11 Cara Aman dan Selamat Bersepeda di Wilayah Perkotaan

Notification

×

Iklan

Iklan

11 Cara Aman dan Selamat Bersepeda di Wilayah Perkotaan

Rabu, 10 November 2021 | 09:07 WIB Last Updated 2021-11-10T02:08:39Z


NUBANDUNG
– Kota memang identik dengan lalu lintas yang padat. Namun, bersepeda seyogiyanya tetap dilakukan sebagai aktivitas yang menyehatkan dan menyenangkan. Berikut adalah beberapa tips saat bersepeda di wilayah perkotaan.


1. Bersepeda di jalur khusus


Jika terdapat jalur khusus untuk sepeda, maka manfaatkan dan gunakanlah jalur tersebut sebijak mungkin.


2. Kenali rute yang dilewati


Ada baiknya mengenali rute yang kerap dilewati terutama dalam rutinitas keseharian. Dengan begitu, setidaknya kita dapat mengetahui kondisi jalan dan kendaraan yang sering melintas di sana. Begitupun dengan karakter dan perilaku para pengendara lain yang menggunakan kendaraan bermesin, seperti angkutan kota ataupun bus.


3. Manfaatkan ruang henti khusus


Apabila tersedia, manfaatkan ruang henti khusus saat berhenti di perempatan dan tidak melewati garis batas perhentian. Perlakukan pula zebra cross secara bijak untuk kepentingan penyeberang jalan. Posisikan sepeda sesuai dengan arah yang akan ditempuh. Tak kalah penting, hindari bersepeda secara zig-zag atau memotong secara tiba-tiba ketika akan mengambil arah jalan terutama dari kiri ke kanan.


4. Jangan sembarang menyalip


Tidak menyalip atau melewati sebelah kanan kendaraan lain yang sudah memberi sinyal atau tanda belok kanan. Bersabarlah dan tidak memaksakan untuk mendahuluinya.


5. Hindari melawan arus


Di wilayah perkotaan cukup banyak dijumpai jalan dengan satu arah, maka hindari bersepeda melawan arus jalan. Jika terpaksa harus melewatinya, tuntunlah sepeda dan manfaatkan trotoar.


6. Gunakan isyarat tangan


Gunakanlah isyarat tangan untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain ke mana arah Anda melaju atau akan berhenti. Memang hal ini merupakan “aturan” tak tertulis dalam bersepeda, tetapi cukup positif dan efektif dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan berkendara.


7. Tidak mendengar musik sambil bersepeda


Hindari penggunaan peranti head phone/ ear phone yang terhubung pada telepon genggam atau pemutar musik saat mengayuh. Telinga yang tertutup rapat dapat mengurangi tingkat pendengaran dan kepekaan terhadap suasana di sekitar jangkauan Anda, seperti respons terhadap suara klakson ataupun sirene ambulans.


8. Hindari mengekor di belakang bus


Lebih berhati-hati ketika mengekor pada kendaraan berbadan besar, seperti bus, truk atau mobil boks (pikap). Sebab, sangat mungkin si pengemudi tak tahu keberadaan seseorang yang tengah mengayuh sepeda di belakang kendaraannya. Sebaiknya dihindari apalagi jika kendaraan tersebut mengeluarkan asap knalpot atau gas buang yang berlebihan.


9. Ekstra hati-hati mengayuh di tengah kemacetan


Hati-hati melintas dari sebelah kiri terutama saat keadaan macet atau terjadi antrean panjang kendaraan. Hal ini sebagai langkah antisipatif terhadap pengguna kendaraan lain yang mungkin akan mengambil lajur kiri juga, sedangkan mereka tidak menduga jika ada sepeda melintas. Kondisi terburuk, seperti bertabrakan berpotensi terjadi.


10. Pilih jalur hijau


Jalan di perkotaan kerap didera kemacetan terutama saat waktu berangkat atau pulang kerja. Oleh karena itu, cermatlah memilih jalan alternatif dengan harapan waktu boséh lebih efektif. Jika memungkinkan pilihlah jalur hijau dan banyak pepohonan. Kondisi demikian cukup memberi kesejukan dan kenyamanan saat mengayuh sepeda.


11. Tidak memaksakan mengayuh di jalur cepat


Melintas di jalur cepat sebisa mungkin dihindari. Hargai dan patuhi rambu-rambu lalu lintas serta utamakan keselamatan berkendara.