Sekilas Biografi Badshah Khan, Penganjur Gerakan Welas Asih dan Non-Kekerasan

Notification

×

Iklan

Iklan

Sekilas Biografi Badshah Khan, Penganjur Gerakan Welas Asih dan Non-Kekerasan

Jumat, 04 Agustus 2023 | 09:28 WIB Last Updated 2023-09-06T06:45:29Z


NUBANDUNG.ID
- Badshah Khan, juga dikenal sebagai Khan Abdul Ghaffar Khan atau Bacha Khan, adalah seorang pemimpin politik dan spiritual terkemuka dalam gerakan kemerdekaan India. 


Ia lahir pada tanggal 6 Februari 1890 di Utmanzai, sebuah desa di tempat yang sekarang disebut Pakistan. Dia berasal dari komunitas etnis Pashtun dan merupakan penganjur non-kekerasan dan reformasi sosial yang sangat berdedikasi.


Badshah Khan termasuk dalam keluarga pemilik tanah yang berpengaruh. Dia menerima pendidikan Islam tradisional tetapi kemudian dikirim untuk belajar di Universitas Muslim Aligarh yang bergengsi di India. Di sana, dia terinspirasi oleh ajaran Mahatma Gandhi dan konsep perlawanan tanpa kekerasan.


Sekembalinya ke tanah airnya di Provinsi Perbatasan Barat Laut (sekarang Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan), Khan terlibat dalam Gerakan Khilafat, yang berupaya melindungi hak-hak umat Islam di British India setelah jatuhnya Kesultanan Utsmaniyah. 


Dia mulai bekerja sama dengan Mahatma Gandhi dan Kongres Nasional India.


Pada tahun 1929, Khan mendirikan Partai Khilafat-e-Millat, yang kemudian menjadi gerakan Khudai Khidmatgar ("Pelayan Tuhan"). Gerakan ini didasarkan pada prinsip-prinsip non-kekerasan dan pembangkangan sipil, yang diilhami oleh filosofi Satyagraha Gandhi.


Badshah Khan memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris. Dia dan para pengikutnya melakukan banyak protes tanpa kekerasan, pemogokan, dan demonstrasi menentang pemerintahan Inggris.


Sebagai seorang aktivis tanpa kekerasan, Khan menghadapi hukuman penjara beberapa kali selama gerakan kemerdekaan India. Dia dan para pengikutnya mengalami kesulitan yang berat tetapi tetap teguh dalam komitmen mereka terhadap non-kekerasan.


Setelah India merdeka pada tahun 1947, wilayah itu dipartisi, dan Pakistan dibentuk sebagai negara yang terpisah. Badshah Khan tetap aktif dalam politik, mengadvokasi hak-hak Pashtun dan memperjuangkan nilai-nilai sekuler dan demokrasi.


Dedikasi Badshah Khan untuk antikekerasan dan upayanya untuk mempromosikan pendidikan, reformasi sosial, dan hak-hak perempuan membuatnya menjadi sosok yang dihormati baik di India maupun Pakistan. 


Dia sering disebut "Gandhi Perbatasan" karena kedekatannya dengan Mahatma Gandhi dan komitmennya pada perlawanan tanpa kekerasan.


Badshah Khan meninggal pada 20 Januari 1988, pada usia 97 tahun, meninggalkan warisan tanpa kekerasan, keadilan sosial, dan harmoni komunal.


Sepanjang hidupnya, Badshah Khan tetap berkomitmen pada cita-cita tanpa kekerasan dan bekerja tanpa lelah untuk menjembatani perpecahan komunal. Usahanya dalam gerakan kemerdekaan India dan penekanannya pada cara-cara tanpa kekerasan telah meninggalkan dampak abadi dalam sejarah kawasan itu.***