai muslim yang beriman dengan orang kafir. Sebagai muslim meyakini betul akan adanya kehidupan setelah kematian sebagai tempat pembalasan yang seadil-adilnya. Yang kemudian harus berpikir ulang untuk berbuat zalim kepada orang lain, yang boleh jadi bisa lolos dari hukuman disini, tapi tidak di sana.</p><p><br /></p><p>Puasa yang kita lakukan, menurut saya adalah ejawantah dari keyakinan kita adanya kehidupan setelah kematian.</p><p><br /></p><p>Ditutup dengan Firman Allah yang terdapat dalam QS.Al-Zalzalah : 7-8 ayat 7-8, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”</p><p><br /></p><p>Seseorang tak akan jadi orang yang bertaqwa sebelum ia beriman kepada yang gaib. Seperti dalam Firman Allah,” (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib….” (QS. Al-Baqaah : 3). Ghaib itu sesuatu yang tak dapat dilihat, diraba dan diketahui hakikatnya. Hal yang gaib antara lain Allah, malaikat, alam kubur, kebangkitan, hisab, shirath, surga, neraka, dan hal ghaib lainnya.</p><p><br /></p><p>Mudahkah seseorang dituntut mengimani sesuatu yang tak pernah dilihatnya, dirabanya, diketahuinya ? Tentu sangat tidak mudah. Mudahkah seseorang dituntut mengimani alam kubur,neraka, surga ? </p><p><br /></p><p>Tentu sangat tidak mudah. Tapi inilah ajaran Islam yang menghendaki manusia melebihi mahluk lainnya (binatang). Binatang hanya melakukan sesuatu sesuai yang dia lihat dan rasakan. Maka beriman kepada yang gaib adalah yang utama harus ada di setiap jiwa seorang muslm.</p><p><br /></p><p>Salah satu hal yang gaib yang harus kita imani yakni adanya alam kubur. Meskipun kita belum merasakan suasana keadaan alam kubur, tetapi kita harus belajar berkunjung ke alam kubur. Tentu berkunjung ke alam kubur, bukan mencari tour travel ke alam kubur melainkan menelusuri informasi dari Al-Quran dan hadis, serta para wali Allah yang mukasyafah (tersingkapnya tirai kegaiban).</p><p><br /></p><p>Utsman bin Affan r.a ketika berhenti di atas kubur ia menangis, maka ditegur : “Engkau jika menyebut surga dan neraka tidak menangis, tapi kau menangis karena kubur? Jawabnya : Rasulullah Saw bersabda."Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang di belakangnya lebih berat dari padanya. "</p><p><br /></p><p>Aisyah Rhadhiyallah anha berkata :”Sebelumnya aku tidak mengetahui adzab kubur sehingga ada seorang wanita Yahudi masuk ketempatku, lalu dia meminta sesuatu, maka aku pun memberinya, lantas dia berkata,”Semoga Allah Melindungimu dari adzab Kubur.” </p><p><br /></p><p>Aku pun mengira bahwa perkataan itu termasuk kebohogan-kebohongan kaum Yahudi. Hingga ketika Nabi SAW masuk aku menceritakan itu kepada beliau, maka beliau pun memberitahuku, bahwa adzab kubur itu benar adanya.” (HR Muntafaq alaih)</p><p><br /></p><p>Azab kubur itu ada, pasti ada. Rasulullah saw pun berdoa memohon perlindungan dari azab kubur tentu ini bukan dikarenakan Beliau punya dosa melainkan agar dilakukan oleh umatnya yang tak akan luput dari dosa. </p><p><br /></p><p>Wallahu 'Alam</p><p><br /></p><p>*Penceramah dan Komisaris BPR Kerta Raharja Kab Bandung</p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-8778719662547845672024-03-26T09:23:00.001+07:002024-03-26T09:23:05.864+07:008 Tips Membuat Konten Dakwah Singkat dan Menarik di Media Sosial<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnKYlM0wB0Mp-GrXBvFdy2RbsM55YaXy7TICHGAq2GpZJipNa7SSVGyYBNb0AHE4WkiTJtOB5i6QrgyJUcUflxMAgHzpRJC49XXMuBtRKZvVXobS942qjRXXrlGrHrL9VgmJzbEgDJMNtpLykJWhvrweBQOgTy4SzmL1ta1vEqcs-lNyS7ZyOCAoZt02s/s612/istockphoto1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="408" data-original-width="612" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnKYlM0wB0Mp-GrXBvFdy2RbsM55YaXy7TICHGAq2GpZJipNa7SSVGyYBNb0AHE4WkiTJtOB5i6QrgyJUcUflxMAgHzpRJC49XXMuBtRKZvVXobS942qjRXXrlGrHrL9VgmJzbEgDJMNtpLykJWhvrweBQOgTy4SzmL1ta1vEqcs-lNyS7ZyOCAoZt02s/s16000/istockphoto1.jpg" /></a></div><br /><p></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Membuat konten dakwah yang singkat dan mudah diterima oleh kalangan netizen membutuhkan strategi yang tepat agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan secara efektif.</p><p><br /></p><p>Berikut adalah delapan tips untuk membuat konten dakwah di media sosial dengan durasi pendek yang bisa menjadi referensi.</p><p><br /></p><p><b>1. Sederhana dan jelas</b></p><p><br /></p><p>Sederhanakanlah pesan dakwah Anda agar mudah dipahami oleh audiens atau netizen. Gunakan juga bahasa yang mudah dipahami dan hindari penggunaan istilah-istilah teknis yang kompleks.</p><p><br /></p><p><b>2. Fokus pada pesan inti</b></p><p><br /></p><p>Identifikasi pesan inti yang ingin Anda sampaikan dan fokuslah pada hal tersebut. Hindarilah penggunaan informasi yang terlalu banyak agar pesan Anda tidak terlalu rumit.</p><p><br /></p><p><b>3. Gunakan visual yang menarik</b></p><p><br /></p><p>Manfaatkan gambar, video pendek, atau grafik yang menarik perhatian. Apa pasal? Visual yang menarik dapat membantu menambah daya tarik dan memudahkan pemahaman pesan yang ingin disampaikan.</p><p><br /></p><p><b>4. Gunakan narasi yang mengena</b></p><p><br /></p><p>Jika menggunakan video, pastikan narasi atau teks yang disertakan dapat menguatkan pesan yang ingin disampaikan. Gunakan kata-kata dan font yang kuat serta mengena untuk mempengaruhi emosi audiens.</p><p><br /></p><p><b>5. Gunakan tagar yang relevan</b></p><p><br /></p><p>Manfaatkan fitur tanda pagar (tagar) untuk meningkatkan jangkauan konten Anda. Pilihlah tagar yang relevan dengan konten dakwah Anda agar mudah ditemukan oleh kalangan netizen yang tepat.</p><p><br /></p><p><b>6. Konsisten dengan branding</b></p><p><br /></p><p>Jika Anda atau lembaga Anda memiliki identitas visual atau branding tertentu, pastikan konten dakwah Anda konsisten dengan branding tersebut. Hal ini akan membantu meningkatkan daya ingat dan citra merek Anda di mata audiens.</p><p><b><br /></b></p><p><b>7. Ajak interaksi</b></p><p><br /></p><p>Dorong interaksi dengan audiens melalui pertanyaan atau ajakan untuk berbagi pengalaman. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan dan meningkatkan jangkauan konten Anda di media sosial.</p><p><br /></p><p><b>8. Evaluasi dan pelajari respons</b></p><p><br /></p><p>Setelah konten Anda dipublikasikan, perhatikan tanggapan dan respons dari audiens. Pelajari apa yang berhasil dan tidak berhasil, lalu gunakan informasi tersebut untuk meningkatkan konten dakwah Anda di masa mendatang.</p><p><br /></p><p><br /></p><p>Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat membuat konten dakwah yang singkat namun efektif untuk disampaikan melalui media sosial dan dapat diterima dengan baik oleh kalangan netizen.</p><p><br /></p><p>Jadi, kapan Anda mau bikin konten yang menarik di media sosial tentang dakwah? Selamat mencoba.</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-31557240448205299742024-03-25T09:03:00.001+07:002024-03-26T09:04:31.722+07:00Pakar ITB: Rencana Pembangunan BIURT, Bukan Solusi Macet!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEildCtg8NSq2ZfHTfdeg1hFT6mJZFvNtEXiX0YOrdBmJEW-K4qLnQiC_zq02SGu4g6treAnAliBpyHLMLKO_7FsW898m3f6aMWyLiMaZjl9C0lNlOjUPHmvKO6PMcN2JP9SPz6klQ6R1wnWvumDNAdTtye_JyOP4SefnITQtwZvR-DS5rHN5ymZA2lq68U/s700/macet.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEildCtg8NSq2ZfHTfdeg1hFT6mJZFvNtEXiX0YOrdBmJEW-K4qLnQiC_zq02SGu4g6treAnAliBpyHLMLKO_7FsW898m3f6aMWyLiMaZjl9C0lNlOjUPHmvKO6PMcN2JP9SPz6klQ6R1wnWvumDNAdTtye_JyOP4SefnITQtwZvR-DS5rHN5ymZA2lq68U/s16000/macet.jpeg" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Rencana pelanjutan pembangunan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) menjadi perbincangan di masyarakat. Hal ini menuai pro kontra. Terkait hal tersebut, Dr. Aine Kusumawati, S.T., M.T., pakar transportasi dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan pandangannya.</p><p><br /></p><p>“Jalan tol (dalam Kota Bandung) itu tidak akan menyelesaikan masalah (kemacetan),” tutur Aine dikutip dari laman ITB, Senin (25/3/2024).</p><p><br /></p><p>Berdasarkan rencana, infrastruktur tersebut diharapkan dapat membangun konektivitas transportasi yang kuat dan mengatasi masalah kemacetan di Kota Bandung. Namun, Dr. Aine mengatakan, proyek itu hanya dapat menjadi solusi jangka pendek, lantaran dalam beberapa tahun kemudian kapasitas maksimal jalan akan terpenuhi dan permasalahan kemacetan akan muncul kembali. Dengan dibangunnya tol pun, kemungkinan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi akan semakin meningkat.</p><p><br /></p><p>Dari komposisi lalu lintas, jalanan di Kota Bandung didominasi kendaraan roda dua. Adapun proyek tol yang akan dibangun tidak ditujukan bagi pengguna kendaraan roda dua. Selain itu, meninjau rute yang akan dibangun, tidak semua pengguna kendaraan roda empat akan memanfaatkan tol dalam kota karena keterbatasan rute yang dimiliki. Hal tersebut mengindikasikan bahwa infrastruktur itu hanya akan mengatasi sebagian kecil dari akar permasalahan kemacetan di Kota Bandung.</p><p><br /></p><p>Pembangunan Tol Dalam Kota Bandung tentunya akan membawa berbagai dampak bagi masyarakat. Dalam jangka pendek, proses konstruksi akan menyebabkan kemacetan yang semakin parah di ruas-ruas jalan. “Saat jalan tol sudah jadi, bukan berarti dia akan menyelesaikan masalah, karena yang berpindah mungkin tidak banyak. Tapi, bayangkan nanti kalau ada lalu lintas yang di-generated oleh jalan tol tersebut. Orang-orang yang tadinya nggak kepikiran naik mobil mungkin jadi naik mobil,” ujarnya.</p><p><br /></p><p>Pola pergerakan masyarakat pun akan berubah, beban lalu lintas baru di daerah-daerah yang dihubungkan oleh tol akan muncul, dan kapasitas jalan akan tercapai. Pada akhirnya, kemacetan akan timbul kembali.</p><p><br /></p><p>“Kita tidak bisa terus-menerus menyediakan prasarana untuk mengakomodasi demand yang ada. Demand akan terus meningkat. Kalau demand terus meningkat, berarti kita harus terus membangun jalan baru,” tuturnya.</p><p><br /></p><p>Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Kota Bandung menurutnya adalah angkutan massal. Kendala yang mungkin dihadapi dalam membangun fasilitas angkutan umum massal adalah biaya dan kondisi eksisting jalanan di Kota Bandung. Badan jalan yang kecil tidak memungkinkan dibangunnya jalur khusus untuk transportasi umum tipe busway. Selain itu, transportasi umum eksisting seperti angkot dan Trans Metro Bandung (TMB) dinilai kurang efektif untuk dikembangkan karena jaringan jalan Kota Bandung sudah terlalu padat. Oleh karena itu, dibutuhkan angkutan umum massal yang memiliki jalur sendiri berupa jalur elevated (di atas permukaan tanah) dengan tipe transportasi Light Rail Transit (LRT). Dengan dikembangkannya fasilitas transportasi umum yang layak dan memadai, masyarakat lambat laun akan beralih sepenuhnya ke transportasi umum dan masalah kemacetan di Kota Bandung akan teratasi.</p><p><br /></p><p>Menurut Dr. Aine, jika proyek tol jadi dibangun, diperlukan feasibility study (studi kelayakan) terbaru yang dapat menunjukkan bahwa benefit yang diberikan oleh tol secara signifikan dapat dirasakan masyarakat Kota Bandung. Studi kelayakan ini meliputi trase, jumlah lalu lintas yang berpindah menggunakan tol, hingga analisis ekonomi mengenai perbandingan biaya investasi dan manfaat tol.</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-16116994839357090322024-03-24T09:57:00.003+07:002024-03-25T10:00:57.799+07:00Yuk Nikmati Takjil Ampe Parsel dengan Aman Lewat Cek KLIK<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjojlUYltWgI5cojRI2xpvObm-8nE3msPNoQMIk5FYHy96SEW9b-NbfSi42naB9bP2R0dk4PquYObEvwucalQ2MjdmbTIi_OsQgK99l8wPIIy2zhxtlv8Mr2Yi2e4zejvL7sYpoFdKDSWpIn2D-NthJy_z8-IWOfyZcz69i0yhuSE8gO8XgNnKobjxtGw8/s1280/171100719675.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjojlUYltWgI5cojRI2xpvObm-8nE3msPNoQMIk5FYHy96SEW9b-NbfSi42naB9bP2R0dk4PquYObEvwucalQ2MjdmbTIi_OsQgK99l8wPIIy2zhxtlv8Mr2Yi2e4zejvL7sYpoFdKDSWpIn2D-NthJy_z8-IWOfyZcz69i0yhuSE8gO8XgNnKobjxtGw8/s16000/171100719675.jpeg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Bulan Ramadan identik dengan tingginya konsumsi dari mulai keperluan takjil, parsel lebaran, termasuk penggunaan obat seperti kosmetik bagi sebagian orang. Berkaca pada hal tersebut, yuk kita pahami istilah 'Cek KLIK' untuk memastikan keamanan produk makanan atau obat-obatan yang kita konsumsi.</p><p><br /></p><p>Istilah 'Cek KLIK' dijabarkan oleh Ketua Tim Pemeriksaan pada Balai Besar Pengawas Obat Makanan (BBPOM) Bandung, Leni Maryati dikutip dari laman Kota Bandung, Minggu, (24/3/2024)</p><p><br /></p><p>Ia menjelaskan, KLIK yang dimaksud yaitu mengecek 4 elemen dalam produk makanan serta obat yang hendak dibeli atau dikonsumsi. Yaitu: Kemasan, Label, Izin edar, serta Kadaluwarsa.</p><p><br /></p><p>"Lakukan Cek KLIK. Masyarakat juga bisa mengecek (terkait empat unsur yang dimaksud) melalui aplikasi BPOM Mobile. Tinggal masukkan saja nomor izin edar yang tertera pada produk kemasan," terangnya.</p><p><br /></p><p>Selain cara tersebut, masyarakat juga bisa memindai kode (scan barcode) yang tertera pada produk makanan atau obat yang hendak dikonsumsi.</p><p><br /></p><p>Di sisi lain, Leni menjelaskan upaya yang dilakukan BBPOM Bandung, antara lain dengan melakukan pengawasan pangan dan obat-obatan. Mulai dari lapak tradisional, ritel, hingga apotik.</p><p><br /></p><p>"Kami melakukan pengawasan mutu produknya. Betul tidak jenis obat atau makanannya jenis tertentu, kita lihat komposisinya," terang Leni.</p><p><br /></p><p>Selain itu, Leni mengaku terus melakukan pengawasan terhadap makanan jenis parsel ataupun takjil yang banyak dijual selama Ramadan. Di Kota Bandung, pengawasan serta uji kelayakan makanan takjil akan dilakukan pada 28 Maret 2024 mendatang.</p><p><br /></p><p>"Kami lakukan tes, semacam uji cepat untuk memastikan keamanan pangan tersebut. Di Kota Bandung akan diselenggarakan pada 28 Maret 2024 di Pusdai," terangnya.</p><p><br /></p><p>Ia berharap masyarakat Kota Bandung menjadi konsumen cerdas dengan memastikan Cek KLIK sebelum mengonsumsi makanan atau obat-obatan.</p><p><br /></p><p>Tak hanya itu, BBPOM Bandung juga membuka layanan aduan apabila masyarakat menemukan produk makanan atau obat yang tidak sesuai dengan Cek KLIK. Anda bisa melaporkannya ke nomor layanan 08119900533.</p><p><br /></p><p>"Silakan laporkan kepada kami apabila menemukan produk-produk yang tidak ada izin edarnya," pungkas Leni</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-69554579042147971252024-03-23T06:00:00.003+07:002024-03-23T14:19:14.008+07:00Fatayat NU dan INFID Optimalkan Peran Aktor Media dalam Membangun Kerukunan Antar Agama di Jabar<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0AOU-YXM8_yVxAZo6CFUoxWMGImQb5k4pNIRdIeQMH3IW_tesCqK-5pl8DK3lqphxTUg_0PmPkjvn6nH9Fonw44IR54p_i97cwJ1Q2HhBcvp6zQ0GBZwomJp0xWEjQmksVOF1aZl4ZgXQ70w1nJqH7DX6N1g2J9GmSCg8tiJAr7KBQha4GTDvwmW2uDY/s1600/IMG-20240322-WA0007.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0AOU-YXM8_yVxAZo6CFUoxWMGImQb5k4pNIRdIeQMH3IW_tesCqK-5pl8DK3lqphxTUg_0PmPkjvn6nH9Fonw44IR54p_i97cwJ1Q2HhBcvp6zQ0GBZwomJp0xWEjQmksVOF1aZl4ZgXQ70w1nJqH7DX6N1g2J9GmSCg8tiJAr7KBQha4GTDvwmW2uDY/s16000/IMG-20240322-WA0007.jpg" /></a></div><br /><p><br /></p><p>NUBANDUNG.ID -- PW Fatayat NU Jawa Barat bersama INFID menggelar “Kelas Pelatihan Jurnalistik Inklusif untuk Kebangsaan dan Kesetaraan” di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung, Jalan Peta No.147-149, Suka Asih, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu-Kamis, (20-21/3/2024).</p><p><br /></p><p>Narasumber yang berkompeten dalam bidang jurnalistik dihadirkan untuk menjadi pemateri dalam acara ini; Iip D. Yahya (Penulis dan Direktur Media Center PWNU Jawa Barat), Pdt. Obertina M. Johanes, M.Th (Perwati GKP Pasundan), Novi Hidayati Afsari, S.Kom.I., M.Ag (Jurnalis Jawa Barat dan Dosen Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung), Tri Joko Heriadi (Jurnalis Bandung Bergerak) dan Yusuf Wijanarko (Jurnalis Pikiran Rakyat). </p><p><br /></p><p>Pelatihan Jurnalistik Inklusif dilakukan secara offline ini diikuti oleh 25 aktor media seperti; jurnalis, influencer media sosial, dan praktisi media sosial se-Jawa Barat. </p><p><br /></p><p dir="ltr">Aktor media ini berusia di bawah 30 tahun berasal dari organisasi yang memiliki keragaman agama, ada dari Fatayat NU, Lajnah Imaillah, SEPMI, UIN Bandung, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (Ijabi), Perempuan Penghayat Kepercayaan (Puan Hayati), Gereja Kristen Pasundan (GKP), Swarasaudari, Gereja Kristen Kemah Daud (GKKD), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dan Wanita Disabilitas Jawa Barat.</p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Di tengah sensitivitas isu-isu terkait agama di masyarakat, dunia jurnalisme lintas agama diharapkan mampu memberi solusi pada banyak persoalan kehidupan beragama di masyarakat daripada malah menjadi bagian dari masalah. </p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Merespons itu, pemateri Pdt. Obertina M. Johanes memaparkan, “jurnalisme lintas agama harus mampu mentransfer pemahaman yang baik pada masyarakat terkait agama. Terkait itu ada tiga hal yang perlu dipahami Jurnalis lintas Agama; Pertama, Penyampai informasi objektif dan akurat. Kedua, Membantu meredam konflik. Ketiga, Fasilitator dialog antar agama. Untuk itu dalam jurnalisme lintas agama semua orang adalah subjek berita,” jelas Pdt dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).</p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Dr. Neng Hannah, M.Ag., PW Fatayat NU Jawa Barat, Bidang Penelitian dan Pengembangan menjelaskan dengan melibatkan peserta generasi muda yang berpotensi untuk menyebarkan nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama dan berkeyakinan.</p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Kegiatan ini merupakan upaya Fatayat NU Jawa Barat untuk memfasilitasi dan mendorong kelompok muda, "agar lebih banyak memproduksi konten berkaitan dengan isu toleransi, narasi damai (tulisan, artikel) dan turut juga menangkal segala bentuk pemberitaan yang tidak mempromosikan isu toleransi dan keberagaman beragama di media sosial,” tegasnya.</p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung menuturkan tujuannya untuk mencegah ekstrimisme<a href="https://kutub.id/asal-usul-godin-atawa-kenakalan-puasa-orang-sunda/"> </a>kekerasan dalam media yang berkembang saat ini. "Dengan adanya acara ini diharapkan mampu mengisi kekurangan ruang tersebut dan dapat memberikan wawasan kepada orang-orang muda terkait bidang jurnalistik langsung oleh praktisi yang bergelut di industri media Indonesia, khususnya jurnalisme inklusif,” tuturnya.</p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Menurutnya, perkembangan teknologi informasi yang sangat dinamis menjadi alasan tersendiri mengapa diskursus ini selalu relevan. Diskusi ini mengkaji "perjumpaan" agama dan media dari sudut pandang yang lebih luas menggunakan pemetaan agama dalam ruang publik. </p><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">"Akibatnya, media profesional atau nasional telah secara aktif dan bebas memproduksi informasi dan penilaian tentang berbagai kelompok agama, banyak diantaranya berkaitan dengan dimensi budaya dan dimensi sensasional dari sebuah agama," paparnya. </p><div align="left"><p dir="ltr"><br /></p><p dir="ltr">Ketua Fatayat NU, Hirni Kifa Hazefa mengatakan, program ini merupakan rangkaian kegiatan dakwah <i>Rahmatan Lil Alamin </i>di Fatayat. Salah satu jalan dakwah yang ditempuh saat ini adalah dengan tulisan. "Karenanya, sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para <i>da’iyah</i> dalam kecakapan menulis," ujarnya.<br />
</p>
</div><p dir="ltr"><br />
</p><div align="left"><p dir="ltr">Perwakilan INFID, Abdul Waid mengatakan, kemudahan dalam menyampaikan informasi menjadi kekhawatiran jika disampaikan oleh orang yang tidak memahami isu terkait, khususnya dalam isu agama. Informasi yang salah tentang suatu agama atau keyakinan dapat menimbulkan stigma negatif.<br />
</p>
</div><p dir="ltr"><br />
</p><p>
</p><p dir="ltr"></p><p></p><div align="left"><p dir="ltr">“Kita harus menyampaikan makna kebersamaan, kesetaraan gender, dan kebangsaan yang dilakukan secara terus menerus sehingga akan menjadi wacana publik, menjadi negara yang saling menghargai atas keyakinan. Negara harus kita jaga bersama, harus menjadi milik bersama, dirawat bersama dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.<br />
</p>
</div><p><br /></p><p><br /></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-32530091823052618032024-03-22T22:30:00.003+07:002024-03-23T05:37:53.472+07:00Ulama dan Buku<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7FEttN1l4hdBoXphyphenhyphenbTHyMyAviRayrupbqj2GHH8r1goZ5wurpuX8iTXD-NIMCn37KY6cFlHOthnCZtxr67Qmlu5FgPOdOhrSuWCarBLnn5kV7JeDlli0E86ZUQNAWa3uyxeNBn3NBymGUJkBf6Z3IiaUGt5SPn_b0F_8l06U3tB4uu0ynAc5sCNZGY/s678/images%20(51).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="678" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic7FEttN1l4hdBoXphyphenhyphenbTHyMyAviRayrupbqj2GHH8r1goZ5wurpuX8iTXD-NIMCn37KY6cFlHOthnCZtxr67Qmlu5FgPOdOhrSuWCarBLnn5kV7JeDlli0E86ZUQNAWa3uyxeNBn3NBymGUJkBf6Z3IiaUGt5SPn_b0F_8l06U3tB4uu0ynAc5sCNZGY/s16000/images%20(51).jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /><p dir="ltr"><br /></p>
<p dir="ltr"><br /></p>
<p dir="ltr">Oleh:<b> Sudarman Supriyadi, </b>Peminat literasi dan sosial keagamaan. </p>
<p dir="ltr">NUBANDUNG.ID — Saya berpendapat bahwa ulama klasik zaman dulu telah memberikan contoh yang sempurna bagaimana literasi itu harus melekat pada diri ulama sebagai penerang umat dari kegelapan peradaban.</p>
<p dir="ltr">Jadi, kalau ada yang mengatakan bahwa ulama identik dengan buku, tidak berlebihan adanya. Pendapat itu wajar karena fakta-fakta historis ulama masa lalu seperti itu: mereka banyak menghasilkan karya tulis.</p>
<p dir="ltr">Meskipun pada sisi lain ada juga ulama yang jago dalam ilmu agama tetapi minim menghasilkan karya tulis berupa buku. Itu juga tidak salah karena ulama tidak menulis buku punya alasan tersendiri yang bisa diterima. Namun, saya hanya menyoroti ulama yang berkarya tulis buku.</p>
<p dir="ltr">Fakta historis demikian semata-mata untuk memudahkan kita bahwa ulama itu pencerah umat. Bentuk pencerahannya salah satunya melalui buku. Itu fakta yang tidak bisa dibantah hingga detik ini.</p>
<p dir="ltr">Bahkan buku-buku (atau kitab) karya ulama terdahulu masih dikaji sampai detik ini, khususnya di pesantren-pesantren Indonesia, termasuk sebagian di pesantren-pesantren milik Muhammadiyah. Itu menandakan bahwa manfaat menulis buku sangat luar biasa.</p>
<p dir="ltr">Apakah ulama saat ini tidak produktif menulis buku? Sebagian iya, mereka kurang produktif menulis buku. Namun sebagian lagi memang tetap produktif menulis buku sehingga karya tulisnya itu banyak dikaji dan jadi bahan diskusi di kalangan umat.</p>
<p dir="ltr">Ambil contoh ulama jago debat Ahmad Hassan (A. Hassan atau Hassan Bandung) yang terbilang produktif dalam berkarya. Berdasarkan catatan, A. Hassan telah menulis puluhan buku mengenai masalah keagamaan, terutama fikih, tafsir, hadis, dan ilmu kalam.</p>
<p dir="ltr">Ahmad Hassan merupakan ulama yang produktif dengan kurang lebih 81 karya tulis. Beberapa karyanya yang cukup populer ialah “Soal-Jawab” (empat jilid kalau terbitan Penerbit Diponegoro Bandung), “Tafsir Al-Furqan”, “Pengajaran Shalat”, “Islam dan Kebangsaan”, dan “Adakah Tuhan?”</p>
<p dir="ltr">Baca Juga: Emosi dan Kebaikan bersama</p>
<p dir="ltr">Selain menerbitkan buku-buku, ulama yang belasan tahun tinggal di Kota Kembang ini juga rajin menulis dalam majalah dan selebaran yang cukup luas penyebarannya.</p>
<p dir="ltr">Selain tokoh Persatuan Islam (Persis), di Indonesia juga ada ulama Muhammadiyah yang terbilang sangat produktif dalam berkarya tulis, yakni Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka).</p>
<p dir="ltr">Tokoh, ulama, dan sastrawan ini terbilang produktif karena kurang lebih sudah menghasilkan 81 karya tulis hingga akhir hayatnya. Sebagian besar bukunya masih diterbitkan dan dicetak hingga sekarang.</p>
<p dir="ltr">Di antaranya buku “Dari Perbendaharaan Lama”, “Tasawuf Modern”, “Sejarah Umat Islam,” “Tafsir Al-Azhar”, “Falsafah Hidup”, “Lembaga Budi”, dan “Lembaga Hidup”.</p>
<p dir="ltr">Belum lagi karya semisal “Di Bawah Lindungan Ka’bah”, “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, “Merantau ke Deli”, dan karya sastra yang lainnya.</p>
<p dir="ltr">Kedua ulama yang saya contohkan di atas berkarya pada saat kondisi teknologi belum secanggih saat ini, dimana peralatan dan media promosi buku yang sangat luar biasa. Sangat memudahkan. Namun, ulama zaman dulu cakap berkarya tulis walaupun di tengah keterbatasan peralatan.</p>
<p dir="ltr">Pertanyaan adalah kenapa ulama zaman dulu sangat produktif menulis buku/kitab hingga usia buku itu mencapai ratusan tahun, tetapi ulama kontemporer saat ini tidak sehebat para pendahulunya? Wallahu’alam.</p>
<p dir="ltr">Andai saja A. Hassan dan Hamka masih hidup di era digital saat ini, mungkin saja karya tulis mereka semakin menggila banyaknya. Tidak dapat terbayangkan bagaimana proses kreatif mereka dalam menulis buku ditunjang kecanggihan teknologi saat ini.</p>
<p dir="ltr">Apa pasal? Zaman dahulu saja ketika peralatan dan teknologi belum maju mereka sudah produktif menulis, apalagi zaman sekarang, wah tidak terbayangkan bagaimana derasnya mereka menulis buku.</p>
<p dir="ltr"><b>Tidak bisa dipaksakan</b></p>
<p dir="ltr">Menulis buku itu memang gampang-gampang susah. Gampang karena tinggal menulis saja tanpa harus melihat bagus atau jelek. Itu urusan belakangan. Bisa dikoreksi dan diedit di lain waktu ketika pikiran sudah kembali normal.<br /></p>
<p dir="ltr">Sementara soal kata “susah” ini karena menulis buku butuh ketekunan dan kesabaran luar biasa untuk mewujudkannya. Kadang-kadang ada orang–bukan ulama–yang semangat di awal-awal, tetapi di pertengahan malah mogok tidak mau melanjutkan lagi menulis bukunya.</p>
<p dir="ltr">Oleh karena itu, tidak semua ulama sempat menuliskan ilmu-ilmunya ke dalam bentuk buku. Alasannya bisa saja seperti saya kemukakan di atas. Bahkan banyak ulama yang sampai akhir hayatnya tidak sempat menulis buku karena sibuk berdakwah dan dahulu ada sebagian ulama yang ditindak oleh penguasa zalim dan akhirnya dipenjara.</p>
<p dir="ltr">Melihat hal tersebut, maka wajar kalau menulis buku itu tidak bisa dipaksakan. Ada beberapa alasan dan kondisi yang memaksa seorang ulama atau cendekiawan tetap menyampaikan ilmu dengan lisan tanpa harus menuliskannya dengan buku.</p>
<p dir="ltr">Menulis buku butuh waktu khusus, walaupun bisa juga dilakukan di sela-sela kesibukan. Namun hal yang harus dipahami bahwa menulis buku idealnya bisa dilakukan oleh para ulama atau cendekia agar ilmu dan nasihat-nasih mereka bisa terabadikan dalam bentuk kata-kata.</p>
<p dir="ltr">Manusia tempatnya lupa dan pendek ingatan. Untuk menyiasati hal tersebut, membaca kembali ilmu yang telah lama bisa dilakukan dengan membacanya di buku. Oleh karena itu, di sinilah pentingnya menulis buku agar ilmu tidak menguap.</p>
<p dir="ltr"><b>Mengabadikan ilmu</b></p>
<p dir="ltr">Seperti disinggung sedikit di atas, ilmu para ulama perlu diabadikan. Tidak boleh menghilang seiring dengan wafatnya para ulama tersebut. Di samping melalui teknologi video, saat ini mengabadikan ilmu para ulama dengan cara klasik berbentuk buku juga tidak kalah pentingnya.</p>
<p dir="ltr">Buku tidak akan pernah hilang sampai kiamat datang selama manusia membutuhkan kata-kata. Hanya mungkin bentuk dan platformnya yang agak menyesuaikan dengan kondisi perkembangan zaman.<br /></p>
<p dir="ltr">Mengapa mengabadikan ilmu dalam bentuk buku, misalnya, itu penting? Ketika ada satu ulama meninggal, susah sekali kita mencari gantinya yang minimal keilmuan dan kealimannya setara. Berbeda halnya dengan sarjana yang tiap tahun diluluskan perguruan tinggi, ulama tidak demikian, perlu waktu bertahun-tahun lamanya untuk bisa menghasilkan ulama yang alim.</p>
<p dir="ltr">Kalaupun ada ulama gantinya, sekali lagi perlu waktu lama karena jadi ulama itu tidak bisa instan satu bulan dua bulan. Apalagi hanya belajar dari media sosial dan youtube. Perlu waktu bertahun-tahun lamanya mereka belajar di pesantren untuk menjadi ulama.</p>
<p dir="ltr">Oleh karena itu, di sinilah pentingnya ulama menulis buku untuk mengikat dan mengabadikan ilmu para alim tersebut agar tidak menguap begitu saja, apalagi ingatan manusia terkenal sangat pendek.</p>
<p dir="ltr">Sekali lagi–minimal menurut hemat saya–karena para ulama itu juga manusia, ada kalanya mereka sakit, ada halangan yang sangat berat, bahkan sampai wafat. Kalau ilmu mereka tidak diikat dalam bentuk buku, sayang sekali, bisa-bisa kita sebagai umatnya bisa berjalan di lorong gelap. Apa pasal? Ilmu dan nasihat ulama merupakan cahaya penerangan jalan umat.</p>
<p dir="ltr">Dari mana kita mengenal Imam Al-Ghazali, Imam Al-Bukhari, Imam Syafii, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Al-Kindi, Al-Farabi? Dari mana kita mengenal KH Ahmad Dahlan, Hasyim Al-Asyari, Ahmad Hassan? Selain dari lisan para ulama setelahnya, tentu saja kita mengenal mereka dari buku-buku karya mereka sendiri–dan buku yang ditulis ulama lain.</p>
<p dir="ltr">Semoga para ulama kita dilindungi oleh Allah, dipanjangkan umurnya, diluaskan ilmunya, tetap semangat membimbing kita yang awam ini, dan diluangkan waktunya untuk menulis buku. Amin.***<br /></p>
<p dir="ltr"></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-61231724055416994482024-03-21T11:32:00.008+07:002024-03-21T11:32:57.312+07:00Ingin Tukar Uang untuk Salam Tempel? BI Siapkan Kas Keliling. Catat Syarat dan Ketentuannya<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE9-kIsoqOLSarUr2MQRgb7o-LvCND9xmFWuCNP7GYj-fXz6F4QvFqFwJybd0XBkR4SgQ3w4TcTMO3TYMx9QTJkAhfB5-qM8oGw992UzcD2LtjQOmNhCD_VlMDLhwk-q6EfVS401UNBdJ-9yYeSB1-yX7nNbxZwCNEMP7YItYvxGIDdt_LCfeRh2f2JOc/s1280/171083930368.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="854" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE9-kIsoqOLSarUr2MQRgb7o-LvCND9xmFWuCNP7GYj-fXz6F4QvFqFwJybd0XBkR4SgQ3w4TcTMO3TYMx9QTJkAhfB5-qM8oGw992UzcD2LtjQOmNhCD_VlMDLhwk-q6EfVS401UNBdJ-9yYeSB1-yX7nNbxZwCNEMP7YItYvxGIDdt_LCfeRh2f2JOc/s16000/171083930368.jpeg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang layak edar untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang pada momen Ramadan dan Idulfitri 2024. Mulai 15 Maret hingga 7 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang rupiah di 4.264 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh Indonesia.</p><p><br /></p><p>Dilansir laman Kota Bandung, inilah syarat dan ketentuan penukaran uang sebagai berikut:</p><p><br /></p><p><b>1. Uang Rupiah yang Dapat Ditukarkan:</b></p><p><br /></p><p>- Pada saat melakukan pemesanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling, masyarakat dapat memilih jenis pecahan uang Rupiah sesuai ketersediaan di lokasi kas keliling yang dipilih.</p><p><br /></p><p>- Jumlah penukaran uang Rupiah kertas maupun uang Rupiah logam yang dapat dipesan masyarakat mengikuti pengaturan alokasi ketersediaan jenis pecahan dan jumlah uang di lokasi kas keliling yang dipilih.</p><p><br /></p><p>- Pengaturan jumlah penukaran uang Rupiah dipesan melalui kas keliling sebagai berikut:</p><p><br /></p><p>a. Penukaran uang Rupiah logam dapat dilakukan dengan jumlah sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) keping untuk setiap pecahan uang Rupiah logam.</p><p><br /></p><p>b. Penukaran uang Rupiah kertas dilakukan dalam kelipatan setiap 100 (seratus) lembar untuk setiap pecahan uang Rupiah kertas dengan jumlah uang Rupiah kertas yang dapat dipesan mengikuti alokasi yang telah ditetapkan Bank Indonesia.</p><p><br /></p><p>c. Bank Indonesia dapat memberikan penukaran uang Rupiah kepada masyarakat menggunakan uang Rupiah dalam berbagai jenis tahun emisi yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.</p><p><br /></p><p><b>2. Syarat Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling:</b></p><p><br /></p><p>- Penukaran hanya dapat dilakukan pada tanggal, lokasi, dan waktu yang tertera pada bukti pemesanan.</p><p><br /></p><p>- Penukar wajib menunjukkan bukti pemesanan layanan penukaran kas keliling dalam bentuk digital/cetak.</p><p><br /></p><p>- Penukar yang akan melakukan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling harus membawa uang Rupiah dalam jumlah nominal yang pas sesuai dengan yang tertera pada bukti pemesanan.</p><p><br /></p><p>- Uang Rupiah yang akan ditukarkan telah dipilah dan dikemas dengan ketentuan:</p><p><br /></p><p>- Uang Rupiah dipilah menurut jenis pecahan dan tahun emisi, disusun searah, dan dipisahkan antara uang Rupiah yang masih layak edar dengan uang Rupiah tidak layak edar.</p><p><br /></p><p>- Tidak menggunakan selotip, perekat, lakban, atau steples untuk mengelompokkan atau menggabungkan uang Rupiah.</p><p><br /></p><p>- Bank Indonesia memberikan penggantian kepada masyarakat yang melakukan penukaran uang dengan nilai nominal sama dengan uang Rupiah yang ditukarkan. Penggantian dapat diberikan Bank Indonesia menggunakan uang Rupiah dalam pecahan dan tahun emisi yang sama atau berbeda.</p><p><br /></p><p>- Penggantian terhadap uang Rupiah diberikan sepanjang ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya.</p><p><br /></p><p>- Sebelum melakukan penukaran melalui kas keliling pada tanggal yang tertera pada bukti pemesanan, NIK-KTP tidak dapat digunakan untuk melakukan pemesanan baru layanan penukaran kas keliling. NIK-KTP dapat digunakan kembali untuk melakukan pemesanan penukaran melalui kas keliling setelah tanggal yang tertera pada bukti pemesanan terlewati.</p><p><br /></p><p>- Pada saat melakukan penukaran, penukar dalam keadaan sehat serta menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19.</p><p><br /></p><p>Masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling dengan terlebih dahulu melakukan pemesanan penukaran melalui PINTAR (pintar.bi.go.id). Cari tahu mekanisme dan tata cara pemesanan penukaran melalui kas keliling pada menu "Bantuan dan Tanya Jawab".</p><div><br /></div>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-41081367619787865822024-03-20T07:30:00.004+07:002024-03-20T07:30:00.131+07:00Bingung Buka Puasa, Es Cendol Elizabeth Aja! Legakan Dahaga Sejak 1972<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXkMVfD32GlpJ1GnaV6Pyfs6ZIhfEYMJeB3bb9qCJ8A7wqO_DYFmJPEqnJX3cNNDfYkP77s6ZoelIgnlAwZZlA8SFAz7_FAi3FWsaPx4ZzJwCQOjXGwiVdZNPpdN0avj8C0MCCcBO3hWFcfK_4foYhc3_RE6-0-FWTRd-_iX6jJ-iBjtJZDh1afoqwYFE/s1280/171059276532.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXkMVfD32GlpJ1GnaV6Pyfs6ZIhfEYMJeB3bb9qCJ8A7wqO_DYFmJPEqnJX3cNNDfYkP77s6ZoelIgnlAwZZlA8SFAz7_FAi3FWsaPx4ZzJwCQOjXGwiVdZNPpdN0avj8C0MCCcBO3hWFcfK_4foYhc3_RE6-0-FWTRd-_iX6jJ-iBjtJZDh1afoqwYFE/s16000/171059276532.jpeg" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Jika warga Kota Bandung ditanya tentang cendol, hampir dipastikan jawabannya, Elizabeth. Ya, Es Cendol Elizabeth telah menjadi satu nama yang tertanam dalam benak warga Kota Bandung untuk urusan pelepas dahaga.</p><p><br /></p><p>Es Cendol Elizabeth merupakan salah satu kuliner (minuman) legendaris yang dirintis oleh H. Rohman sejak 1972 di Kota Bandung. Bermula dari gerobak keliling yang mangkal di depan rumah bu Eli (Toko Tas Elizabeth) hingga akhirnya menjadi Es Cendol Elizabeth.</p><p><br /></p><p>Anak kedua H. Rohman (pemilik es cendol Elizabeth), Nur Hidayah menceritakan sejarah dan perjalanan es cendol Elizabeth milik orang tuanya.</p><p><br /></p><p>“Bapak (H. Rohman) dulu sudah merintis berjualan es cendol sejak tahun 1972. Saat itu bapak masih menggunakan gerobak keliling,” Kata anak kedua H. Rohman dikutip dari laman Kota Bandung, Rabu (20/3/2024).</p><p><br /></p><p>Sekitar tahun 1980, kata dia, bapak yang masih menggunakan gerobak kala itu, sering mangkal di depan rumah Eli.</p><p><br /></p><p>“Bu Eli yang saat itu masih bekerja di toko tas, sering menitipkan tas reject kepada Rohman,” kata Nur.</p><p><br /></p><p>Hingga akhirnya rumah Eli menjadi toko tas dan berdiri plang toko tas Elizabeth, Rohman masih berjualan es cendol.</p><p><br /></p><p>“Ketika ada yang memesan cendol, Rohman yang kurang lancar dalam membaca dan menulis, meminta tolong ke Eli untuk menuliskan pesanannya,” kata dia.</p><p><br /></p><p>Uniknya kala itu, Eli yang sering menuliskan pesanan cendol menggunakan bon tas Elizabeth, menyarankan agar nama cendolnya juga Elizabeth.</p><p><br /></p><p>“Inilah asal usul nama Cendol Elizabeth,” kata Nur Hidayah.</p><p><br /></p><p>Bahkan saat itu, sekitar tahun 1980 ada momen setiap orang yang membeli tas elizabeth pasti akan disuguhkan cendol milik H. Rohman.</p><p><br /></p><p>“Kalau sekarang mungkin bisa disebut sebagai welcome drink-nya,” tuturnya.</p><p><br /></p><p>Kala Ramadan tiba cendol elizabeth di depan rumah Eli (Jalan Oto Iskandar Dinata) sering kehabisan stok alias laris.</p><p><br /></p><p>“Karena sering kehabisan cendol, ada pembeli yang bertanya di mana pabriknya,” kata dia.</p><p><br /></p><p>Karena memang bukan dari pabrik alias home made, maka Rohman memberikan alamatnya yang di Inhoftank.</p><p><br /></p><p>“Dari sana mulai lah banyak yang datang ke rumah untuk membeli cendol,” kata dia,</p><p><br /></p><p>Hingga Sekitar tahun 1998 mulai dibangun Es Cendol Elizabeth Pusat yang berada di Jalan Inhoftank Nomor 64.</p><p><br /></p><p>Es Cendol Elizabeth memiliki tiga cabang, satu di Inhoftank, satu di Majalaya dan satu lagi di Tasikmalaya.</p><p><br /></p><p>Selain itu, kini Es Cendol Elizabeth ada di sejumlah mal namanya adalah Es Cendol Queen Elizabeth.</p><p><br /></p><p>“Kita menjual Cendol Queen Elizabeth khusus per porsi alias cup, kuah santannya diganti dengan susu,” ungkap dia.</p><p><br /></p><p>Karena penasaran, Tim Humas bertanya rahasia Es Cendol Elizabeth agar memiliki pelanggan tetap dan menjadi salah satu kuliner minuman legendaris di Kota Bandung.</p><p><br /></p><p>Nur Hidayah menjawab, kualitas rasa nomor satu.</p><p><br /></p><p>“Dari awal berdiri sampai sekarang, kita selalu mempertahankan kualitas rasa yang tidak berubah,” tuturnya.</p><p><br /></p><p>Selain cendol, Es Cendol Elizabeth juga menjual es goyobod, batagor kering, baso tahu dan baso yamin.</p><p><br /></p><p>Informasi tambahan, Es Cendol Elizabeth memiliki varian toping yaitu nangka dan alpukat.</p><p><br /></p><p>Es Cendol Elizabeth Pusat buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB. Harga makanan kering di mulai dari Rp20.000-30.000, cendol original Rp7.000 per porsi gelas, cendol bungkus besar Rp23.000 per liter, cendol toping nangka Rp10.000 per cup dan cendol toping alpukat Rp12.000 per cup.</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-15714628151286933512024-03-19T08:30:00.003+07:002024-03-19T08:30:00.246+07:00Yuk Kenali Masjid Lautze 2: Pusat "Log In" di Kota Bandung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjcgsz1eYrz9bJh0f8xBMDjZBUevBiBYPrYkFSlNRBu-lMrTVSJJ0uFN-tBGlrfO8yHMU6TqGjNu3Xamj6TiuLRntW45SDsV-IPek9UZ_5FKIBqt6UOvNBWTAAN8eAV1MBkc4lfYzmrnNrqAFlIxnBdXFLHmzL3QmA8hHHnbaFpkRo002PiVXrgMPRCbI/s1280/17105932251.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjcgsz1eYrz9bJh0f8xBMDjZBUevBiBYPrYkFSlNRBu-lMrTVSJJ0uFN-tBGlrfO8yHMU6TqGjNu3Xamj6TiuLRntW45SDsV-IPek9UZ_5FKIBqt6UOvNBWTAAN8eAV1MBkc4lfYzmrnNrqAFlIxnBdXFLHmzL3QmA8hHHnbaFpkRo002PiVXrgMPRCbI/s16000/17105932251.jpeg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Jika melintas di Jalan Tamblong Kota Bandung, tepat di sisi kanan dari patung ikonik pemain sepak bola, anda akan melihat ada bangunan ruko yang apabila ditelisik, nyatanya itu adalah bangunan masjid.</p><p><br /></p><p>Ya, itulah Masjid Lautze 2 yang terletak di Jalan Tamblong Kota Bandung. Boleh jadi, awalnya beberapa orang akan mengira bangunan ini adalah kelenteng.</p><p><br /></p><p>Hal ini karena masjid tersebut memiliki gaya arsitektur khas Tionghoa. Mulai dari lampion dan juga ornamen warna merah dan kuning yang mengiasi bagian dalam bangunan masjid.</p><p><br /></p><p>Walau sudah banyak dibicarakan, namun daya tarik Masjid Lautze belum pudar hingga saat ini. Humas Kota Bandung punya kesempatan berkunjung ke salah satu masjid yang punya keunikan satu ini.</p><p><br /></p><p>“Awalnya, masjid ini sekitar tahun 1997 dibuka dan luasnya hanya sekitar 6x9 meter. Namun sambil berjalan, kami telah melakukan pelebaran. Sehingga untuk saat ini saja, kami bisa menampung hingga 800 jemaah saat salat Jumat,” ujar Ketua DKM Masjid Lautze 2 Bandung, Rahmat Nugraha dikutip dari laman Kota Bandung, Selasa (19/3/2024).</p><p><br /></p><p>Ia juga menyebut, letak Masjid Lautze 2 yang sangat strategis (berada di tengah kota dan pinggir jalan raya) menjadikan masjid ini penuh berkah dan mudah memantik perhatian.</p><p><br /></p><p>Hal ini juga berpengaruh pada program reguler maupun program di bulan Ramadan, yang dijalankan oleh DKM.</p><p><br /></p><p>Karena antusias warga sekitar, juga bertambahnya jemaah masjid ini seiring waktu, pihak DKM juga meminta izin agar dapat menutup sebagian ruas Jalan Tamblong saat pelaksanaan ibadah Salat Jumat.</p><p><br /></p><p>Haslinya, seperti tadi diceritakan. 800 jemaah bisa ditampung di masjid ini. Padahal awalnya, Masjid Lautze 2 memiliki jemaah kurang dari 100 orang.</p><p><br /></p><p><i><b>Dari Pecinan ke Jalan Tamblong</b></i></p><p><br /></p><p>Masjid Lautze 2 merupakan ‘cabang’ dari Masjid Lautze 1 di kawasan Pecinan Jakarta. Melansir dari berbagai sumber, Masjid Lautze pertama kali didirikan seorang muslim keturunan Tionghoa, Haji Ali Karim tahun 1991 melalui Yayasan Haji Karim Oei (YHKO).</p><p><br /></p><p>Sementara penamaan Masjid Lautze diambil dari nama jalan di Jakarta, kantor pusat YHKO, yakni Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Di Bandung, Masjid Lautze 2 berdiri sejak tahun 1997.</p><p><br /></p><p>Penyebutan angka satu dan dua di belakang nama Masjid Lautze, disebut-sebut untuk membedakan saja, mana Masjid Lautze yang terletak di Pecinan, Jakarta, mana Masjid Lautze yang ada di Kota Bandung.</p><p><br /></p><p>Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan Masjid Lautze 2 menjadi tempat bagi saudara-saudara yang hendak menjadi mualaf sebagai tempat mengucap ikrar syahadat.</p><p><br /></p><p>Sejak tujuh tahun ke belakang, Rahmat menyebut telah ada sebanyak 258 mualaf yang kemudian menjadi jemaah Masjid Lautze 2. Latar belakang para mualaf ini pun beragam dan majemuk.</p><p><br /></p><p>“Karena letak Masjid Lautze 1 di Jakarta itu di kawasan Pecinan, boleh jadi jemaahnya identik dengan keturunan Tionghoa. Nah, kalau di kami, ini rasanya lebih majemuk. Saudara-saudara yang mengucap ikrar syahadat pun lebih majemuk latar belakangnya,” ujar Rahmat.</p><p><br /></p><p>“Bukan dari keturunan Tionghoa saja, tapi juga ada dari berbagai warga di belahan dunia. Misal dari Prancis, Australia. Dan untuk Indonesia-nya, ada dari berbagai suku asal Indonesia,” katanya menambahkan.</p><p><br /></p><p>Untuk memakmurkan masjid, DKM Masjid Lautze 2 ini juga merangkul pemuda serta Karang Taruna di wilayah tersebut. Secara geografis, letak Masjid Lautze ini berada di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung.</p><p><br /></p><p>“Butuh waktu satu hingga dua tahun untuk kami melakukan pendekatan. Alhamdulillah, sekarang Masjid Lautze tidak lagi terkesan ekslusif. Kami lebih terbuka,” terang Rahmat.</p><p><b><i><br /></i></b></p><p><b><i>Makmur lewat Program Rutin</i></b></p><p><br /></p><p>Sepanjang perjalanannya, berbagai kegiatan kerohanian umat muslim ada di Masjid Lautze 2. Mulai dari salat berjamaah 5 waktu, pengajian ibu-ibu, pengajian anak, dan satu lagi yang menarik adalah pengajian para mualaf.</p><p><br /></p><p>Hal ini disebut Rahmat karena Masjid Lautze menjadi tempat di mana para mualaf yang tadi disebutkan, memilih Masjid Lautze sebagai tempat mengucap ikrar syahadat.</p><p><br /></p><p>“Kami juga menggandeng Rumah Amal Salman, dan kolaborator lainnya agar program reguler ini berjalan,” terang Rahmat.</p><p><br /></p><p>Spesial di bulan Ramadan, Masjid Lautze 2 juga membagikan takjil dan iftar gratis bagi umat muslim yang hendak berbuka puasa di sekitar kawasan masjid.</p><p><br /></p><p>Sekitar 700-1.000 kurma dan air mineral, lalu 250-300 makanan berat disiapkan untuk kemudian dibagikan. Rahmat menyebut, makanan-makanan ini merupakan bantuan dari berbagai pihak, salah satunya saudara-saudara mualaf baru yang menjadi jemaah Masjid Lautze 2.</p><p><br /></p><p>“Kegiatannya bersifat sosial. Kita sediakan takjil on the street. Kami sediakan 800 sampai 1.000 kurma dan air mineral, lalu ada 250 sampai 300 iftar. Kateringnya kita didukung oleh saudara-saudara baru kita (mualaf) di Masjid Lautze,” bebernya.</p><p><br /></p><p>Di bulan Ramadan ini, Masjid Lautze juga menggelar ibadah Salat Isya dan disambung dengan Salat Tarawih.</p><p><br /></p><p>Jika anda sedang berada di kawasan Jalan Tamblong dan ingin mengenal Masjid Lautze 2, rasanya, tak ada salahnya melipir untuk salat dan melihat langsung keunikan masjid ini dari dekat. </p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-26738155703727734162024-03-18T08:27:00.002+07:002024-03-18T08:27:29.632+07:00Inilah 5 Tips Menjaga Hafalan Al-Quran Selama Ramadan<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc_8oCZbBLG_vQFkZpUgnjCg6dDIx4rH4DO8_oz3hjestTbHFgEJNoBhQY_LvN7eBm7ULwffblgz2CpkcOCzPMdJIDwtJ3l5ggT-I8jmBOmlln1zG8Npt_XNzyGMbqzWIdeqPmIcd9YloAbEVL0AHv4_XPjxmFyEItmqkEXeH4jnnQkT9jvjP37q_PYV4/s1600/mahad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="902" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc_8oCZbBLG_vQFkZpUgnjCg6dDIx4rH4DO8_oz3hjestTbHFgEJNoBhQY_LvN7eBm7ULwffblgz2CpkcOCzPMdJIDwtJ3l5ggT-I8jmBOmlln1zG8Npt_XNzyGMbqzWIdeqPmIcd9YloAbEVL0AHv4_XPjxmFyEItmqkEXeH4jnnQkT9jvjP37q_PYV4/s16000/mahad.jpg" /></a></div><br /><i><br /></i><p></p><p><i><br /></i></p><p><i>Ro’yu Nahriya, Musyrifah Mahad Tahfidz UIN Sunan Gunung Djati Bandung.</i></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Al-Quran ibarat musim semi yang menyebarkan kebahagiaan dan menyuburkan hati orang-orang yang membacanya, menghafalnya, serta mengamalkannya.</p><p><br /></p><p>Ramadan menjadi momentum penting dimana bulan diturunkannya AI-Quran ke langit dunia sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw. AI-Quran mempunyai hak yang harus ditunaikan umat muslim.</p><p><br /></p><p>Jika merujuk pada pendapat Abu Hanifah, seorang muslim dikatakan sudah menunaikan haknya AI-Quran adalah ketika muslim tersebut mengkhatamkan AI-Quran selama 6 bulan.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p>Berdasarkan riwayat Rasulullah setelah Fathul Makkah membaca AI-Quran di tasmi langsung oleh Malaikat Jibril 1 tahun 2 kali khataman. Artinya bagi seorang muslim yang sudah menyandang predikat Hafidz Quran, murojaah (mengulang hafalan) adalah pekerjaan wajib seumur hidupnya tanpa toleransi.</p><p><br /></p><p>Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ia berkata. Rasulullah saw bersabda:</p><p><br /></p><p>“Sungguh permisalan orang yang hafal AI-Quran itu ibarat pemilik unta yang diikat, jika ia selalu menjaganya niscaya bisa mempertahankannya, tetapi jika ia melepaskannya niscaya unta itu akan pergi.” (HR. Bukhari dan Muslim).</p><p><br /></p><p>Untuk itu ada 5 tips dalam menjaga AI-Quran yakni :</p><p><br /></p><p>1. Niat yang baik untuk menjaga kalamullah, karena para penghafal AI-Quran, meskipun tidak mengerti akan maknanya mereka sudah termasuk Ahlullah dan orang-orang yang menjaga kalamullah. Dan merekapun termasuk dalam ayat AI-Quran [Surat Al-Hijr: 9]</p><p><br /></p><p>2. Hati yang bersih, adalah tempat singgahnya ilmu dan hikmah. Dan AI-Quran mengandung sejuta ilmu dan hikmah yang tak terbatas.</p><p><br /></p><p>3. Mu’addhobah. Adalah target atau jadwal yang tersusun seperti One Day One Juz. Dan bisa menjaga murojaah hafalan secara Sabqy atau Manzily.</p><p><br /></p><p>4. Istiqomah. Adalah konsisten dalam menjaga hafalan berdasarkan target atau jadwal yang sudah dibuat. Karena Allah lebih menyukai amal yang sedikit tapi istiqomah. Dibandingkan amal yang banyak tapi tidak konsisten. Hal ini sesuai dengan syair yang berbunyi.</p><p><br /></p><p>“Dalam melakukan kebaikan, hendaknya kita mencari keistiqomahan bukanlah mencari kemuliaan dari kebaikan tersebut (AI-Quran)”</p><p><br /></p><p>5. Tawakkal. Berserah diri kepada Allah swt. Karena kita dalam menjaga AI-Quran tidak akan terlepas dari tantangan dan rintangan.</p><p><br /></p><p>Marilah kita memperbanyak membaca AI-Quran di bulan suci ramadan ini. Karena berdasarkan salah satu riwayat hadist yang tertulis dalam kitab I’anatutholibin syarah kitab Fathul Mu’in :</p><p><br /></p><p>“Termasuk ibadah yang paling utama bagi umatku di bulan Ramadan adalah membaca AI-Quran”</p><p><br /></p><p> </p><p><br /></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-1829241394161401502024-03-17T08:30:00.003+07:002024-03-18T08:34:28.424+07:00Makna “Kekamuan” dalam Puasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMIL6G4IfCDJBpwn2mXtjAiOyR3fMomeHrhJl2e03cyUgGj_N4VU_jE0E8X7KWSp2-cs9Ey1I4dbp443erFVwIVtoUvkGn-SptOzy3AtLTnVDbE1N3pQHHzUgTkfDMD5iPcpEDHakAxPRW4DeiivuFq047kx6bgsrqUfWIt7Hl_nqe6FKd3B4mKiSD2e8/s1024/prof%20rosihon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="718" data-original-width="1024" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMIL6G4IfCDJBpwn2mXtjAiOyR3fMomeHrhJl2e03cyUgGj_N4VU_jE0E8X7KWSp2-cs9Ey1I4dbp443erFVwIVtoUvkGn-SptOzy3AtLTnVDbE1N3pQHHzUgTkfDMD5iPcpEDHakAxPRW4DeiivuFq047kx6bgsrqUfWIt7Hl_nqe6FKd3B4mKiSD2e8/s16000/prof%20rosihon.jpg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><i>Rosihon Anwar, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. </i></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Ada yang menarik di balik redaksi perintah Alquran tentang puasa pada surat Al-Baqarah ayat 183. Coba perhatikan, semuanya menggunakan kata ganti “kamu jamak”. “Diperintahkan kepada kamu sekalian berpuasa”, “sebelum kamu sekalian”, dan “semoga kamu sekalian bertakwa”. Memang tidak hanya perintah puasa, pada umumnya titah-titah agama memiliki pola redaksi yang sama.</p><p><br /></p><p>Sebagai Kitab Suci yang pemilihan redaksinya dipandang sebagai mukjizat, tentu saja Alquran dipandang memiliki tujuan di balik setiap redaksinya, termasuk redaksi tentang perintah puasa.</p><p><br /></p><p>Ya, ada makna di balik redaksi “kekamuan”. Yang disentuh bukan saja muslim sebagai individu, tetapi juga muslim sebagai komunitas dan kelompok. Ada makna tersirat di sana, bahwa puasa bukan sekedar berdimensi individu, tetapi juga berdimensi sosial.</p><p><br /></p><p>Coba bandingkan antara dua redaksi berikut. “Telah diperintahkan puasa kepadamu” dan redaksi “Telah diperintahkan puasa kepadamu sekalian”. Kira-kira apa perbedaannya? Ya, sisi kebersamaan, kekompakan, dan sepenanggungan bersama. Ada energi kuat tatkala disebutkan bahwa puasa adalah kewajiban untuk kamu-kamu semua, buka hanya kamu sendiri.</p><p><br /></p><p>Coba bedakan pula: Tatkala kamu sendirian mendapat beban perintah yang dianggap berat, sementara di luar kamu tidak mendapatkan beban tersebut. Kerasa kan beban psikologisnya. Beda jika beban berat itu menjadi beban banyak orang.</p><p><br /></p><p>Memang berpuasa itu berat? Kalau tidak berat, tidak perlulah Allah, dalam surat Al-Baqarah ayat 183, menyebut-nyebut bahwa toh puasa juga pernah diperintahkan kepada umat sebelumnya.</p><p><br /></p><p>Makna sisi “kekamuan” lainnya, perintah puasa seolah-olah berhadapan langsung antara Allah dengan “kamu”, bukan antara Allah dengan “dia”. Ini perintah terhadap orang yang berada di hadapan. Titah langsung dengan titah yang dititipkan pasti beda maknanya. Iya kan?</p><p><br /></p><p>Keutamaan-keutamaan puasa diraih dengan melibatkan “kamu”, pihak orang lain. Tarawih, berderma, berbagi, zakat fitrah, memakmurkan mesjid, dan lainnya. Semuanya lazimnya melibatkan kamu-kamu yang banyak.</p><p><br /></p><p>Ketakwaan yang menjadi tujuan berpuasa adalah proses yang melibatkan saya dengan “kamu-kamu”, hatta yang sifatnya ibadah ritual. Shalat terjadi tatkala ada orang yang mempersiapkan sarananya. Apalagi ibadah-ibadah sosial.</p><p><br /></p><p>Apa yang perlu kita simpulkan. Beragama itu bukan hanya persoalan “saya”, dan “dia”, tetapi juga persoalan relasi dengan “kamu”, “kamu”, dan “kamu”.</p><p><br /></p><p>Selamat menjalankan ibadah saum Ramadan.</p><p><br /></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-49791025221966081522024-03-16T10:02:00.001+07:002024-03-18T08:22:34.915+07:00Puasa Multikultural <p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz3px-wh2SPV2jJa7b1iHNyCbebd2mMVTLAyUgXhlc3cceN8zkC4lHe0ugKdoXGRUVMb2x0T_TYaTs6yqV5WL7ooL7_fQh01xgSqYjJZs41_iU74WC8GrqoHopDhd3wlu5f4_mEKLmp_PqBKEKjSVA_yRs3clrhSIfg709drjrRCMUExQIO4B9ZtHj4Po/s758/IMG_20240313_095959.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="491" data-original-width="758" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz3px-wh2SPV2jJa7b1iHNyCbebd2mMVTLAyUgXhlc3cceN8zkC4lHe0ugKdoXGRUVMb2x0T_TYaTs6yqV5WL7ooL7_fQh01xgSqYjJZs41_iU74WC8GrqoHopDhd3wlu5f4_mEKLmp_PqBKEKjSVA_yRs3clrhSIfg709drjrRCMUExQIO4B9ZtHj4Po/s16000/IMG_20240313_095959.jpg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><i>IJA SUNTANA, Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung.</i></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Puasa merupakan ibadah yang paling banyak diikuti oleh banyak manusia, dengan latar agama dan kepercayaan yang beragam. Bentuknya bervariasi dari satu bangsa ke bangsa lainnya, tergantung pada perbedaan budaya, aturan agama, tujuan, dan motif yang mendasarinya.</p><p><br /></p><p>Namun, inti puasa yang disepakati oleh semua budaya dan agama, dengan berbagai karakteristiknya, adalah pengendalian diri dari kebiasaan yang diingini oleh nafsu.</p><p><br /></p><p>Belakangan, nilai substansi puasa tidak hanya diterima oleh manusia yang beragama, tetapi puasa menjadi populer di luar kepercayaan agama sekalipun.</p><p><br /></p><p>Ragam dan ide puasa memiliki sejarah yang panjang dan terkadang menarik dalam warisan agama manusia di dunia. Berikut ini beberapa jenis puasa.</p><p><br /></p><p><b>Puasa Nabati</b></p><p>Banyak agama mengikuti puasa nabati, dengan cara berpuasa dari makanan hewani tanpa membatasi jenis makanan lainnya. Salah satunya adalah agama Jainisme (di kalangan masyarakat tradisional India), yang dalam upacara-upacaranya mengikuti aturan-aturan asketisme, pengendalian diri, dan penaklukan nafsu untuk mencapai koneksi ilahi.</p><p><br /></p><p>Agama Jainisme menerapkan aturan-aturan nabati dalam puasanya yang berakar pada prinsip non-kekerasan terhadap semua makhluk hidup, sehingga penganutnya menghindari semua makanan hewani termasuk telur, namun mereka diizinkan minum susu selama tidak ada kekerasan terhadap hewan selama proses produksi susu.</p><p><br /></p><p>Para “santri” dalam agama Jainisme tidak diizinkan untuk mengonsumsi sayuran berakar, yang akarnya menyebar di dalam tanah, karena pemetikan akar-akar tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada makhluk-makhluk mikro yang hidup di sekitar akar dan menyebabkan cedera pada mereka.</p><p><br /></p><p>Penganut agama ini juga menahan diri dari minum air selama puasa penuh, kecuali setelah mendidihkannya untuk memastikan tidak adanya makhluk mikro yang hidup di dalam air.</p><p><br /></p><p>Puasa dari semua sumber makanan hewani juga dikenal dalam beberapa agama, dalam kadar tertentu, seperti dalam agama Kristen, Zoroaster, dan lain-lain. Saat ini puasa dari produk-produk hewani telah menjadi tren di kalangan banyak orang yang melakukan puasa tersebut karena alasan kesehatan atau diet, bukan karena motif keimanan agama.</p><p><br /></p><p><b>Puasa dari Bersolek</b></p><p>Puasa dari mandi dan bersolek adalah salah satu aspek puasa dalam tradisi Yahudi. Puasa dalam agama Yahudi dibagi menjadi dua jenis, salah satunya mirip dengan puasa dalam Islam, di mana umat Yahudi berpuasa dari makanan, minuman, dan hubungan seksual mulai dari fajar hingga matahari terbenam.</p><p><br /></p><p>Pada Yom Kippur dan Tisha B’Av, sebagai hari penuh duka dalam kalender Yahudi dan dianggap sebagai periode di mana Bait Suci di Yerusalem hancur menurut kepercayaan mereka, puasa dalam dua hari ini mencakup penahanan dari makanan, minuman, dan hubungan seksual, termasuk diharamkannya mandi, menggunakan parfum, bahkan dilarang menyikat gigi. Selain itu, mengenakan pakaian berbahan kulit (jaket atau lainnya) juga dilarang selama dua hari ini.</p><p><b><br /></b></p><p><b>Puasa Berbicara</b></p><p>Beberapa masyarakat kebudayaan di dunia membawa jenis-jenis puasa yang berbeda dari yang kita kenal. Di antaranya puasa dari berbicara dalam segala bentuknya. Puasa semacam ini telah umum di kalangan banyak suku primitif. Misalnya, di kalangan Aborigin (penduduk asli Australia), wanita diwajibkan untuk puasa dari berbicara sama sekali jika suaminya meninggal. Bahkan, puasa ini dapat berlangsung hingga setahun. Dalam jumlah hari tertentu, sebagaimana di informasikan Alquran di Surah Maryam, terlihat bahwa jenis puasa ini juga diatur dalam agama Yahudi.</p><p><br /></p><p><b>Puasa dari Kerja</b></p><p>Ada beberapa agama yang mengatur puasa dari pekerjaan, termasuk semua jenis pekerjaan atau sebagian besar. Agama Buddha, misalnya, mengatur puasa selama empat hari setiap bulan kalender (hari pertama, kesembilan, kelima belas, dan kedua puluh dua) sesuai dengan fase bulan, yang disebut yang disebut puasa Uposatha.</p><p><br /></p><p>Puasa selama hari-hari tersebut melibatkan menahan diri dari segala jenis pekerjaan dan mengabdikan waktu untuk meditasi serta melepaskan energi negatif dengan menjauhi segala tindakan dunia, termasuk mengeluarkan perkataan kotor, bernyanyi, menari, dan menggunakan kosmetik. Oleh karena itu, umat agama Buddha biasanya menyiapkan makanan sejak hari sebelumnya untuk empat hari puasa karena puasa dianggap suci dan melibatkan larangan melakukan segala jenis pekerjaan.</p><p><br /></p><p>Jenis puasa ini serupa dengan larangan yang diterapkan oleh agama Yahudi terhadap banyak jenis pekerjaan pada hari Sabtu. Dalam sejarah yang diinformasikan Alquran, dikatakan bahwa orang Yahudi dulunya diminta menahan diri dari melakukan pekerjaan tertentu, yaitu menangkap ikan .</p><p><br /></p><p>Alhasil, puasa adalah kebajikan yang disepakati oleh hampir semua agama sebagai panggilan untuk pembaharuan ruhani dan fisik. Puasa dianggap sebagai bagian dari ritual inisiasi dewasa dalam beberapa budaya. Di masyarakat primitif tertentu, pada masa lalu puasa adalah instrumen spiritualitas kebajikan yang diinginkan oleh manusia sebelum mereka berangkat perang, sebagai upaya untuk mendapatkan berkah. Bahkan, berpuasa merupakan instrumen untuk menghindari bencana dan kelaparan seperti yang dilakukan oleh suku asli Amerika.</p><p><br /></p><p>Walaupun begitu beragam bentuk praktik, puasa dalam setiap agama memiliki makna yang sama, yaitu jalan menuju kebersihan spiritual dan fisik, sehingga merupakan cara terdekat untuk merasakan kedekatan dengan Tuhan.</p><p><br /></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-83420065024980609912024-03-15T13:20:00.001+07:002024-03-18T08:22:12.103+07:00Mojang Bandung, Harashta Haifa Zahra Jadi Puteri Indonesia 2024<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcwMPYDUvwnBXCbbP3eEdWAx3AdWEhgz_Uin0yqWZTSIIgQw7tuFwQkFXceDNCT-pauwCKDfuDVQlcyi20X4J12APNE_mz0fjP8d_jdfN4zbhmAH8Ly3C7c21cwBLwEQaNL_qQKYuXqCvDcRhA_BadBI_WGU_nigUtKqUpmtSnpusGzAq-h7J4np4Z90E/s1200/170998036460.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="770" data-original-width="1200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcwMPYDUvwnBXCbbP3eEdWAx3AdWEhgz_Uin0yqWZTSIIgQw7tuFwQkFXceDNCT-pauwCKDfuDVQlcyi20X4J12APNE_mz0fjP8d_jdfN4zbhmAH8Ly3C7c21cwBLwEQaNL_qQKYuXqCvDcRhA_BadBI_WGU_nigUtKqUpmtSnpusGzAq-h7J4np4Z90E/s16000/170998036460.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /><p></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Harashta Haifa Zahra dinobatkan menjadi Puteri Indonesia 2024, Jumat 8 Maret 2024. Mojang Kota Bandung ini menaklukkan pesaing-pesaingnya dengan keanggunan, kecerdasan, dan pesona yang memukau.</p><p><br /></p><p>Harashta Haifa Zahra lahir dan besar di Bandung, Jawa Barat. Gadis berusia 22 tahun ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, berbakat, dan memiliki semangat juang yang tinggi.</p><p><br /></p><p>Dilansir dari laman Kota Bandung, Harashta Haifa Zahra mengawali kariernya dengan mengikuti kompetisi ajang pemilihan duta daerah Kota Bandung Mojang Jajaka Kota Bandung tahun 2022. Saat itu Ia terpilih sebagai Wakil II sebagai Mojang Kota Bandung 2022.</p><p><br /></p><p>Harashta yang lahir pada 5 September 2003 juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Kota Bandung, termasuk kampanye lingkungan dan kegiatan amal untuk anak-anak kurang mampu. Harashta juga turut mengampanyekan Kang Pisman.</p><p><br /></p><p>Dalam pidato kemenangannya, Harashta Haifa Zahra mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan luar biasa yang diberikan oleh warga Bandung selama perjalanan kompetisinya.</p><p><br /></p><p>Mahasiswa Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional Bandung ini akan melanjutkan perjalanannya untuk menginspirasi generasi muda di Kota Bandung dan Indonesia untuk menggapai mimpi mereka.</p><p><br /></p><p>Kemenangannya tidak hanya merupakan kebanggaan bagi Kota Bandung dan Jawa Barat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk terus berani bermimpi dan berprestasi di tingkat nasional dan internasional</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-58798189180317373852024-03-14T09:10:00.000+07:002024-03-14T09:10:03.089+07:00Gejala Riya dalam Ibadah<p><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr1AaK4w9ZmqS3Iz9S-ZZRT24CWf129zN5D55N08aBqmmkomtzQykKfnFIlzP5jyrvOuZLxwKblUMYPtir-tXqfRgcehMGDLraWwdqxfGQ7cJmuRidKa00j4YYyqo_qHSTGy3J3fC8CsOhtMCgEn-FHPouWG2EKWB7eBr9tH4rP2cWiggta7nuKyA9k_pn/s1200/idat.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="630" data-original-width="1200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr1AaK4w9ZmqS3Iz9S-ZZRT24CWf129zN5D55N08aBqmmkomtzQykKfnFIlzP5jyrvOuZLxwKblUMYPtir-tXqfRgcehMGDLraWwdqxfGQ7cJmuRidKa00j4YYyqo_qHSTGy3J3fC8CsOhtMCgEn-FHPouWG2EKWB7eBr9tH4rP2cWiggta7nuKyA9k_pn/s16000/idat.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br />Oleh: Idat Mustari,</b> <i>Penceramah dan Komisaris BPR Kerta Raharja</i></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID --</b> Pada suatu kesempatan Rasulullah SAW menyampaikan pesan kepada para sahabatnya tentang kekhawatiran pada umatnya, seperti dalam ini hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad berikut ini: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.” (HR Ahmad). </p><p><br /></p><p>Jadi Rasulullah saw tak khawatir umatnya akan melakukan syirik besar seperti menyembah berhala, bulan ataupun bintang tapi khawatir umatnya tak terhindarkan dari berbuat riya.</p><p><br /></p><p>Riya atau tidak seseorang dalam beramal bukan dinilai oleh orang lain tetapi yang bisa menilai hanyalah dirinya sendiri. Dengan kata lain kita tidak boleh menuduh orang lain riya' atau tidak.</p><p><br /></p><p>Riyakah diri ini atau tidak ?</p><p><br /></p><p>Ali Bin Abi Thalib ra berkata,” Ada empat tanda orang yang riya’ : 1. Malas apabila beribadat sendirian. 2. Rajin atau semangat beribadat kalau di depan banyak orang. 3. Bertambah amalnya bila dipuji 4.Berkurang bila tidak ada memujinya.</p><p><br /></p><p>Misalnya gejala riya pada shalat. Jika ada seseorang yang kalau shalat di masjid khusyuk, shalat sunat dilakukan, zikir atau membaca Quran, tetapi pas di rumah shalatnya secepat kereta cepat, gak pernah shalat sunat juga berwirid maka orang itu sedang kena gejala riya.</p><p><br /></p><p>Atau seseorang jadi imam shalat, ia pun membaca Alquran dengan tajwid dan tartil. Ayat yang dibacanya pun panjang-panjang tanpa rasa lelah sedikit pun, sujudnya pun lama bahkan kelamaan. Tetapi saat shalat sendirian (Munfarid), suratnya pun pendek, cepat lagi bacanya tanpa memperhatikan tajwid dan tartil maka orang itu sedang kena gejala penyakit riya.</p><p><br /></p><p>Ada orang yang asalnya rajin ke masjid, tetapi jadi jarang ke masjid, pas ditanya sama istrinya,” Pak, kok sekarang jadi tidak rajin ke masjid?” </p><p><br /></p><p>“Ah, ngapain ke masjid, papah sudah tidak diangkat jadi pengurus DKM sekarang “ Nah orang itu sedang kena gejala riya. </p><p><br /></p><p>Ada orang yang rajin menshare nasihat-nasihat agama, terus ada yang mengkomentari,’Ah pasti ini mah copas yah!”. Kemudian orang itu tak lagi menshare nasihat-nasihat agama yang biasa kirim via Whatsapp, alasan malu, kesel atas coment seseorang berarti orang itu sedang kena gejala riya'.</p><p><br /></p><p>Pokoknya setiap ibadah karena alasan selain mencari ridha Allah berarti orang itu sedang kena riya. Boleh jadi yang di maksud orang itu adalah aku dan mungkin kamu. </p>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-5322885798890377432024-03-13T11:14:00.005+07:002024-03-13T11:15:13.332+07:00Anda Dilanda Kesepian? Inilah Doanya <!--wp:paragraph--> <br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ljQzU7gQCGhc_fxl_xmNSncgdwV1nx90puJEDJgdZpkP1JsH_vs-D0WJY-WtpqOfxBujsfkBqEZOvr5jQVB4eGAMLuwUgN4A_t0EA-2WBhc27OdffKQDH_0S2MLNAG52WwsGUD-6A_o/s640/dzikir-dan-doa.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ljQzU7gQCGhc_fxl_xmNSncgdwV1nx90puJEDJgdZpkP1JsH_vs-D0WJY-WtpqOfxBujsfkBqEZOvr5jQVB4eGAMLuwUgN4A_t0EA-2WBhc27OdffKQDH_0S2MLNAG52WwsGUD-6A_o/s16000/dzikir-dan-doa.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><br /><b>NUBANDUNG.ID --</b> Dalam kesepian kita merasa ramai karena pikiran dan hati kita merasa bahagia. Entah kita merasa besok atau lusa kita akan mendapatkan hadiah dari teman atau orangtua kita. Dua sikap itu, tak ayal sering hadir dalam kehidupan ini. Namun, tak dapat pula dipungkiri, kesepian itu muncul atas dasar rasa kekecewaan dari kita.<br /><br />Ketika semua keinginan tak kunjung tercapai dan kegagalan menderu dalam jiwa, maka kesepian hinggap seperti angin datang. Hati kita berontak berkata bahwa semua ini tidak adil. Pikiran bertanya, kenapa orang lain begitu mudah mendapatkan sesuatu, tetapi kita begitu sulit untuk menggapainya. Allah tidak adil sama aku, Allah jahat.<br /><br />Kemudian ucapan-ucapan itu menjadi dialog dalam hati dan pikiran kita. Barangkali ketika jiwa kita merasa sepi, karena berjauhan dengan Allah Swt., dan kita sungguh malu untuk curhat kepadanya.<br /><br />Hmm, barangkali kita memang terhidap tiga jenis gangguan jiwa itu: pertama, kita sedang huzn (kesedihan terhadap apa yang terjadi di masa lalu), kedua hamm (keresahan lantaran kekhawatiran akan masa depan) dan ketiga ghamm (perasaan gundah saat menghadapi kenyataan yang sulit yang tengah dihadapi sekarang).<br /><br />Dalam Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya, ‘Abdullah bun Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, <em>“Tidaklah seorang hamba mengucapkan doa berikut (ini) tatkala ia didera keresahan atau kesedihan melainkan Allah pasti akan menghilangkan keresahannya dan akan menggantikan kesedihannya dengan kegembiraan</em>".<br /><br />Para Sahabat bertanya, <em>‘Wahai Rasulullah, sudah seharusnya kami mempelajari doa tersebut</em>".<br /><br />Rasulullah menjawab, <em>“Benar. Sudah seharusnya orang yang mendengarnya mau mempelajarinya”</em>.<br /><blockquote><br /><p style="text-align: center;">Doa yang dimaksud berbunyi: <em>"Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar engkau menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap keresahanku."</em></p><br /></blockquote><br />Mulailah berkenalan dengan sifat Allah Swt., karena semakin kuat seorang hamba mengenal Allah, nama dan sifat-Nya, maka ia akan semakin takut kepada Allah, semakin besar merasakan pengawasan-Nya terhadap dirinya dan akan semakin jauh dari kemaksiatan dan hal-hal yang Allah murkai.Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-80380665948767713412024-03-12T08:30:00.003+07:002024-03-13T10:08:06.933+07:0011 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Nusantara. Ada yang Suka Munggahan?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisQO7U5-L-cngEUbgH_KN4bnBxRvuaXjtU-K9p-BII0a1IdZ9_IxUNcdWJEE0OVcnqYtgNtktKD2ExnKqSc3haeTj8PxB09VSJc-vbytnCHeq_mBBSLdeeXKqWJHEAhCBKPeUbHjgDvaH-6zRMpjJYr-tw30Z_U92TfI4PxOKpbN1q_0JZA5wjVs1Vrw/s1350/ib-tradisi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1350" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisQO7U5-L-cngEUbgH_KN4bnBxRvuaXjtU-K9p-BII0a1IdZ9_IxUNcdWJEE0OVcnqYtgNtktKD2ExnKqSc3haeTj8PxB09VSJc-vbytnCHeq_mBBSLdeeXKqWJHEAhCBKPeUbHjgDvaH-6zRMpjJYr-tw30Z_U92TfI4PxOKpbN1q_0JZA5wjVs1Vrw/s16000/ib-tradisi.jpg" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Bulan Ramadan selalu disambut gegap gempita oleh masyarakat Indonesia. Dengan penduduk mayoritas memeluk agama Islam, Indonesia memiliki banyak tradisi atau ritual khas dalam menyambut dan memeriahkan bulan istimewa umat muslim ini. </p><p><br /></p><p><b>Tradisi Sambut Ramadan</b></p><p>Dilansir dari IndonesiaBaik, sejumlah ritual dan tradisi unik seperti munggahan hingga nyorog, secara turun temurun selalu dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Tradisi ini pula yang membuat bulan puasa selalu dirindukan olah umat muslim. Meski memiliki tradisi yang berbeda-beda, tetapi tujuannya sama, yaitu sebagai bentuk rasa syukur datangnya bulan puasa.</p><p><br /></p><p>Ada beragam tradisi yang dilakukan guna menyambut bulan suci Ramadan tergantung daerah masing-masing, diantaranya:</p><p><b><br /></b></p><p><b>Meugang (Aceh)</b></p><p><br /></p><p>Masyarakat Aceh mengadakan meugang dengan membeli daging sapi, kemudian memasakanya, dan menyantapnya bersama keluarga. Daging sapi ini diolah dengan menu masakan daerah masing-masing di Aceh, seperti asam keueung, kari, gulai merah, dan sebagainya.</p><p><br /></p><p><b>Malamang (Sumatera Barat)</b></p><p><br /></p><p>Tradisi malamang digelar oleh masyarakat Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat untuk menyambut bulan Ramadan. Malamang dilakukan dengan membuat lamang, makanan khas Minang yang terbuat dari beras ketan. Bisa dikatakan, malang adalah gotong-royong membuat nasi lemang pada ruas bambu, disajikan kepada kerabat dan tetangga sebagai permohonan maaf.</p><p><br /></p><p><b>Jalur Pacu (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau)</b></p><p><br /></p><p>Lomba perahu tradisional yang diakhiri dengan kegiatan bersuci di sungai menjelang matahari terbenam hingga malam. tradisi ini diadakan di Kabupaten Kuantan Singingi menggunakan kapal panjang yang digerakkan beberapa orang dewasa. Nantinya, setiap peserta akan bertanding menuju garis akhir dan para pemenang akan dilombakan hingga mendapatkan juara.</p><p><br /></p><p><b>Nyorog (Betawi, Jakarta)</b></p><p><br /></p><p>Budaya membagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua untuk mempererat tali silaturahmi. Hal ini merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun.</p><p><br /></p><p><b>Padusan (Klaten, Boyolali, Salatiga, dan Yogyakarta).</b></p><p><br /></p><p>Upacara berendam di mata air sungai dalam rangka pembersihan lahir dan batin untuk persiapan puasa Ramadan.</p><p><br /></p><p><b>Megibung (Karangasem, Bali)</b></p><p><br /></p><p>Megibung merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah (sela) yang ada dalam kehidupan masyarakat Karangasem, Bali. Tradisi makan bersama yang beragama Islam ini sudah ada sejak 1692 Masehi.</p><p><br /></p><p><b>Suro' Baca (Sulawesi Selatan)</b></p><p><br /></p><p>Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Makassar, khususnya Bugis. Suro' Baca berupa doa bersama untuk keluarga yang telah meninggal dan kumpul bersama menyantap hidangan.</p><p><br /></p><p><b>Munggahan (Jawa Barat)</b></p><p><br /></p><p>Tradisi munggahan yang berasal dari Jawa Barat ini dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadan. Biasanya, warga akan berkumpul bersama keluarga, saudara, atau tetangga dengan makan bersama dan saling bermaaf-maafan.</p><p><br /></p><p><b>Sadranan (Boyolali, Jawa Tengah)</b></p><p><br /></p><p>Sadranan atau nyadran merupakan tradisi sebelum puasa di sebagian besar Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tradisi sadranan dilakukan dengan mendatangi atau ziarah makam orangtua atau keluarga yang sudah meninggal dunia.</p><p><br /></p><p><b>Dugderan (Semarang, Jawa Tengah)</b></p><p><br /></p><p>Dugderan adalah tradisi untuk menyambut Ramadhan yang dilakukan oleh warga dalam bentuk arak-arakan, tarian, atraksi, dan karnaval di Kota Semarang, Jawa Tengah.</p><p><br /></p><p><b>Megengan (Surabaya, Jawa Timur)</b></p><p><br /></p><p>Selamatan dengan hidangan apem dan pisang raja untuk mendoakan arwah saudara dan kerabat yang telah meninggal, sekaligus bermaafan kepada sesama.</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-45072578953550904212024-03-11T10:10:00.001+07:002024-03-13T10:14:07.604+07:00Inilah Tradisi Munggahan di Bandung Tahun 1990-2020<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrVwzfVkUuOV2Gh9l_HRynRsQxTobwwaDV-WD4kWI3x3QuW0d0yKj-v6AQI3l1ln6BCZndPLGxPrlDT9Lkg9Bv-0ec3V_Y85-ZNrii58ed_wvbsWcsq1SyUJfPH0k2c-G6jNffV9_AMbjWUZI7yq6yjYhUCaIrUXP9fryw-6L9NTyKN_ScohFSwC3JgSs/s640/makan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrVwzfVkUuOV2Gh9l_HRynRsQxTobwwaDV-WD4kWI3x3QuW0d0yKj-v6AQI3l1ln6BCZndPLGxPrlDT9Lkg9Bv-0ec3V_Y85-ZNrii58ed_wvbsWcsq1SyUJfPH0k2c-G6jNffV9_AMbjWUZI7yq6yjYhUCaIrUXP9fryw-6L9NTyKN_ScohFSwC3JgSs/s16000/makan.jpg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Indonesia adalah negara dengan banyak keragaman budaya dan dikenal dengan perbedaannya. Seperti halnya tradisi yang ada di Indonesia, tentunya memiliki keragaman yang berbeda di setiap daerah.</p><p><br /></p><p>Tradisi Munggahan merupakan salah satu tradisi yang masih aktif dilakukan oleh masyarakat Kota Bandung. Bagi mereka, tradisi Munggahan tidak hanya mengandung ajaran Islam secara simbolis, tetapi juga mengandung nilai kemanusiaan yang kuat sehingga dapat menunjukkan hubungan universal antar manusia.</p><p><br /></p><p>Dilansir dari laman <a href="https://uinsgd.ac.id/jelang-ramadhan-yuk-kenali-tradisi-munggahan/">UIN Bandung</a>, artikel ini membahas tentang perkembangan tradisi Munggahan dari tahun ke tahun hingga persepsi masyarakat terhadap tradisi Munggahan itu sendiri. Peneliti menempuh beberapa cara untuk menyampaikan secara jelas persepsi masyarakat mengenai tradisi Munggahan di Bandung. Peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang sudah tinggal di Bandung kepada tokoh masyarakat setempat dan ustadzah di daerah tersebut.</p><p><br /></p><p>Tradisi munggahan merupakan tradisi yang tidak asing lagi di telinga kita ketika kita berada di bulan Sya’ban dengan pengingat bahwa bulan Ramadhan akan segera masuk.</p><p><br /></p><p>Untuk mengetahui hasil penelitian tentang Perkembangan Tradisi Keagamaan Munggahan Kota Bandung Jawa Barat Tahun 1990-2020 oleh Tata Twin Prehatinia, Widiati Isana yang dimuat pada <a href="https://uinsgd.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/tradisi-munggahan.pdf">Jurnal Priangan/Volume 1 nomor 01 Juni /Tahun 2022</a></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-51892855392101039002024-03-10T20:30:00.001+07:002024-03-13T10:24:09.910+07:00Tok! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1445 H Jatuh pada 12 Maret 2024<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7yasZsJdix6msAbIw9lteEraSZGcwR1auE3vjjMSJmqfY0ZMS8oqQtNAcE8opWQK_ZUhuhsO6QV-IeF3nG7Qu_kgWaryiF79dViHVqCD9qsCAde7twJaeJ18VcZ-PEC25piH1wL7V8SjZo6Bpn5B4-gd7DF5slFHzrXoJiBu9yDT0RuY9hZuJn8b12A8/s1200/isbat1445.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="1200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7yasZsJdix6msAbIw9lteEraSZGcwR1auE3vjjMSJmqfY0ZMS8oqQtNAcE8opWQK_ZUhuhsO6QV-IeF3nG7Qu_kgWaryiF79dViHVqCD9qsCAde7twJaeJ18VcZ-PEC25piH1wL7V8SjZo6Bpn5B4-gd7DF5slFHzrXoJiBu9yDT0RuY9hZuJn8b12A8/s16000/isbat1445.webp" /></a></div><br /><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat (penetapan) 1 Ramadhan 1445 H yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Minggu (10/3/2024). </p><p><br /></p><p>“Sidang Isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadhan 1445 H jaruh pada Selasa, 12 Maret 2024 M,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 H. </p><p><br /></p><p>Menurut Menag, sidang menyepakati keputusan tersebut karena dua hal. "Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) sampai dengan 0° 50‘ 01“ (0,83°)," kata Menag.</p><p><br /></p><p>"Dengan sudut elongasi antara 2 derajat 15 menit 53 detik sampai dengan 2 derajat 35 menit 15 detik," sambung Menag. </p><p><br /></p><p>Artinya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadan 1445 H, belum memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Diketahui, pada 2021 Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.</p><p><br /></p><p>Dengan posisi demikian, lanjut Menag, maka secara astronomis atau hisab, hilal tidak dimungkinkan untuk dilihat. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.</p><p><br /></p><p>Pada tahun ini, rukyah dilaksanakan Kemenag di 134 titik di Indonesia. "Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua. Di 134 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal," ujar Menag yang didampingi Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.</p><p><br /></p><p>Karena dua alasan tersebut, Sidang Isbat menyepakati untuk mengistikmalkan (menyempurnakan) bulan Syakban menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.</p><p><br /></p><p>"Dengan penetapan ini, kami berharap seluruh umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan," tutur Menag.</p><p><br /></p><p>Menanggapi adanya perbedaan penetapan awal Ramadhan di masyarakat, Menag menyatakan ini merupakan hal yang wajar dan jangan sampai mengganggu ukhuwah atau persaudaraan. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>"Ada perbedaan itu lumrah. Tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai toleransi sehingga tercipta suasana kondusif," sambung Menag.</p><p><br /></p><p>Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H ini digelar secara luring dan dihadiri perwakilan ormas Islam, perwakilan Duta Besar negara sahabat, Tim Hisab Rukyat Kemenag, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama. </p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-22966917588894582022024-03-09T14:56:00.010+07:002024-03-13T15:18:42.115+07:00Persiapan Akreditasi LAMEMBA, Prodi Akuntansi Syariah UIN Bandung Benchmarking ke UPI - STIE Ekuitas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuzRvUk7sxgOlY-jbs16HVH5VfkNCe0x3A336q6K-nUrIS0-p-5VKuUUklwPWuMdO5XC-0LJO3u-opWa64j7j8gmrfUQ01zC5RL-U83fqMibfCmDGHC63bfg6gdkC38h2tBkTFxowr48tI_V1zOvN0i7fXrS-UNAiLU2aQI9N4bhU1jz_rQZd7SBD2TKc/s1600/IMG-20240310-WA0009.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuzRvUk7sxgOlY-jbs16HVH5VfkNCe0x3A336q6K-nUrIS0-p-5VKuUUklwPWuMdO5XC-0LJO3u-opWa64j7j8gmrfUQ01zC5RL-U83fqMibfCmDGHC63bfg6gdkC38h2tBkTFxowr48tI_V1zOvN0i7fXrS-UNAiLU2aQI9N4bhU1jz_rQZd7SBD2TKc/s16000/IMG-20240310-WA0009.jpg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Upaya mempersiapkan Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA), Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ushuluddin Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) melakukan benchmarking ke Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas. </p><p><br /></p><p>Ketua Program Studi Akuntansi Syariah, Mia Lasmi Wardiyah, S.P., M.Ag., CPRM, didampingi Sekretaris Fithri Dzikrayah, M. E. Sy menjelaskan LAMEMBA bertugas melakukan proses Akreditasi untuk Program Studi di Bidang Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, yang diprakasai oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Indonesia (AFEBI).</p><p><br /></p><p>"Maksud dan tujuan kedatangan kami berlima melakukan benchmarking ke UPI pada hari Kamis (7/3/2024) dan ke Ekuitas pada Jumat (8/3/2024) ini untuk mempererat tali silaturahmi dan menjalin komunikasi yang intens dalam rangka persiapan akreditasi LAMEMBA. Untuk di Prodi Akuntansi UPI langsung diterima oleh Dr. Elis Mediawati, S.Pd, SE, M.Si, Ak, CA. Sedangkan di Ekuitas diterima oleh ," tegas Mia dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024).</p><p><br /></p><p><br /></p><p>Menurutnya, ini semua dilakukan dalam rangka mendapatkan wawasan tentang pengelolaan akreditasi perguruan tinggi yang baik, unggul, mampu mengantisipasi perubahan, tanggap dan responsif terhadap kebutuhan pengguna layanan pendidikan tinggi, dibutuhkan benchmarking tentang tata kelola akreditasi. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>"Benchmarking ini berusaha membahas mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan dalam melakukan akreditasi, karena sebelumnya program studi Akuntansi Syariah sudah mengajukan akreditasi di tahun 2020 dengan akreditasi B. Mudah-mudahan dengan adanya dorongan, dukungan, bimbingan dan arahan dari hasil belajar di UPI, Ekuitas dapat meningkatkan akreditasi prodi Akuntansi Syariah," jelasnya. </p><p><br /></p><p><br /></p><p>Sebagai informasi kata Dr. Elis Mediawati, S.Pd, SE, M.Si, Ak, CA Ketua Program Studi Akuntansi UPI menegaskan 12 hal penting yang perlu di perhatikan mengenai proses Akreditasi LAMEMBA ialah : Pertama, Penyusunan Visi dan Misi. Kedua, Kualitas output dan outcome. Ketiga, Konsentrasi pada program studi dapat mendukung Visi dan Misi. Keempat, Publikasi yang dihasilkan mahasiswa. Kelima, Mahasiswa harus mengikuti lomba internasional atau sebagai peserta. Keenam, Dosen yang menjadi pemateri atau aktif di luar. Maka harus di internalisasi oleh program studi disertai dengan laporannya. Ketujuh, Sitasi artikel setiap dosen, satu dosen 8 sitasi untuk per tahun. Kedelapan, SPMI sangat penting baik monitoring, diskusi, pemecahan masalah, dan solusi. Kesembilan, Kualifikasi dosen di bidang LAMEMBA harus linier dengan gelarnya. Kesepuluh, Tingkat Pendidikan dosen 60% doktor. Kesebelas, Aktif di asosiasi disertai dengan bukti dokumen kerjasamanya. Keduabelas, Monitoring proses perkuliahan perlu diperhatikan.</p><p><br /></p><p>Dengan melakukan benchmarking ke UPI dan STIE Ekuitas ini Mia beraharap, "pihaknya bisa menyerap ilmu dan wawasan di luar dalam upaya menyiapkan semua data penting secara teliti, dan lengkap, sehingga Program studi Akutansi Syariah dapat meraih nilai Unggul terakreditasi LAMEMBA," pungkasnya.</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-91681822783007274602024-03-08T10:45:00.010+07:002024-03-13T10:47:25.185+07:00Keren! Mahasiswa Unisba Kelola Sampah Kampus<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjMGtXh7HDBVyn-8cQtBYJbR4UK3cCYp0zYNFFaNhHEG1j86P1snjUUfB27B84SJBbGW4CnjqVbebD9JT80Ou8nVfWot6_9vZHM6jKHvuSAKJ5q9frpgRx7SPkLCc3_SMlKDqrkLwvq4ejNV-LAMKcRrRCXcdcpgdGvaPYJUvuUaxdWx2UQzF7ViR6T0M/s1280/mhsunisba.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjMGtXh7HDBVyn-8cQtBYJbR4UK3cCYp0zYNFFaNhHEG1j86P1snjUUfB27B84SJBbGW4CnjqVbebD9JT80Ou8nVfWot6_9vZHM6jKHvuSAKJ5q9frpgRx7SPkLCc3_SMlKDqrkLwvq4ejNV-LAMKcRrRCXcdcpgdGvaPYJUvuUaxdWx2UQzF7ViR6T0M/s16000/mhsunisba.jpeg" /></a></div><br /><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Siapa bilang Generasi Z ringkih dan tak peduli lingkungan? Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa Clear and Green ingin membantah hal tersebut.</p><p><br /></p><p>Clear and Green mulai aktif pada tahun 2017. Para mahasiswa mencoba untuk mengelola sampah yang ada di kampus. Mereka ingin berkontribusi menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung.</p><p><br /></p><p>Clear and Clean yang beranggotakan 23 mahasiswa ini memilah sampah yang ada di kampus. Para mahasiswa memisahkan sampah organik dan anorganik. Hasilnya tak main-main.</p><p><br /></p><p>Dari sampah yang diolah dijadikan kompos. Clear and Green menjual kompos dengan ukuran 1 kilogram seharga Rp5.000 dan 500 gram seharga Rp3.000. Target pasarannya yaitu dosen-dosen di Unisba .</p><p><br /></p><p>"Kita menjual pupuk kompos ini tidak menggunakan plastik pada umumnya, tapi menggunakan bio plastik, plastik yang dibuat dari sari umbi-umbian. Jadi ramah lingkungan 6-35 bulan sudah bisa terurai," kata selaku Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Clear and Green, Agus Wibowo dikutip dari laman Kota Bandung, Jumat (8/3/2024).</p><p><br /></p><p>"Rencana ke depan kita bakal jual di online shop," imbuh Agus yang juga Mahasiswa Fakultas Teknik Bidang Studi Teknik Industri Unisba.</p><p><br /></p><p>Kompos produksi UKM ini juga digunakan untuk pupuk tanaman yang dikelolanya. Ada sejumlah sayuran yang ditanam oleh Clean and Green di area kampus Unisba.</p><p><br /></p><p>"Mudah-mudahan nanti jika panen bisa dimasak untuk Jumat Berkah. Sehingga hasilnya bisa dirasakan semua mahasiswa," tuturnya.</p><p><br /></p><p>Menurut Agus, pengelolaan sampah sebenarnya bisa membuka lapangan pekerjaan. Pasalnya, ada profit yang diperoleh dengan mengelola sampah.</p><p><br /></p><p>"Sampah bisa menjadi berkah. Bisa menjadi pundi-pundi rupiah," akunya.</p><p><br /></p><p>Bahkan Pengelolaan sampah ini bisa juga dijadikan sebagai lapangan pekerjaan yang menghasilkan profit, dari sisa makanan bisa dijadikan kompos, dan menghasilkan pundi-pundi rupiah dari sampah jadi berkah.</p><p><br /></p><p>Di luar itu, Agus bersama rekan-rekan lainnya ingin berkontribusi terhadap lingkungan.</p><p><br /></p><p>"Setelah lulus saya ingin tetap berkontribusi dan menyosialisasikan ke masyarakat Indonesia khususnya Kota Bandung tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar," tutur Agus.</p><p><br /></p><p>Terakhir Agus mengajak semua Generasi Z bukan hanya membuang sampah pada tempatnya tapi simpanlah sampah sesuai jenisnya dan mengingatkan dari sampah bisa jadi berkah.</p><p><br /></p><p>Yuk kita mencontoh teman-teman mahasiswa Unisba ini. </p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-67893977446414391032024-03-07T10:41:00.003+07:002024-03-13T10:43:16.719+07:00Luar Biasa! Cuma di Cikul, Bayar Akademi Futsal Pakai Sampah<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSxhDXReCjF_EwlQUWIcz06N2sSg2vIsabi541K2XXaLNfv3_hVyC1YiIOMllY9ShJQZ0pGaL82PNzgzX03dSk5fo9LlwkqjTOfwh87dT5JeExDmCd5OYqJ_tG8n-FnMTBHfSarnDePh6PjZGxyJyPJP4HvQavgUtMICrEGdieMVkf_1yFIXhl6_Q7FK0/s1600/cikul.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSxhDXReCjF_EwlQUWIcz06N2sSg2vIsabi541K2XXaLNfv3_hVyC1YiIOMllY9ShJQZ0pGaL82PNzgzX03dSk5fo9LlwkqjTOfwh87dT5JeExDmCd5OYqJ_tG8n-FnMTBHfSarnDePh6PjZGxyJyPJP4HvQavgUtMICrEGdieMVkf_1yFIXhl6_Q7FK0/s16000/cikul.jpeg" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Tak ingin menjadikan ekonomi sebagai hambatan dalam menumbuhkan potensi anak-anak di lingkungannya, Karang Taruna Cipadung Kulon, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung membuat ide brilian.</p><p><br /></p><p>"Anak-anak di sini punya potensi di bidang atletik futsal. Namun, karena mayoritas dari kalangan menengah bawah, seringnya terbentur dengan ekonomi. Mereka tidak bisa ikut akademi futsal atau sepak bola. Akhirnya kami bikin sendiri dengan sistem bayar menggunakan sampah," jelas Anggota Karang Taruna Kelurahan Cipadung Kulon, Ahmid Saepudin dikutip dari laman Kota Bandung, Kamis (7/3/2024)</p><p><br /></p><p>Para siswa Akademi Futsal Cikul tiap pekan ditargetkan mengumpulkan sampah anorganik sebanyak 80 kg. Jika dikonversikan dalam rupiah, bisa mencapai Rp150.000-Rp200.000.</p><p><br /></p><p>Sampah anorganik disetorkan ke Bank Sampah milik Kelurahan Cipadung Kulon. Dari hasil penjualannya, uang tersebut digunakan untuk menyewa lapangan futsal.</p><p><br /></p><p>"Hasilnya buat sewa lapangan untuk latihan. Bisa dibilang, kami ini akademi futsal pertama yang siswanya bayar pakai sampah. Program ini baru berjalan 5 bulan, semoga bisa semakin berkembang," ungkapnya.</p><p><br /></p><p>Ahmid mengaku, timnya mendapatkan banyak respon positif dari warga. Bahkan dengan adanya program ini, para orang tua jadi ikut memilah sampah demi anaknya bisa ikut Akademi Futsal Cikul.</p><p><br /></p><p>"Positifnya lagi, anak-anak jadi peduli lingkungan. Mereka yang tadinya setelah jajan langsung buang sampah, sekarang jadi disimpan di tas biar bisa kumpulin banyak sampah anorganik," akunya.</p><p><br /></p><p>Menanggapi hal itu, Ketua Kampung Kabesoka Kelurahan Cipadung Kulon, Suryana mengaku turut mengolah sampah organik yang diperoleh dari anak-anak didik Akademi Futsal Cikul.</p><p><br /></p><p>"Nasabah bertambah terus sampai saat ini. Tiap Rabu ada penimbangan. Warga juga sekarang jadi antusias. Tabungan dari sampah anorganik bisa diambil untuk keperluan sekolah dan hari raya," papar Suryana.</p><p><br /></p><p>Sampah anorganik yang terkumpul sebagian diolah jadi rastik, seperti kerajinan tangan, tempat pulpen, dan pajangan. Bahkan, hasil karya tersebut kerap dipesan untuk cendramata hajatan.</p><p><br /></p><p>"Semuanya terbuat dari barang bekas. Ibu-ibu sekitar yang bikin. Kami sebulan sekali ada jadwal rutin buat kumpul bersama," lanjutnya.</p><p><br /></p><p>Sementara itu, Lurah Cipadung Kulon, Muhammad Firman mengatakan, sampah organik diolah menggunakan maggot dan Kang Empos. Sampah anorganik diolah lewat Bank Sampah. Sedangkan sampah residu akan diolah dengan insinerator.</p><p><br /></p><p>"Di Cipadung Kulon saya targetkan tahun ini tidak ada sampah yang keluar ke TPS dan TPA. Namun, pengolahan dengan insinerator ini jangan sampai menjadi masalah baru dengan adanya polusi. Harus dikaji lebih lanjut," tutur Firman.</p><p><br /></p><p>Sedangkan maggotisasi saat ini sudah menuju ke fase ketiga. Pembibitan sudah mulai produksi. Produknya pun bahkan sudah diincar peternakan dan para penggemar burung kicau.</p><p><br /></p><p>"Sekitar 20-25 kg sampah organik habis per hari oleh maggot. Kami ada 1.000 boks maggot, sampai sekarang sudah ada 6.883 kg sampah organik berhasil diolah dalam waktu 4 bulan," ungkapnya.</p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6214988078109377923.post-14877170661137919582024-03-06T20:00:00.004+07:002024-03-13T10:33:26.580+07:00Yuk Kenalan dengan Serabi Kinca Suji, Si Manis dari Kota Kembang<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0HMKWSKBO2WW0SRLApD1BCVF9mfwYDy5U8-8yEcXSiQ7HUcH5ACL4HuAkjkIjvJvuLxnZZPffg_-iGa_Z5ABQ_50OxHQwN0JTT8pWuZe3Ao_GLFMNoby2abceQ_P-ymWByhv56uZc6jKqKQH_PyBfMnkpn9uJBUAf-1YJxvJ2SFCEtu-IBQjjH_N-WT8/s1280/kinca-suji.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="718" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0HMKWSKBO2WW0SRLApD1BCVF9mfwYDy5U8-8yEcXSiQ7HUcH5ACL4HuAkjkIjvJvuLxnZZPffg_-iGa_Z5ABQ_50OxHQwN0JTT8pWuZe3Ao_GLFMNoby2abceQ_P-ymWByhv56uZc6jKqKQH_PyBfMnkpn9uJBUAf-1YJxvJ2SFCEtu-IBQjjH_N-WT8/s16000/kinca-suji.jpeg" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p><b>NUBANDUNG.ID</b> -- Tak hanya batagor yang mendunia, peracian yang menjadi incaran atau baso tahu yang melegenda, beragam kuliner khas mampu memikat hati para pelancong yang berkunjung ke Kota Bandung.</p><p><br /></p><p>Salah satunya Si Hijau nan manis "Serabi Kinca Suji" di Jalan Lodaya No. 31. Serabi ini sudah memikat lidah para pecinta kuliner dari tahun 2001.</p><p><br /></p><p>"Ini resepnya warisan dari orang tua. Awal mula produksi di rumah selama 2 tahun. Kemudian pindah ke Jalan Burangrang No. 45 dari tahun 2001 sampai 2023, nah baru pindah ke sini," kata Pemilik Serabi Kinca Suji, Lena dikutip dari laman Kota Bandung, Rabu (6/3/2023).</p><p><br /></p><p>Nama Suji awalnya menggunakan "Eka Rasa" yang berarti satu rasa. Namun saat mencoba mendaftarkan hak paten ternyata sudah digunakan.</p><p><br /></p><p>"Akhirnya mencari dan tercetuslah Serabi Kinca Suji. Sujinya adalah wangi khas daun suji," ungkap Lena.</p><p><br /></p><p>Uniknya serabi kinca di sini menggunakan tempung terigu. Tak hanya serabi yang terkenal tetapi cairan gula atau kincanya yang kental dan manis berbeda dari yang lainnya.</p><p><br /></p><p>Saat disantap, tekstur lembut dan rasa manis dari guyuran kinca menjadi satu meleleh di dalam mulut. Ada tiga macam kinca yang disediakan. Ketiganya yaitu original, durian dan rum.</p><p><br /></p><p>Serabi kinca suji original dihargai Rp8.000 per pasang. Sedangkan kinca durian dan rum seharga Rp10.000 perpasang. Selain serabi kinca, di sini juga ada serabi oncom.</p><p><br /></p><p>Menjelang bulan Ramadan, Serabi Kinca Suji bisa menjadi salah satu rekomendasi tajil saat berbuka puasa. Tersedia juga kemasan frozen atau beku yang cocok untuk dijadikan buah tangan dari Kota Bandung. Toko ini buka setiap hari pada pukul 07.00 - 18.00 WIB</p><p><br /></p><p>So! Buat para pencinta manis wajib banget coba Si Hijau nan manis dari Kota Bandung. </p>Tim Redaksihttp://www.blogger.com/profile/02973052872391550785noreply@blogger.com