Demokrasi Butuh Kejujuran, Keadilan, dan Dampak Nyata bagi Masyarakat

Notification

×

Iklan

Iklan

Demokrasi Butuh Kejujuran, Keadilan, dan Dampak Nyata bagi Masyarakat

Jumat, 30 Mei 2025 | 20:15 WIB Last Updated 2025-05-31T05:19:16Z

 



NUBANDUNG.ID — Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa demokrasi sejati tidak cukup hanya berlandaskan prosedur seperti pemilu lima tahunan. Demokrasi harus dibangun di atas nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan kerakyatan agar benar-benar berdampak pada masyarakat.


Pernyataan tersebut disampaikan saat Erwin memberikan Kuliah Umum dalam rangkaian Sekolah Sosial Demokrasi (Sosdem) bertajuk "Kuliah Umum Mahasiswa di Tengah Demokrasi Prosedural" yang diselenggarakan oleh DEMA UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Kampus 2, Jumat (30/5/2025).


"Tanpa keadilan dan kejujuran, demokrasi hanya akan menjadi sandiwara,” tegas Erwin di hadapan para mahasiswa.




Menurutnya, demokrasi yang sehat hanya bisa tumbuh jika seluruh elemen bangsa, baik pemimpin maupun rakyat, menjunjung tinggi prinsip-prinsip moral tersebut.


Dalam paparannya, Erwin juga mengulas berbagai tipologi kepemimpinan, mulai dari karismatik, otoriter, liberal, hingga demokratis. Ia menekankan bahwa politik sejatinya adalah jalan untuk menyelamatkan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.


Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa demokrasi bukan sekadar soal pemilu atau pilkada. Demokrasi sejati adalah sistem yang membuka ruang partisipasi publik secara luas, termasuk musyawarah, pengawasan sosial, serta kebebasan berserikat dan berpendapat.


“Pemerintah harus jujur. Kalau tidak, rakyat bukan hanya tidak percaya, tapi juga menjadi apatis dan sinis,” ujarnya.




Erwin juga berpesan kepada mahasiswa agar tidak kehilangan idealisme. Ia mendorong mereka untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai agama, mencintai bangsa dan lingkungan, serta aktif dalam organisasi kemahasiswaan.


 “Mahasiswa yang sukses lahir dari mereka yang aktif berorganisasi. Di situlah karakter, keberanian, dan inovasi tumbuh,” tuturnya.




Mengakhiri kuliah umum, Erwin mengajak seluruh mahasiswa menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan berintegritas.


"Tanpa kejujuran, demokrasi bisa dimanipulasi. Maka kalianlah, orang-orang cerdas yang dibutuhkan untuk membangun masa depan demokrasi Indonesia,” pungkasnya.