Memanfatkan Lahan Sekolah Sebagai Wahana Edukasi

Notification

×

Iklan

Iklan

Memanfatkan Lahan Sekolah Sebagai Wahana Edukasi

Selasa, 21 Desember 2021 | 13:02 WIB Last Updated 2021-12-21T06:02:00Z


Oleh: NANANG SUPRIATNA,
S.Pd., M.Pd., Guru Biologi SMA Negeri 1 Sukadana Kabupaten Ciamis 


NUBANDUNG - Pada hakikatnya lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Lingkungan merupakan bagian dari penunjang aktifitas manusia khususnya bagi peserta didik untuk hidup dan berinteraksi dengan sesamanya. Lingkungan yang ada disekitar peserta didik merupakan salah satu sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. 


Apabila seorang guru mengajar dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar maka akan lebih bermakna karena para peserta didik dihadapkan pada kenyataan dan peristiwa yang  kontektual. 


Lingkungan sekolah yang asri


Menurut Sudjana (2010: 16) segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang peserta didik dan yang memungkinkan atau memudahkan terjadinya proses pembelajaran disebut sebagai sumber belajar. Pembelajaran yang dilakukan selama ini masih bersifat berfokus pada guru. Pada umumnya guru dalam memberikan pelajaran hanya bertumpu pada media pembelajaran dan yang sering digunakan guru selama ini adalah buku paket sebagai sumber belajar. Tanpa disadari bahwa masih banyak sumber yang berasal dari lingkungan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.


Masih ada sororan yang mengemukakan bahwa guru belum mengoptimalkan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga keaktifan dan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran masih rendah. Selama proses pembelajaran di dalam kelas beberapa peserta didik mengobrol dengan teman sebangku dan tidak memperhatikan penjelasan guru. 


Guru sudah berusaha menyampaikan materi dengan baik, dengan suara yang jelas, menatap semua peserta didik dan menegur peserta didik jika tidak memperhatikan. Upaya guru ini belum berhasil memotivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan serius. Peserta didik merasa bosan dengan metode ceramah yang digunakan oleh guru selama ini. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab hasil belajar yang kurang optimal.


Tujuan memanfaatkan lingkungan sekitar agar pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan dan peserta didik lebih paham benda-benda yang ada disekitar lingkungan sekolah. Karena dengan membawa peserta didik langsung ketempatnya peserta didik akan lebih memahami apa - apa saja yang ada di lingkungan sekolah tersebut dan manfaat lingkungan sekolahnya. Peserta didik tidak hanya belajar dengan teori tetapi langsung melihat benda sekitar.


Peranan Strategis Guru dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif


Lingkungan hidup alami terjadi karena adanya proses alam dan tanpa  danya campur tangan manusia. Semua unsur yang ada di dalamnya akan bekerja secara dinamis untuk menjaga keseimbangan lingkungan.


Namun dengan peran serta manusia dalam ekploitasi lingkungan bisa mengubah lingkungan sangat ekstrim dan membahayakan bagi makhluk hidup yang ada termasuk manusia. Maka dari itulah kita dituntut bijak dalam pemanfaatan lingkungan. Agar kebutuhan manusia dari lingkungan dapat terpenuhi serta lingkungan tetap lestari.


Dapat diidentifikasi bahwa lingkungan sekitar memberikan manfaat bagi kehidupan, di antaranya adalah:


1. Sebagai Penyedia Air


Semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan, membutuhkan air untuk hidup. Maka dari itu, manfaat lingkungan sebagai penyedia bagi sekitar sangatlah penting. Jika kekurangan air, makhluk hidup enggak akan bisa bertahan hidup.


2. Sebagai Penyedia Mikroorganisme


Mikroorganisme diperlukan untuk menguraikan sisa-sisa organisme yang ada di sekitar kita. Melalui sebuah proses yang alamiah mikroorganisme akan menguraikan bahan – bahan organik yang ada disekitarnya menjadi unsur – usur penyusunanya sehingga tanah banyak mengandung unsur hara atau dikenal dengan istilah  tanah yang subur.


Kondisi tanah yang subur sangat dibutuhkan oleh tanaman yang tumbuh di atasnya dan dengan secara tidak langsung kondisi ini sangat menguntungkan juga bagi manusia.


3. Sebagai Penyedia Oksigen


Semua makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu kebutuhan mendasar makhluk hidup aerob dari lingkungan adalah oksigen untuk proses respirasinya. Sama halnya seperti pemenuhan terhadap kebutuhan air, jika kekurangan oksigen, makhluk hidup golongan aerob tidak akan bisa bertahan hidup.


4. Sebagai Sumber Makanan


Lingkungan hidup alami terdiri atas berbagai unsur biotik dan unsur abiotik yang saling menguntungkan. Contohnya adalah tumbuhan yang memerlukan cahaya matahari untuk berfotosintesis, hewan membutuhkan tumbuhan dan hewan lain sebagai mangsa sebagai sumber makanan. Manusia pun yang membutuhkan hewan dan tumbuhan untuk dikonsumsi. Semua kebutuhan dasar mahkluk hidup tersedia secara alami di lingkungannya.  


Guru memiliki peranan strategis dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif.  Di suatu sekolah  terutama jenjang SLTA memiliki banyak guru dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda beda, missal ada guru mata pelajaran Biologi, Kimia, Geografi, PLH, Pendidikan Seni dan PLH.  Guru mata pelajaran tersebut bias berkolaborasi dalam menata lingkungan agar memiliki multi fungsi, yaitu disamping dapat memenuhi dari sisi estetik juga bias memenuhi sisi ekologi dan ekonomi.


Dari sisi estetika, lingkungan ideal dapat terwujud melalui penataan lingkungan sekolah yang nyaman, asri, indah sehingga membuat para penghuninya merasa betah karena terpenuhinya sekolah sebagai rumah kedua. Bagi tamu yang berkunjung akan  merasa nyaman dan terkenang selalu. Dari sisi ekologi terpenuhinya nyaman karena banyaknya tanaman beraneka warna yang tumbuh dihalaman dan ratusan tanaman dalam pot yang terteta dengan rapih. Tidak hanya itu bisa juga kita memanfaatkan dari sisi kewirausahaan.


Khusus untuk lingkungan sekolah yang asri mampu mewujudkan kenyamanan bagi peserta didik agar kualitas belajar semakin nyata atau tampak.


Lahan Sekolah Sebagai Wahana Edukasi


Lahan sekitar sekolah apa bila ditata secara profesional akan memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi sekolah tapi juga lingkungan sekitanya. Lingkungan sekolah bisa dimanfaatkan sebagai wahana edukasi berbagai mata pelajaran. Di antaranya sebagai:


1. Laboratorium terbuka


Lingkungan sekolah yang ditanami berbagai jenis tanaman yang beranekaragam dari berbagai kingdom dapat bermanfaat sebagai laboratorium biologi.


2. Tempat istirahat yang nyaman


Sesuai dengan tata tertib sekolah saat istirahat peserta didik dilarang keluar dari lingkungan sekolah. Supaya peserta didik betah tinggal di lingkungan sekolah saat beristirahat salah satunya fasilitas yang dibutuhkan peserta didik harus terpenuhi, misalnya kantin, koperasi siswa yang menyediakan alat tulis kebutuhan siswa serta lingkungan sekolah yang nyaman.


Untuk terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman dan asri bisa tercipta  dengan penataan secara profesional tumbuhan peneduh dan berbagai tanaman bunga warna warni. Sehingga lingkungan sekolah bisa menjadi rumah kedua bagi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di dalamnya.


3. Tempat memelihara tanaman


Bagi pecinta tanaman halaman menjadi alternatif untuk dijadikan tempat memelihara tanaman, baik tanaman peneduh maupun tanaman hias. Pemeliharaan tanaman di lahan kosong atau halaman bisa dilakukan penaman langsung di tanah atau di taman dalam pot maupun polybag.


4. Tempat selfie atau swafoto


Seiring dengan perkembangan jaman hobby manusia pun berubah mengikuti perkembangan jaman. Salah satunya adalah selfie atau swafoto. Untuk mendukung hobby tersebut adalah tempatnya harus mendukung untuk swafoto.


Salah satu tempat yang mendukung untuk pengambilan swafoto adalah berlatar belakang tanaman dengan penataan yang artistik, misalkan dengan dibuatnya terowongan untuk merambatkan tanaman kacang panjang yang memiliki nilai seni yang menarik perhatian.


5. Melatih jiwa wirausaha memanfaatkan potensi alam


Lahan kosong di sekitar bangunan atau halaman di samping bisa dijadikan tempat menanam beraneka ragam tumbuhan peneduh atau bunga kita bisa tanam juga berbagai jenis tanaman holtikultura. Dengan penataan wilayah tanam yang ditata secara propesional dan porporsional bergai jenis tanaman bisa kita tanam di lahan kosong yang ada di sekitar bangunan atau halaman.


Tanaman yang kita tanam memiliki kemampuan untuk berkembang biak baik secara vegetati maupun generatif dengan sifat alami yang dimiki  tumbuhan tersebut bisa kita manfaatkan sebagai tanaman budidaya atau dikembangbiakan dan hasilnya bisa dijual.


Begitu juga dengan menanam tanaman holtikultura bisa melatih jiwa kewirausahaan. Dengan menanam berbagai jenis tanaman holtikultura bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga bahkan bila jumlahnya banyak bisa dijual.


Sudah banyak orang sukses dalam bidang pertanian hotikultura dan tanaman hias mengkisahkan awal mula kesuksesannya dari menanan tanaman di sekitar rumah sebagai penyaluran hobby atau bahkan hanya iseng – iseng sekedar mengisi waktu luang. Ternyata tanaman yang ia tanam disukai oleh orang banyak dan mereka ingin memilikinya juga dengan cara membelinya. Kondisi seperti ini sangat menarik dan menguntungkan, sehingga yang tadinya hanya sekedar hobby atau bahkan hanya sekedar iseng bisa berubah menjadi sebuah profesi dengan keutungan yang luar biasa.


Terakhir, semangat menanam, memelihara dan menata tanaman mampu mengantarkan lingkungan yang memberikan kontribusi positif bagi alam yang selalu kita cintai demi keselamatan umat.


Biodata Penulis:


Nanang Supriatna, S.Pd., M.Pd., Lahir di Ciamis, 21 Agustus 1970. Saat ini mengampu mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Sukadana.  Aktif sebagai Ketua MGMP Biologi Kabupaten Ciamis memberi ruang dan ekspresi untuk mencintai bumi. Selain itu, sebagai penggiat lingkungan hidup berusaha untuk senantiasa memotivasi siapa saja agar mencintai lingkungan di manapun berada.