NUBANDUNG.ID – Untuk pertama kalinya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung selenggarakan orasi ilmiah guru besar, Senin, (17/07/2023).
Orasi ilmiah bertema, “Peradaban Dakwah: Memperkokoh Pijakan Memperjauh Lompatan” menghadirkan empat orang guru besar, 2 guru besar bidang Sosiologi Islam dan 2 guru besar Ilmu Komunikasi.
Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi lantai 4 ini, merupakan rangkaian acara pengukuhan 20 Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang akan dilaksanakan pada Selasa, 18 Juli 2023.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Ag., MMC mengatakan, “Orasi ilmiah ini diharapkan bisa menghubungkan ide-ide para guru besar dalam pengembangan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang bisa diadopsi dosen dan mahasiswa, sehingga menjadi jalan keilmuan yang mampu mengoneksikan peradaban Islam dalam berbagai lintas zaman," tegasnya.
Setiap guru besar menyampaikan orasi ilmiahnya, yang diawali orasi ilmiah Prof. Dr. H. Enjang AS, M.Si., M.Ag., CICS., guru besar Bidang Ilmu Komunikasi, dengan judul orasi ilmiah “Membangun Budaya Komunikasi Mempersatukan”.
Prof Enjang mengemukakan bahwa “upaya untuk mengurai dan mengatasi polarisasi, fragmentasi, bahkan konflik sosial, penting dikembangkan budaya komunikasi yang mengurangi orientasi dan tendensi komunikasi yang ingin “mempengaruhi”, bahkan “mengalahkan” orang lain; praktik komunikasi yang menghindari budaya komunikasi yang bersifat narcissistic”.
Kemudian orasi ilmiah kedua, Prof. Dr. H. Zaenal Mukarom, M.Si., CICS., guru besar Bidang Ilmu Komunikasi, dengan judul orasi ilmiah, “Menggagas Komunikasi Profetik sebagai Konstruksi Dasar Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Dakwah”. Prof Zaenal Mukarom mengatakan bahwa “Komunikasi profetik bisa digunakan untuk menggali dan mengungkapkan wawasan atau pengetahuan mendalam, mengenai fenomena yang terjadi dalam masyarakat atau dunia spiritual. Komunikasi profetik berkontribusi sekaligus sebagai solusi atas hadirnya peradaban manusia.”
Orasi ilmiah yang ketiga Prof. Dr. H. Yusuf Zaenal Abidin, MM., Guru Besar Bidang Sosiologi Islam, dengan judul orasi ilmiah,“Upaya Organisasi Muslim Tionghoa dalam Meningkatkan Pemahaman Keislaman Para Mualaf”.
Prof Yusuf Zainal Abidin mengungkapkan bahwa “Tantangan yang dihadapi mualaf Tionghoa dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu domestik dan sosial. Situasi ini menunjukkan bahwa asimilasi antara Muslim Tionghoa dan Muslim pribumi belum sepenuhnya tercapai.”
Terakhir orasi ilmiah Prof. Dr. H. Agus Ahmad Safei, M.Ag. guru besar Bidang Sosiologi Islam, dengan judul orasi ilmiah “Ulama Milenial sebagai Juru Syiar Islam Moderat ke Komunitas Global”.
Prof Dr. H. Agus Ahmad Syafei, M.Ag menyatakan bahwa “Program EFU merupakan salah satu gagasan strategis Pemerintah Jabar, agar mampu mengkomunikasikan Islam moderat dalam konteks global. Program EFU merupakan diplomasi baru Indonesia yang bertujuan menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia.”
Acara ini dihadiri tamu undangan dari senat tingkat universitas, senat tingkat fakultas, dosen dan mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi, tokoh, para pendiri Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, dan keluarga para guru besar.
Serangkaian acara Orasi Ilmiah Guru Besar ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube FDK UIN Bandung, yang dapat diakses melalui https://youtube.com/live/DAS6_V6m-RE?feature=sharen