NUBANDUNG – Ya, Curug Awang boleh dibilang objek wisata alam favorit di kawasan taman bumi yang terhampar di Kabupaten Sukabumi. Berkesempatan melancong ke sana, tentu saja bakal beroleh pengalaman dan kenangan berkesan.
Curug Awang banyak disebut mirip dengan air terjun Niagara di perbatasan New York, Amerika Serikat, dan Ontario di Kanada. Bentang alam Niagara memang jauh lebih besar.
Secara administratif, curug menawan ini terletak di Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Curug tersebut merupakan salah satu air terjun yang berada di aliran Sungai Ciletuh di tengah hutan yang subur. Ketinggian air terjun sekira 40 meter dan lebar mencapai 60 meter.
Keindahan dinding batu alam yang berwarna cokelat menjadi karakteristik unik curug ini, berbeda dengan beberapa air terjun di sekitarnya. Oleh karena itu, sayang kalau melancong ke Geopark Ciletuh-Palabuhanratu tak berkunjung ke sana.
Banyak yang mengatakan bila pesona Curug Awang makin terlihat menakjubkan saat musim hujan. Apa sebab? Jika curah hujan tinggi dan debit air melimpah, keindahan air terjun tak terbantahkan lagi.
Terlebih, dilihat dan dinikmati dari kejauhan. Bentang air terjun yang lebar hingga menutupi tebing ibarat air terjun Niagara mini. Kendati demikian, sebagian wisatawan menilai air terjun ini lebih memesona kala musim kemarau.
Mengapa? Pada musim kemarau, ketika curah hujan rendah, Curug Awang akan punya dua air terjun. Air terjun utama di sebelah kanan dan air terjun kecil di sebelah kiri. Masyarakat setempat menyebut dua bentukan air terjun itu sebagai Curug Indung dan Anak.
Di bawah Curug Awang terdapat batu-batu besar alami. Ada yang besarnya beberapa kali ukuran tubuh gajah dewasa. Bebatuan tersebut jatuh karena terseret arus Sungai Ciletuh yang deras dan faktor sedimentasi atau pelapukan batuan.
