Situ Patenggang Cocok untuk Wisata Sekeluarga

Notification

×

Iklan

Iklan

Situ Patenggang Cocok untuk Wisata Sekeluarga

Sabtu, 05 Juni 2021 | 07:40 WIB Last Updated 2021-09-13T15:44:07Z

NUBANDUNG
 - Situ Patenggang adalah sebuah danau yang berlokasi di kawasan wisata alam Ciwidey, Bandung. Disebut juga Situ Patengan sesuai nama tempatnya berada di bawah kaki Gunung Patuha. Situ (bahasa Sunda yang berarti danau) ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik.

Dipagari 48 hektar perkebunan teh di ketinggian 1600 mdpl, udaranya sejuk, asri, dan menyegarkan. Danau seluas 45.000 hektar tersebut berada di dalam cagar alam sebesar 123.077 hektar. Sejak tahun lokasi ini 1981 dikembangkan menjadi taman wisata alam.

Wisatawan yang ingin menikmati keindahan kawasan wisata situ ini akan dikenakan biaya tiket. Harga tiket masuk sendiri cukup terjangkau mengingat keindahan yang ditawarkan objek wisata ini. Harga Tiket Masuk Situ Patenggang Rp 25.000. Tempat wisata ini dibuka setiap hari baik hari biasa maupun akhir pekan. Dengan jam buka dari pagi hingga sore hari.

Banyak ragam aktivitas seru yang ditawarkan di Situ Patenggang. Seperti menikmati keindahan panorama danau dan menghirup kesegaran kebun teh yang mengelilinginya. Wisatawan juga dapat berkeliling danau dengan perahu dan sepeda air berbentuk angsa.

Danau yang berada di bawah kaki Gunung Patuha tersebut tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. Terdapat mitos “Siapa saja yang ingin hubungannya langgeng, datangilah Batu Cinta dan kelilingi Pulau Asmara. Adanya legenda serta mitos tersebut menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi para wisatawan.

Situ Patenggang dikenal memiliki keindahan alam yang sangat memukau dan panorama yang eksotis. Dikelilingi hamparan kebun teh berjajar rapi dengan pucuk hijaunya menyajikan pemandangan yang menawan.

Saat pagi hari suasananya belum ramai dan udara yang dihirup masih segar. Kabut tebal perlahan-lahan mulai lenyap seiring sorotan sinar matahari bagai sebuah lukisan. Suara kicauan burung pun menambah suasana keriangan di pagi hari.

Di balik danau luas dengan permukaan tenang tersebut terlihat jajaran pegunungan menjulang. Wisatawan juga dapat melihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian tempat yang sejuk ini. Selepas siang, kabut kembali turun terkadang dengan hujan, maka wisatawan disarankan memakai pakaian hangat.

Salah satu keunikan danau ini datang dari legenda rakyat yang tersimpan di baliknya. Nama tempat ini berasal dari kisah Ki Santang dan Dewi Rengganis yang harus terpisah. Mereka berupaya untuk saling mencari, hingga pada suatu hari dipertemukan di tempat ini.

Patenggang disebut berasal dari kata ‘pateangan-teangan’ yang berarti saling mencari. Setelah bertemu, Rengganis meminta Ki Santang membuatkan danau dengan pulau kecil di tengahnya. Daratan kecil ini kini bernama pulau Sasuka atau lebih dikenal dengan sebutan Pulau Asmara.

Wisatawan dapat menjelajah lebih jauh Situ Patenggang dengan mengelilingi danau tersebut menggunakan perahu. Para pemberi jasa perahu yang menunggu di tepi danau siap mengantarkan satu putaran. Perahu hingga kini menjadi fasilitas wisata yang banyak disukai para wisatawan.

Di tengah danau terdapat sebuah tempat yang disebut wisatawan sebagai Pulau Asmara. Dalam bahasa Sunda tempat tersebut disebut dengan Pulau Sasuka. Konon, di sinilah dimulai sekaligus berakhirnya perjalanan kisah cinta Ki Santang dan Dewi Rengganis.

Situ Patengan terletak di Kecamatan Rancabali, Bandung selatan sekitar 40 km dari Kota Bandung. Dari Kota Bandung, jalur yang perlu diambil menuju arah selatan sekitar satu jam. Wisatawan dapat menempuh rute ke arah Kopo lalu ke Soreang yang menuju arah Ciwidey. Lokasinya tak jauh dari wisata lainnya di kawasan wisata Ciwidey.

Wisata alam danau ini berlokasi di Kampung Patengan Baru, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.