Indahnya Geowisata Kawah Wayang di Pangalengan Bandung

Notification

×

Iklan

Iklan

Indahnya Geowisata Kawah Wayang di Pangalengan Bandung

Kamis, 24 Maret 2022 | 15:46 WIB Last Updated 2022-03-24T08:46:29Z


NUBANDUNG.ID
- Bicara tentang Bandung memang tak akan ada habisnya untuk dijelajah. Lembang dan Ciwidey merupakan lokasi populer berwisata. Tapi siapa sangka, di ujung Bandung Selatan lainnya, ada daerah bernama Pangalengan yang belakangan ini tengah naik daun dan menjadi buruan para wisatawan. Ada apa di sana?


Beberapa tahun belakangan ini, Pangalengan tengah gencar melakukan promosi wisata alam. Mulai dari gunung, danau, hutan hingga kawah, disuguhkan komplit di daerah yang terkenal sebagai penghasil susu murni terbaik di Bandung.


Salah satu destinasi terbaru yang menjadi perbincangan hangat di media sosial adalah Kawah Wayang. Keindahannya kerap disandingkan dengan pesona Kawah Putih di Ciwidey yang sudah lebih populer lebih dulu.


Kawah Wayang berada di bawah kaki Gunung Wayang Windu daerah Sukamanah. Luas kawah sekitar 750 meter persegi. Destinasi ini baru resmi dibuka pada bulan Juli 2020 dan langsung menarik perhatian. Sekeliling kawasan kawah merupakan perkebunan milik warga yang ditanami kopi, kayu dan aneka buah.


Hawa dingin nan sejuk sangat terasa saat pertama kali memasuki halaman utama Kawah Wayang. Area parkirnya berada di tengah hutan dengan pepohonan tinggi menjulang. Terasa begitu teduh.


Dari lokasi parkir, Anda bisa memilih dua jalur, yakni berupa jalur tangga dan jalur setapak melintasi hutan sejauh sekitar 20 menit. Sampai di atas, Anda akan disambut landmark berwarna merah bertuliskan Kawah Wayang yang sangat kontras dengan kawah berwarna abu dan putih. Tersedia pula jembatan kayu sebagai spot favorit berfoto.


Berbeda dengan Kawah Putih, Anda bisa lebih dekat dan berjalan diantara kepulan asap yang keluar dari celah batuan belerang di Kawah Wayang. Namun tetap perlu berhati-hati saat mencoba meniti setiap batuan besar. Kondisi alami inilah yang menjadikan Kawah Wayang wajib dikunjungi saat melancong ke Bandung.


Selain itu, tersedia area kemping yang cukup luas jika ingin menginap dan menyaksikan sunrise dari Kawah Wayang. Atau memilih bermalam di Hotel Artana Bed & Breakfast yang beralamat di Jl. Raya Situ Cileunca, Kampung Cibeunying, Desa Warnasari, Kec. Pangalengan, Bandung. Jarak hotel menuju kawah sekitar 30 menit berkendara. 


Jangan lupa sempatkan berbelanja oleh-oleh khas Pangalengan, seperti susu murni dan permen susu. Anda bisa menemukannya di Rest Area Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) yang berada tak jauh dari Bundaran Pangalengan arah Situ Cileunca. KPBS suguhkan banyak olahan susu sapi yang dijual ke luar daerah, seperti yogurt, butter, keju dan lainnya.


Rute Perjalanan


Untuk mencapai Kawah Wayang butuh tenaga ekstra, terutama lantaran jarak dan akses infrastrukturnya. Tidak ada kendaraan umum yang bisa digunakan untuk mencapai lokasi.


Anda bisa memulai perjalanan dari Kota Bandung, arahkan kendaraan ke Kopo untuk selanjutnya berjalan lurus melintasi jalan rute Banjaran - Cimaung - Pangalengan. Jika kondisi jalanan sudah mulai berkelok, hal ini menjadi pertanda Anda sudah mulai memasuki daerah Pangalengan.


Setibanya di Bundaran Pangalengan, belok ke kiri menuju Pasar Pangalengan. Lurus terus dan tak jauh dari sini, Anda akan melihat Gapura Desa Margamukti di sisi kiri jalan. Gapura ini adalah titik permulaan menuju Kawah Wayang. 


Lurus terus mengikuti jalan melintasi perumahan warga dan beberapa obyek wisata lainnya, seperti Pemanasan Air Cibolang dan Rumah Pengabdi Setan. Hamparan perkebunan Teh Kertamanah dan liukan pipa besar Pembangkit Listrik Geothermal menemani perjalanan mencapai Kawah Wayang.


Di tengah perjalanan, Anda akan melewati PT. Star Energy Geothermal Wayang Windu dan menemukan papan petunjuk menuju Wayang Windu Panenjoan (WWP) yang masih satu jalur dengan Kawah Wayang. sayangnya semakin dekat dengan lokasi kawah, Anda akan dihadapkan dengan berubahnya akses jalan dari aspal rapi menjadi jalan bebatuan.


Kondisi jalan berbatu ditambah beberapa tanjakan dan tikungan, cukup menyulitkan saat membawa kendaraan, terutama motor matic. Sebagian jalan bahkan masih didominasi batu dan tanah, sehingga agak cukup berbahaya saat musim hujan.