Ingin Jadi yang Terbaik Bidang Akademik, Lakukan ini Biar Tanggung Jawab

Notification

×

Iklan

Iklan

Ingin Jadi yang Terbaik Bidang Akademik, Lakukan ini Biar Tanggung Jawab

Jumat, 17 September 2021 | 21:54 WIB Last Updated 2021-09-18T07:51:55Z

 


NUBANDUNG - Mahasiswa selalu dihadapkan pada dua pilihan yang sama penting, aktif di organisasi kemahasiswaankah atau fokus mengejar proses akademik di kampus? Meski terkadang susah mengambil keputusan, namun mahasiswa harus tetap mengambil pilihan tersebut dengan segala konsekuensinya. 


Ungkapan tersebut mengemuka pada Talk Show My Ilkom Episode 4 yang dirancang dan diselenggarakan Korps Protokol Mahasiswa Jurusan (KPMJ)-4 Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwan dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri  Sunan Gunung Djati  Bandung, live di zoom meeting, Jumat (17/9/2021), malam ini.


Talk show yang bertema “Organisasi atau Akademisi, Pilih yang Mana?” menampilkan dua narasumber yaitu, Roseu Ratna Sari Mahasiswa UIN SGD  Bandung, dan Mahasiswa Universitas Sriwijaya Palembang, Nahemia Irel. Acara dipandu oleh Ketua Bidang Kominfo KPMJ-4 Komunikasi FDK-UIN- SGD Bandung, Bayu Firmansyah. 


Roseu yang memilih lebih fokus di bidang akademisi, menilai bahwa mahasiswa perlu mengetahui proses perkuliahan di kampus sejak awal, jika ingin menjadi mahasiswa yang sukses dalam bidang akademisi. Karena walau bagaimana pun bidang akademik adalah tujuan pertama dan utama bagi mahasiswa.


“Saya selalu berpikir harus menjadi orang yang pertama tahu dalam bidang akademik. Saya bertekad harus lebih baik dan maju dari orang lain, termasuk orang tua. Oleh karena itu, proses akademik harus dilalui apa pun tantangannya,” ujar Roseu.


Untuk sukses di bidang akademik, menurut Roseu, harus menambah wawasan, seperti mengikuti webinar, membaca buku kapanpun dan di mana pun menjadi lebih penting, dibandingkan melakukan kegiatan berorganisasi  yang sama sekali tidak terkait dengan bidang akademik.


Roseu mengatakan, paham proses perkuliahan dari sisi positif maupun negatif, bisa membuat mahasiswa menemukan titik awal yang harus dilakukan ketika mengikuti proses perkuliahan diperguruan tinggi. 


“Ingin menjadi yang terbaik di  bidang akademik harus memiliki tanggung jawab yang tinggi sebagai mahasiswa, dan jangan lupa kita masih dibiayai oleh orang tua sehingga target waktu selesai kuliah harus ada. Oleh karena itu, fokus kita terhadap proses akademik menjadi lebih penting,” ujar Roseu.


Roseu menilai, mahasiswa harus bersahabat dengan kata “lelah” , jika ingin menjadi pemenang, seperti menang mendapatkan beasiswa, atau memenangkan perlombaan-perlombaan di biadang akademik. Kemenangan-kemenangan tersebut bisa menimbulkan kepuasaan pribadi, dan bisa memberikan motivasi kepada yang lainnya.



Sementara Nehemia yang lebih memiilih berorganisasi, menjadi fokus utama jika dibandingkan bidang akademik, mengatakan, “Apalah artinya jika memiliki indek prestasi tinggi, tetapi ilmu dan nilai indek prestasinya tidak bisa diimplementasikan secara praktik kepada masyarakat.”


Menurut Nehemia, tidak semua orang memiliki kesempatan  menjadi mahasiswa. Oleh karena itu, status menjadi mahasiswa merupakan sebuah penghargaan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin kepada masyarakat. Artinya, kita sebagai mahasiswa perlu berpikir bagaimana berkontribusi kepada masyarakat, jadi tidak sekadar sukses delam bidang akademik.


“Mahasiswa yang sukses itu, tidak hanya mendapakan kesuksesan dalam bidang akademik, tetapi sejauh mana kita bisa berkonstribusi terhadap bangsa, negara, dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.


Nehemia juga tidak mempercayai jika mahasiswa yang aktif di bidang organisasi menjadi susah menyelesaikan studinya, sebab sukses mahasiswa yang pada akhirnya lulus tepat waktu adalah ketia ia padai membuat skala prioritas sehingga bisa mengatur waktu mana yang lebih penting, kurang penting dan sebagainya.


“Saya tidak percaya dengan pernyataan bahwa mahasiswa yang aktif di organisasi itu akan telat lulus. Buktinya saya  sampai sekarang masih seimbang antara organisasi dengan kuliah. Justru berorganisasi sebagai  bekal dalam  mengimplementasikan ilmu kita kepada masyarakat,” ujarnya.


Diakhir diskusi Nehemia mengatakan, sebagai mahasiswa tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, justru terpenting adalah membandingkan diri kita di waktu dulu dengan waktu sekarang. Oleh karena itu, dengan menjadi mahasiswa adalah sebuah penghargaan yang besar  sehingga mahasiswa perlu mempunyai kemampuan berkontribisi terhadap bangsa dan negara.