NUBANDUNG.ID -- Program Studi (Prodi) Tadris Bahasa Indonesia (TBI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Workshop Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berlangsung di Aula FTK, Rabu (23/7/2025).
Dengan menghadirkan dua narasumber ahli: Prof. Dr. Hj. Vismaia Damayanti, M.Pd. (Guru Besar dan Peneliti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI), dan Prof. Dr. Hj. Rahayu Kartadinata, M.Pd. (Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus pegiat riset dan ahli statistik).
Workshop dibuka oleh Wakil Dekan I FTK, Dr. Irawan, S.Pd., M.Hum., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun ekosistem penelitian yang kuat di lingkungan fakultas. Menurutnya, sebagai Unit Penyelenggara Program Studi (UPPS), fakultas bertanggung jawab untuk menumbuhkan budaya riset yang adaptif dan berkarakter.
“Pedoman penulisan skripsi dari universitas perlu disesuaikan dengan karakteristik penelitian pendidikan. Saat ini, mahasiswa Fakultas Tarbiyah juga dapat menyelesaikan tugas akhir tanpa skripsi, misalnya melalui artikel ilmiah terpublikasi minimal di SINTA 3 atau melalui karya inovatif berbasis eksperimen. Meski begitu, kemampuan dasar riset tetap harus dikuasai,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, FTK membentuk unit khusus bernama Academic Hub Advisory (AHA) dan Unit Riset yang bertugas membantu mahasiswa yang mengalami kendala dalam menyusun skripsi maupun bentuk tugas akhir lainnya.
Dr. Irawan menegaskan riset pendidikan di Fakultas Tarbiyah tak lepas dari tradisi Islamic Studies, sehingga memuat dimensi teologis dan filosofis. “Penelitian pendidikan kita harus sejalan dengan visi keilmuan UIN: Rahmatan li al-‘Aalamiin. Bukan tidak mungkin, dari sini akan lahir teori pedagogik baru yang khas, yaitu pedagogik rahmatan li al-‘Aalamiin. Aamiin,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Prof. Vismaia memotivasi para peserta yang terdiri atas dosen dan staf pengajar Prodi TBI untuk aktif meneliti. Ia menyoroti tren mahasiswa masa kini yang mulai berani mengangkat penelitian berbasis Research and Development, meskipun masih sederhana. “Tugas dosen pembimbing adalah merespons secara intensif, sejak dari perencanaan, pelaksanaan, hingga publikasi dan implementasinya,” tuturnya.
Prof. Rahayu Kartadinata menambahkan pentingnya kemampuan mahasiswa dalam mengolah dan menyajikan data secara statistik serta menguji hipotesis. “Kemampuan ini bukan hanya relevan untuk kepentingan akademik, tetapi juga menjadi bekal penting saat memasuki dunia kerja, terutama di lembaga survei dan instansi yang membutuhkan keahlian statistik,” jelasnya.
Dalam laporannya, Ketua Prodi TBI, Dr. Hj. Yeti Heryati, M.Pd., menyampaikan bahwa TBI merupakan program studi baru, dan mahasiswa angkatan pertama akan segera memasuki tahap penyusunan tugas akhir. “Karena itu, mereka perlu dibekali dengan landasan metodologis yang kuat dan arah penelitian yang khas, sesuai dengan identitas keilmuan pendidikan bahasa Indonesia,” pungkasnya.