Ridwan Kamil: Ibu Kota Jawa Barat Masih Tetap di Bandung

Notification

×

Iklan

Iklan

Ridwan Kamil: Ibu Kota Jawa Barat Masih Tetap di Bandung

Senin, 24 Oktober 2022 | 13:49 WIB Last Updated 2022-10-24T06:49:20Z


NUBANDUNG.ID
- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara gamblang mengatakan bahwa ibukota Jawa Barat tetap di Bandung. Hal ini disampaikannya untuk menyanggah semua pemberitaan yang mengatakan bahwa ibukota Jawa Barat akan pindah ke Tegalluar. 


"Bukan pemindahan ibu kota, tapi wacana penyatuan pusat pemerintahan. Jadi jangan pakai sebutan ibu kota karena itu jelas berbeda," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (15/10/2022). 


Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan bahwa wacana yang sebenarnya itu adalah pusat pemerintahannya yang akan berada di tiga kawasan potensial, diantaranya Tegalluar, Walini, dan Kertajati.


"Jadi Ibu Kota Jabar tetap Bandung, tapi pusat pemerintahan kantornya berkumpul di tiga kawasan potensial, yaitu Tegalluar karena pusat pertumbuhan, Walini dan Kertajati," jelasnya. 


Nama Tegalluar mencuat menjadi wilayah paling potensial untuk pusat pertumbuhan ekonomi ini karena berhubungan dengan adanya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.


"Potensi Tegalluar bagus karena simpulnya di situ, hendak ke Cisumdawu di situ, ke Jakarta, Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya), kereta cepat juga di situ. Jadi kawasan ini sangat strategis. Dari situ ke Stadion GBLA juga tinggal menyeberang, ke Masjid Al Jabbar cuma lima menit," ungkapnya. 


Kang Emil mengambil langkah untuk memindahkan pusat pemerintahannya ini bukan tanpa riset. Kang Emil melihat kondisi yang akan dijalankannya ini seperti Kuala Lumpur sebagai Ibukota Malaysia, namun pusat pemerintahannya ada di Putrajaya. 


"Seperti Malaysia, ibu kotanya tetap Kuala Lumpur, pusat pemerintahannya berkumpul di Putrajaya," ujar Kang Emil.


Tetapi, Kang Emil juga mengaku bahwa rencana ini harus dikaji lagi lebih dalam dan perlu adanya kesepakatan dengan berbagai pihak. Jadi pemindahannya itu bukan hanya karena adanya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung saja. 


"Ini belum diputuskan, hanya kemarin Pak Presiden menanyakan, saya jawab belum pasti karena harus dimusyawarahkan," sebutnya.