Sejarah Peradaban Islam di Cordova

Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Peradaban Islam di Cordova

Rabu, 05 Mei 2021 | 00:24 WIB Last Updated 2022-09-12T03:53:12Z

Selain peradaban Baghdad di bawah Dinasti Abbasiyah, Islam mencapai kecemerlangan ketika fase Cordova dalam naungan Bani Umayyah. Dua peradaban itu, Baghdad dan Cordova, pernah menjadi pusat kekuatan di dua kutub Islam: Timur dan Barat. 

Nama-nama besar seperti Marshal Hodgson, Karen Armstrong dan Montgomery Watt pun harus mengakui Islam Baghdad dan Cordova sebagai catatan sejarah “peradaban emas” (the golden civilization) Islam yang menjadi “kiblat” peradaban lain, termasuk Barat, dalam progresivitas pemikiran, seni, keilmuan, teknologi, dan kebudayaan.

Cordova yang menjadi ibu kota kekaisaran Andalusia (Spanyol), awalnya ditaklukkan Tariq Ibn Ziyad melalui selat Giblatar (Jabal Tariq) dengan panglima perangnya, Musa bin Nusair. Kedatangan Islam di Spanyol merupakan titik penting bagi penyebaran Islam di Eropa. Karena itu, Spanyol dianggap sebagai gerbang pertama masuknya Islam di Eropa.

Kedatangan Islam di Spanyol tidak terlalu banyak “menghabiskan darah” seperti “ekspansi” Islam ke wilayah-wilayah lain. Karena itu, selama memasuki Andalusia (Spanyol), satu-satunya peperangan yang dialami pasukan Islam di bawah Tariq dari tahun 711 sampai 714 M, adalah peperangan dengan pasukan Raja Roderick, raja Kristen yang memaksakan keyakinan Trinitas kepada kaum Nasrani Aria yang lebih meyakini Nabi Isa sebagai utusan Tuhan semata.

Ini menjelaskan bahwa perkenalan Islam di Spanyol bukan dengan kekerasan, melainkan secara damai dan toleran. Karena itu, Watt (1992) kemudian mencoba meluruskan Islam yang tidak menakutkan, kejam, dan amanusiawi yang acapkali dipersepsikan oleh para orientalis. Watt juga menuliskan bahwa tidak adanya sekat pembatas antara ilmu pengetahuan, etika dan ajaran agama di Cordova menjadikan Islam cepat meraih kejayaan Andalusia (Spanyol). Antara pengalamalan syari’at dan riset ilmiah dapat dibersamakan. Islam Cordova merupakan Islam otentik sekaligus modern. Tidak ada “saling kunci” antara keduanya.

Di dalam karyanya The Arabs: A Short History (1970), Philip K Hitti dengan jujur menyebut Islam di Spanyol sebagai pemimpin utama dalam budaya dan peradaban di seluruh dunia di antara pertengahan abad ke-8 dan permulaan abad ke-13. Mengejar kembali peradaban Islam bukan berarti harus kembali mengulang sejarah keemasan Cordova masa lampau, karena situasinya memang sudah berbeda.

Tetapi, dengan semangat era keemasan seperti Cordova, umat muslim dapat jauh lebih menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjayakan kembali Islam. Semangat Cordova adalah semangat dengan catatan sejarah klasik yang modern dengan kecemerlangan pemikiran dan penemuan-penemuan ilmiahnya. Karena itu, mari membangun Cordova-Cordova baru yang akan menjadi pemimpin peradaban di masa mendatang.

Lebih jauh lagi kekuasaan Islam di Spanyol yang berkembang sekitar tujuh abad lamanya, umat Islam telah berhasil membangun peradaban yang cukup tinggi. Peradaban yang dihasilkan di kedua kota ini juga yang kemudian mempengaruhi kemajuan dunia Barat selanjutnya. Berikut ini beberapa kemajuan yang telah dicapai diantaranya:


Kemajuan Intelektual


Spanyol merupakan daerah subur yang membuat perekonomian berjalan cukup pesat, penghasilan warganya sangat tinggi dan juga banyak melahirkan pemikir/ ilmuan. Masyarakatnya terdiri dari bangsa Arab, al-Muwaladin (suku asli), Barbar, as-Shaqalibah, Yahudi, Kristen dan Muzaerb. Semua komunitas tersebut memberikan andil besar bagi kemajuan peradaban Spanyol. Kemajuan yang dicapai diantaranya adalah sbb:
  1. Filsafat dengan melahirkan tokoh seperti Ibnu Bajjah.

  2. Sains-ilmu; dengan berkembangnya ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia, geografi dan lain-lain.

  3. Fiqih; dalam bidang fiqih Spayol dikenal dengan pengikut faham Maliki yang diperkenalkan oleh Ziyad Ibn Abd al-Rahman yang selanjutnya dikembangkan oleh Ibnu Yahya Qadhi.

  4. Musik dan kesenian; dalam bidang ini sudah sampai pada puncak kemajuan dengan melahirkan banyak tokoh.

  5. Bahasa dan sastra; bahasa Arab menjadi bahasa resmi administrasi di Spanyol, hal ini diterima oleh semua penduduk Spanol. Dari sini maka timbullah berbagai macam ilmu kebahasaan.
Dalam bidang arsitektur, umat Islam meberikan perhatian yang cukup besar. Dengan dibangunnya pusat-pusat perdagangan, jalan, sentra pertanian dan lain-lain yang sangat memperhatikan aspek keindahan dan tata ruang. Dimasa ini juga telah berkembang industeri baik kecil maupun menengah yang bergerak dalam bidang tekstil, pengolahan kayu, logam dan kramik. Mesjid Cordova dan istana Al-Hambra adalah bukti nyata kemanjuan arsitektur Islam yang masih bisa kita saksikan sekarang.

“Islam Baghdad” dan “Islam Cordova” adalah dua model peradaban yang telah menjadi fakta obyektif. Kedua model Islam ini adalah penjelmaan ajaran Islam dalam maknanya yang paling luas. Pencapaiannya, tentu saja jangan dibandingkan dengan fantasi-fantasi utopia para penulis Muslim revivalis yang cenderung menolak dan bahkan mengecam kedua model Islam ini.