Kenapa Bandung Dijuluki Kota Fashion di Indonesia? Ini Alasannya

Notification

×

Iklan

Iklan

Kenapa Bandung Dijuluki Kota Fashion di Indonesia? Ini Alasannya

Rabu, 16 Agustus 2023 | 08:36 WIB Last Updated 2023-08-16T01:37:57Z


NUBANDUNG.ID
- Bandung pusat fashion Indonesia adalah kalimat yang menggambarkan suatu wilayah penuh seni,kreatifitas dan kekinian. Sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang dikenal memiliki sejarah dan kemajuan industri yang cukup pesat khususnya, dibidang fashion dan style. 


Tentunya banyak faktor yang menyebabkan pesatnya pertumbuhan industri kreatif tersebut. Bandung sendiri menjadi salah satu sentra tekstil terbesar di Indonesia, sejalan dengan roadmap Making Indonesia 4.0 bahwa industri tekstil dan pakaian jadi satu dari lima sektor manufaktur prioritas dalam pengembangannya. 


Kota Bandung adalah satu penopang industri tekstil di Indonesia. Selain menjadi pusat industri tekstil, “Bandung sebagai pusat fashion di Indonesia” itu yang banyak diucapkan oleh banyak orang Indonesia. 


Kota Bandung pun seakan tak pernah kehabisan ide untuk fashion dan style selalu saja menghadirkan berbagai inovasi terbaru dan menarik perhatian para fashionista seantero negeri.


Bagaimanakah awal mula kota Bandung menjadi pusat Fashion di Indonesia? Seakan menjadi magnet dan kiblat fashion & style di Indonesia. Banyak brand clothing, factory outlet & distro juga banyak ditemukan bertebaran di Bandung. 


Jika kita tarik lagi dari sisi sejarah, dahulu kala di tahun 1900-an Bandung sendiri dijuluki sebagai “Parijs Van Java”. Julukan itu dipakai sebagai promosi dagangan hasil garmen dan pakaian. Karena Paris menjadi pusat atau pose mode dunia. Ini pun juga berhasil membuat Bandung melahirkan berbagai brand lokal yang mantul lahir dari Bandung.


Hal tersebut juga tidak lepas dari semangat fashion warga Bandung disana yang menyukai selera fashion ala Paris. Pada era 1900-an ada sebuah toko fesyen bernama Aug. Hegelsteens Kledingmagazin yang terletak di kawasan Jalan Braga, di mana kala itu menjadi tempat kekinian di kota Bandung. 


Toko fashion itu kian terkenal sejak berganti nama dengan menggunakan bahasa Prancis: Au Bon Marche Modemagazijn yang didirikan oleh pebisnis A. Makkingga pada 1913. Saat ini menjadi Filosofi Kopi.


Pada era kejayaannya, busana atau pakaian terbaru dari kota Paris akan segera diperkenalkan dan ditunjukkan kepada publik Bandung. Toko Au Bon Marche dikenal sangat bergengsi kala itu bisa dilihat dari produk-produk fesyen atau busana yang dipajang yang terbuat dari bahan sutra lembut dengan bermotif bunga dan bergaya elegan di etalase toko serta iklan-iklan yang dipublikasikan di majalah-majalah fashion. 


Untuk semakin menyakinkan pembeli, toko Au Bon Marche memasang slogan di etalase mereka bertuliskan “Wij brengen steeds de laatse mode” yang berarti kami selalu menyajikan mode terbaru.


Bila berbicara mengenai harga jual saat itu, harga busana di Toko Au Bon Marche sangat mahal sekali dan hanya kalangan yang tertentu saja yang mampu membeli busana dari toko tersebut. 


Hal ini tidak sejalan dengan nama dari toko tersebut “Au bon marche” yang memiliki arti belanja murah meriah. Bahkan hingga saat ini pun orang tau kalau Bandung Pusat Fashion di Indonesia dan surga bagi para pelancong yang ingin mencari produk fashion murah namun tetap bermerek.


Dan juga di tahun 2020 lalu Bandung kembali memantapkan gelarnya sebagai salah satu kota mode di Indonesia melalui gelaran bertajuk Fashionaxy 4.0 pada 14 – 16 Februari 2020 di Lanud Husen Sastranegara, Bandung, Jawa Barat yang akhirnya juga turut melahirkan gerakan local pride dan #banggabuatanIndonesia. 


Hal ini membuktikan kepada kaum muda bahwa untuk menjadi fashionable tidak perlu membeli produk high end dengan harga yang mahal dan di produksi luar negeri, namun banyak sekali pilihan brand clothing lokal yang menawarkan style dan kualitas yang tidak kalah keren, dibanding produksi luar negeri. 


Bandung sebagai Pusat Fashion, begitu akhirnya sebutan dari masyarakat luar. Kebanyakan yang ingin bepergian ke Bandung, mereka sudah tau apa yang harus dijelajahi.***(Disbudpar Kota Bandung)