Pembelajaran Tatap Muka, Jadikan Sekolah Aman dari Covid-19

Notification

×

Iklan

Iklan

Pembelajaran Tatap Muka, Jadikan Sekolah Aman dari Covid-19

Jumat, 04 Juni 2021 | 09:37 WIB Last Updated 2021-06-04T02:37:45Z


NUBANDUNG
- Menjelang dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, para pemangku kepentingan pendidikan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dari Covid-19. 


Pemerintah mendorong sekolah dan dinas pendidikan melakukan persiapan berdasarkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) di Masa Pandemi Covid-19.


Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menyatakan seluruh satuan pendidikan yang ada di Provinsi Jatim sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas yang rencananya dimulai awal Tahun Ajaran 2021/2022.


“Di saat pandemi Covid-19, tidak ada tempat yang aman dari Covid-19. Justru tempat paling aman adalah sekolah karena di sekolah ini bisa dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala dan juga bisa dikendalikan bagaimana aktivitas di sekolah,” kata Wahid dalam peluncuran panduan secara virtual, Rabu (2/6/2021).


Panduan tersebut diluncurkan sebagai acuan agar PTM terbatas bisa berlangsung aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar.


“Baik negeri maupun swasta, insyaallah sarana prasarana sudah kami siapkan semua. Kami sudah mengirimkan surat ke Gubernur Jawa Timur dan juga kepada bupati/wali kota seluruh Jawa Timur untuk memberikan fasilitas sekaligus juga ikut memberikan pengawasan pada rencana pembelajaran tatap muka,” ujar Wahid.


Wakil Komite SMKN 1 Kemang, Bogor, Jawa Barat, Tata Karwita yang sekolah anaknya sudah menerapkan PTM terbatas mengungkapkan, selain sarana dan prasarana untuk protokol kesehatan di satuan pendidikan, hubungan komunikasi pihak sekolah dengan orang tua murid menjadi poin penting untuk dilakukan.


“Komunikasi sangat perlu untuk pembelajaran tatap muka terbatas maupun pembelajaran jarak jauh karena orang tua murid belum tentu seutuhnya memahami materi, terutama pembelajaran praktik,” kata Tata.


Kepala MAN Insan Cendekia Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jasmaniar Kamar mengatakan sekolahnya telah menerapkan PTM terbatas khususnya kepada para siswa yang mengalami kesulitan pembelajaran daring.


“Kami komunikasikan kepada orang tua untuk mengisi angket yang kami buat agar mendapat persetujuan orang tua agar anaknya diizinkan tinggal di asrama dalam rangka pendampingan pembelajaran akibat kesulitan dalam menjalankan pembelajaran daring,” tutur Jasmaniar.


Dia menambahkan sekolahnya juga membentuk tim satuan tugas khusus Covid-19 untuk penerapan protokol kesehatan sekolah. “Kami membentuk standard operational procedure (SOP) mulai dari pintu masuk, kemudian menerima hasil rapid antigen dan dilaksanakan tes kesehatan oleh tim medis sampai dikatakan sudah layak di asrama untuk mengikuti pembelajaran yang telah terjadwal,” kata Jasmaniar.