Ini 5 Alasan Kenapa Ngontrak Rumah Lebih Asyik Lho!

Notification

×

Iklan

Iklan

Ini 5 Alasan Kenapa Ngontrak Rumah Lebih Asyik Lho!

Kamis, 12 Agustus 2021 | 11:11 WIB Last Updated 2022-09-09T01:42:22Z


Penulis: CECEP HASANUDIN, 'kontraktor' setia.


Siapa di antara pembaca yang menginginkan rumah? Sudah sampai mana usahamu untuk memiliki tempat tinggal itu? Misalnya, saat ini sedang nyicil rumah dan akan beres 20 tahun ke depan. Nah, bila sudah sampai tahap itu, kemungkinan impianmu punya hunian segera terwujud, kendati, ya masih harus bersabar! Dan itu mesti disyukuri.


Namun, ada di antara sebagian orang yang tak menginginkan sebuah rumah. Mereka justru lebih nyaman mengontrak rumah. Enggak papa, bukan? Ya enggak papa lah. Apalagi, tak ada orang di dunia ini yang mewajibkan setiap orang memiliki rumah.  Kenapa mereka lebih betah menyewa rumah? Ini alasannya, barangkali:


1. Enggak harus bayar pajak bumi dan bangunan


Benar juga, tuh! Dengan mengontrak rumah atau tinggal di kontrakan, si pengontrak hanya berkewajiban membayar kontrakan dan tak harus bayar  pajak. Yang bayar pajak, ya yang punya rumah atau kontrakan. Itulah enaknya!


Paling, yang mesti dipikirkan itu, selain bayar biaya sewa rumah atau kontrakan, ya bayar listrik/token, iuran sampah dan keamanan. Itu saja. Yang lain-lain mah biar saja dipikirkan oleh penghuni, bukan oleh pembaca.


2. Enggak harus mengeluarkan biaya renovasi


Bagi pemilik rumah, merenovasi rumah agar tampil elegan dan cantik merupakan salah satu agenda mereka. Rumah dengan tampilan menarik, ya tentu nilai plus dan bikin nyaman bagi penghuninya. Apalagi, bila suatu saat rumah itu akan dijual, harganya pun bisa lebih tinggi dibandingkan saat membelinya. Pasti, dong!


Bagi pengontrak, ya enggak harus ribet memikirkan merenovasi rumah. Wong itu rumah bukan miliknya, kok! Coba saja berani mengganti di salah satu bagian rumah, misalnya ganti atapnya, apa enggak kena tegur sama pemilik rumah? Bukan hanya ditegur, apesnya malah diusir bila nekad berbuat begitu.


3. Bisa pindah rumah kapan pun asal mau karena rindu suasana baru


Namanya ‘kontraktor’, ya bebas mau pindah kapan pun, asal jangan pindah sebelum lunas! Juga asal mau bersusah-payah pindahan rumah. Sebab konon, pindahan rumah itu enggak gampang, lho. Harus rela mengangkut-turunkan, juga menyusun kembali barang yang bejibun itu.


Plus kepayahan-kepayahan lain yang bisa saja disebutkan di sini, cuma ya males mau nyebutinnya, saking banyaknya. Lagian, bagi yang hobi mengontrak rumah/kontrakan, hal-hal demikian tak dianggap ribet sebetulnya. Justru asyik dan biasa saja. Itu bagian dari konsekuensi pilihan hidup. Pilihan hidup nomaden.


4. Meminimalisir banyak keinginan


Namanya ngontrak rumah, ya tak perlu banyak keinginan. Terima saja apa adanya keadaan fisik rumah. Lengkap alhamdulillah. Kurang lengkap, ya lengkapi sepanjang tidak mengutak-atik yang sudah tetap. Misalnya, enggak ada kulkas, ya tinggal beli selagi. Enggak ada garasi? Ya jangan coba-coba bangun garasi. Ingat, Nte ngontrak, itu rumah bukan milikmu!


Untuk apa juga mengumpulkan banyak barang, kalau toh akhirnya barang tersebut tak dipakai, bukan? Tak sedikit penganjur hidup minimalis yang menganjurkan  menyortir barang-barang yang tak penting untuk disumbangkan/dibuang untuk menghindari stres seperti Francine Jay atau Marie Kondo, misalnya.


5. Justru apa yang ke-5 ini? Tolong tambahin, ya.


Silakan, bantu tambahkan terutama bagi yang saat ini sedang mengontrak rumah: apa kira-kira alasan selanjutnya hingga memilih mengontrak rumah dibandingkan membeli/mengkredit rumah. Saya, meski tinggal di kontrakan belum terpikir kembali asyiknya ngontrak selain keempat di atas.


Selamat menikmati hidup dengan mengontrak rumah/kontrakan. Dan bukankah sejatinya kita juga ‘ngontrak’ di dunia ini?