Bila Berkunjung Ke Cirebon, Jangan Lupa Batik Trusmi, Ya

Notification

×

Iklan

Iklan

Bila Berkunjung Ke Cirebon, Jangan Lupa Batik Trusmi, Ya

Senin, 04 Oktober 2021 | 11:43 WIB Last Updated 2021-10-04T04:53:12Z


NUBANDUNG
– Melengkapi kunjungan Anda ke Cirebon, bisa berburu batik khas daerah ini untuk buah tangan. Tak perlu repot mencarinya, kawasan wisata belanja di Kampung Batik Trusmi Plered menyajikan beragam motif batik unggulan.


Kampung Batik Trusmi dikenal sebagai salah satu tempat wisata tradisional di Kabupaten Cirebon. Uniknya, kawasan ini masih menjaga tradisi kuno.


Kampung ini sudah kesohor menjadi sentra pengrajin kain batik khas Cirebon sejak lama. Selain batik yang tergolong batik pesisir juga ada yang tergolong batik keraton. 


Adapun motif paling populer yang dibuat di Desa Trusmi adalah mega mendung. Di samping itu ada motif paksinaga liman, singa barong, patran keris, singa payung dan simbar menjangan.


Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Sejarah perkembangan batik di desa ini diyakini telah diprakarsai oleh pemuka agama Islam bernama Ki Gede Trusmi. 


Ia adalah pengikut setia Sunan Gunung Jati. Ki Gede Trusmi mengajarkan seni membatik sambil menyebarkan Islam di Tanah Cirebon. Ada ratusan pengrajin batik yang bekerja sekaligus berkarya di sana saban hari. Mereka terus berkreasi untuk produk yang berkualitas dan unggul.


Di Kampung Batik Trusmi pelancong tak hanya dapat melihat, menikmati atau membeli produk jadi. Jangan lupa untuk melihat proses pembuatan batik yang dikerjakan pengrajin batik. Tentu saja akan ada pengalaman lain yang berkesan.


Banyak batik tulis yang dibuat pengrajin. Tersaji pula batik cap dan batik kombinasi tulis cap. Harganya memang beragam mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Anda tinggal pilih, lebih suka dan cocok yang mana?


Jika melancong ke kawasan ini cobalah mampir ke Trupark Museum. Tempat ini menyajikan wawasan dan pengetahuan tentang batik khususnya yang berkembang di Cirebon. 


Pengunjung dapat melihat sejumlah koleksi kain batik, canting kuno hingga cap batik lawas. Alat tenun bukan mesin (ATBM) jadul juga dipamerkan di sana.