Digitalisasi Ubah Karakteristik Pelaku UMKM

Notification

×

Iklan

Iklan

Digitalisasi Ubah Karakteristik Pelaku UMKM

Jumat, 24 September 2021 | 13:49 WIB Last Updated 2021-11-29T07:58:56Z


NUBANDUNG
  - Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan ekosistem digital mampu mengubah karakteristik usaha mikro dan kecil di masa depan.

 

“Merujuk hasil survei CORE, ada potensi perubahan karakteristik usaha mikro dan kecil di masa depan yang tidak bankable, sangat berisiko, dan tidak memiliki collateral tambahan,” kata Piter dalam diskusi "Peran Perbankan Dalam Ekosistem Digital UMKM Masa Depan dikutip dari Antara.

 

Piter menyampaikan karakteristik usaha mikro dan kecil pada saat ini, menyebabkan usaha kesulitan mendapatkan akses ke pembiayaan formal sehingga pelaku usaha sulit berkembang. Namun jika pelaku usaha mikro dan kecil mau dan mulai terlibat dalam ekosistem digital, ia memperkirakan usaha mikro dan kecil akan semakin berkembang berkontribusi lebih banyak dalam PDB dan pelibatan jumlah tenaga kerja.


CORE melakukan survei kepada 2.001 responden yang tersebar di delapan provinsi dan 12 kota dengan 77 persen respon berada di Pulau Jawa untuk mengetahui dampak digital payment terhadap UMKM. Hasil survei menunjukkan digital payment mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan pada skala usaha nano dan mikro.

 

“85 persen usaha nano dan mikro yang sebelumnya tidak memiliki akun bank mulai mengenal produk perbankan setelah bergabung dengan digital payment,” ujar Piter.

 

Digital payment, lanjutnya, mendorong transformasi digital UMK dalam menjalani usaha. Penggunaan digital payment juga semakin mendorong tumbuhnya pengusaha muda.

 

“97 persen pemilik UMK yang memulai usahanya dalam kurun waktu lima tahun terakhir adalah Gen X, milenial, dan Gen Z,” tuturnya.

 

Tak hanya itu, hasil survei CORE juga mengatakan bahwa digital payment membantu peningkatan usaha nano dan mikro. Sebanyak 61 usaha nano dan mikro mengalami peningkatan transaksi harian di atas 10 persen setelah bergabung dengan digital payment. Bahkan 63 persen usaha nano dan mikro mengalami peningkatan pendapatan bulanan di atas 10 persen setelah bergabung dengan digital payment.

 

“Digital payment memperkuat daya tahan UMK selama pandemi, 84 persen UMK terbantu digital payment saat pandemi covid-19,” kata Piter.

 

Lebih lanjut ia mengatakan potensi industri digital di masa depan akan semakin terbuka lebar setelah adanya merger unicorn, seperti Gojek dan Tokopedia. Merger tersebut membuka peluang masuknya investasi di industri digital, termasuk digital payment.