Solokanjeruk Menjadi Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi Indonesia

Notification

×

Iklan

Iklan

Solokanjeruk Menjadi Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi Indonesia

Sabtu, 12 November 2022 | 10:07 WIB Last Updated 2022-11-12T03:07:49Z


NUBANDUNG.ID
– Pemkab Bandung mulai melaksanakan pengerjaan pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia. Saat ini pembangunannya sedang dalam proses pematangan lahan.


Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna bersama Ketua Fraksi PKB DPR RI/Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI H. Cucun serta Kepala Dinas Pertanian Kab. Bandung H. A Tisna Umaran meninjau lokasi pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Solokanjeruk Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kab. Bandung, Kamis (10/11/2022).


Tisna Umaran mengatakan, bahwa rencananya lokasi tersebut akan dijadikan sentra bisnis dan edukasi kopi Indonesia.


“Karena ini pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia. Baik kopi arabika maupun robusta. Tujuannya adalah ekspor,” kata Tisna di lokasi pembangunan, Kamis sore.


Tisna mengatakan pemasaran produksi kopi dalam negeri bisa ditangani oleh kelompok tani maupun koperasi. Sedangkan ekspor ke luar negeri harus menghadapi persaingan. Karena selama ini, imbuh Tisna, produksi kopi dunia dikuasai oleh Brazil, Colombo dan Vietnam, sebagai pemain baru.


“Sementara di Indonesia walaupun terluas sedunia kebun kopinya namun ekspornya keempat, setelah Brazil, Colombia dan Vietnam. Politik dagang kita kalah oleh Brazil dan Vietnam,” katanya.


Tisna mengatakan bahwa pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia pada tahun ini mulai dari pematangan lahan dan tahun depan akan dilakukan pembangunan gedung pengolahan dan pergudangan. 


“Diharapkan tahun depan sudah bisa diresmikan oleh Pak Presiden,” kata Tisna.


Ia juga berharap tahun depan bisa mulai mengekspor kopi secara masif. 


“Kemarin juga ada ekspor satu kontainer kopi ke Serbia, Keinginan kita tonasenya lebih besar,” katanya.


Dikatakannya, luas lahan untuk pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia adalah seluas 5 Ha dan dianggarkan dari pemerintah pusat. 


“Tahun ini Rp 8 miliar, tahun depan Rp 36 miliar, dan tahun depan ada lagi secara bertahap,” jelasnya.


Tisna mengatakan, pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia dibangun di Kab Bandung, berdasarkan pertimbangan pusat yang menilai Kab. Bandung lebih serius dalam mengembangkan kopi.


Ia juga mengatakan nantinya akan dibangun pula cafe sebagai sarana edukasi dan pelatihan berkaitan dengan kopi. 


“Nantinya akan bekerjasama dengan pihak-pihak yang ahli dalam bidang kopi,” pungkasnya.***