Cikapundung Barat, Surga Buku dan Majalah Lawas

Notification

×

Iklan

Iklan

Cikapundung Barat, Surga Buku dan Majalah Lawas

Minggu, 16 Mei 2021 | 20:43 WIB Last Updated 2021-05-16T13:43:29Z

NUBANDUNG
– Sudah menjadi rutinitas sehari-hari trotoar Jalan Cikapundung Barat selalu disesaki jajaran tumpukan buku.

Teriknya matahari yang masih setia menggantung tidak menyurutkan semangat para pemburu buku dan majalah jadul (jaman dahulu-red) itu untuk tetap mengelorakan literasi.

Meskipun di tengah gempuran dunia digital, godaan buku fisik lawas tersebut terus memikat para penikmatnya yang memang sangat susah untuk diabaikan.

Berada dekat dengan Alun-Alun Kota Bandung, pesona buku bekas ini tidak pernah luntur meskipun masa kejayaannya telah berlalu.

Secara historis, tumpukan 'harta karun' yang berada di emperan gedung di sekitaran Jalan Cikapundung Barat ini adalah primadona bagi para penikmat literasi khususnya para kolektor buku dari 1970-an.

Ma'mur, misalnya, salah seorang pedagang buku bekas Cikapundung yang telah berjualan dari 1980-an.

Ia mengatakan telah terpesona dengan eksotisme buku-buku bekas tersebut meskipun telah berusia lanjut.

Menurut Ma'mur, yang menjadi alasan dirinya tetap bertahan di saat rekan sejawatnya telah berhenti, yakni karena rasa cintanya terhadap dunia literasi.

"Literasi adalah bagian dari hidup saya. Selain menjadi penghidupan, kecintaan saya terhadap dunia buku juga menjadi alasan saya tetap bertahan," ungkap Ma'mur.

Wajar saja Ma'mur terpesona sebab kedaluwarsa tidak berlaku pada sebuah buku, isinya tetap baru. Meskipun memuat pemikiran usang nan kolot, tetapi tetap bisa dibaca untuk konteks kekinian yakni sebagai bahan komparasi keilmuan.

"Bagi saya tidak punya harta banyak tidak jadi masalah yang penting kita kaya ilmu, dan ilmu bisa didapat dimana saja termasuk buku-buku jadul," ungkap Ma'mur.

Di sisi lain, meskipun dibilang bekas dan murah, Ma'mur mengatakan buku-buku lawas ini kadang-kadang masih dalam kondisi fisik mulus dan bagus.

"Berburu buku bekas itu ibarat cari harta karun gampang, gampang, susah," celoteh Ma'mur.

Ya, selain isinya yang memuat pemikiran klasik, harga yang murah menjadi faktor utama banyaknya pemburu literasi dan kolektor memilih berbelanja buku bekas.

Oleh karena itu, tidak aneh jika dengan harga miring tersebut para penikmat literasi masih bisa berpetualang pikiran lewat buku-buku bekas.

Sebetulnya di Bandung ada banyak loak buku atau majalah bekas. Misalnya Palasari, Kios Buku Cihapit, Cicadas, Dewi Sartika, dll.

Diolah dari Ayobandung