Sabar Menghadapi Musibah

Notification

×

Iklan

Iklan

Sabar Menghadapi Musibah

Selasa, 27 Juli 2021 | 10:52 WIB Last Updated 2021-07-27T03:52:06Z


Oleh: Syarif Sahidin, M.Sos,
Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam UMBandung


NUBANDUNG - "Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji‘uun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).” (QS Al-Baqarah (2): 155-156).


Tidak mustahil kita termasuk orang yang lupa dengan ayat ini, ketika sakit datang menimpa yang diingat oleh kita, sakit harus segera disembuhkan. Padahal yang dituntut Allah SWT hanya sabar dan tawakal berserah diri kepada-Nya dengan jalan ikhtiar dan berusaha maksimal sesuai dengan kemampuan kita, lalu berikrar “Sungguh kami ini kepunyaan Allah dan hanya kepada-Nya kami akan kembali.” 


Ketika kita sakit, jangan dihadapi dengan stres, gelisah, atau galau karena sakit kita ingin segera sembuh. Jangan juga kita sampai berobat dengan cara yang tidak halal.


Ketika para sahabat ditimpa sebuah penyakit, mereka diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berobat. ”Berobatlah karena sesungguhnya Allah tidak membuat penyakit kecuali Dia membuat obatnya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit tua.” (Sunan Abi Dawud Kitab At-Thib bab Fir-Rajul Yatadwa no. 3857).


Wabah Covid-19 yang melanda hampir semua negara, belum bisa diprediksi kapan akan berakhir, termasuk yang melanda negeri kita. Hampir setiap hari kita menerima kabar banyak orang terpapar Covid-19. Bahkan yang mengejutkan lagi hampir setiap waktu kita juga mendengar berita orang yang meninggal karena wabah ini. 


Sebagai orang yang beriman tentu saja kita harus yakin bahwa kejadian tersebut merupakan musibah dan ujian yang datangnya dari Allah SWT.


Bersabar dan tetap husnuzan kepada Allah SWT serta terus berikhtiar menjaga diri dengan menerapkan konsep hidup sehat. Ikhtiar menjalankan protokol kesehatan yang berlaku pada saat ini, itu semua merupakan upaya dan ikhtiar kita sebagai manusia dalam menghadapi wabah covid-19.


Sabar adalah salah satu terapi penyakit hati. Kata sabar mudah diucapkan, tetapi aplikasinya dalam kehidupan butuh kesungguhan. Ketika seseorang yang mendapat musibah dapat menghadapinya dengan ikhlas dan sabar, Allah akan menaikkan keimanannya dan menyediakan pahala baginya menjadi salah satu keutamaan sabar. 


Allah SWT tidak akan pernah memberikan cobaan atau ujian yang berat di luar batas kemampuan hamba-Nya. Maka dari itu, kita harus bersyukur ketika Allah memberikan ujian kepada kita yang bertanda bahwa Allah masih menyayangi hamba-Nya. Apalagi ketika ujian itu bisa dilewati dengan baik tanpa mengeluh, bersabar, dan menikmati apa yang Allah kasih, akan membuat kita menjadi lebih mendewasakan diri.


Sabar itu bentuk kemampuan pengendalian diri sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekukuhan jiwa orang yang dimilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang dimiliki seseorang, semakin kukuh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupannya.


Sabar selalu mendatangkan hal-hal baik dalam kehidupan, bahkan meskipun kita tengah menghadapi masalah ataupun ujian. Setiap masalah dan ujian yang kita hadapi pasti akan mendatangkan hikmah dan kebaikan dalam diri serta kehidupan kita. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis:


“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim). Wallaahu a’lam bishshawab.