Tugu Nanas Cikalongwetan, Kenangan Jayanya Nanas Khas Bandung Barat

Notification

×

Iklan

Iklan

Tugu Nanas Cikalongwetan, Kenangan Jayanya Nanas Khas Bandung Barat

Rabu, 08 Juni 2022 | 16:38 WIB Last Updated 2022-06-08T09:38:47Z


NUBANDUNG.ID
- Kabupaten Bandung Barat (KBB) pernah menjadi salah satu daerah penghasil Nanas di wilayah Jawa Barat. Pada masanya, buah ini menjadi oleh-oleh wajib dibawa warga luar daerah saat melancong ke Priangan. 


Jauh sebelum Nanas jadi maskot Kabupaten Subang. Bandung Barat yang dulu masih berada di wilayah otonomi Kabupaten Bandung, telah ternar bahkan mashur oleh nikmatnya rasa Nanas dari Salagombong, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan. 


Kejayaan Nanas khas Cikalongwetan kini tinggal cerita dan saksi bisu berupa dua tugu di Mandalamukti. Perkebunan dan penjual Nanas mustahil ditemukan saat ini. Catatan sejarah dan memori tentangnya cukup sulit dan langka. 


Hanya satu dua orang saja yang tak lupa, Ii Sasmita adalah salah satunya. Pria 72 tahun itu masih mengingat jelas suasana perkebunan-perkebunan nanas di Cikalongwetan. Hamparan tanaman nanas berdampingan dengan pohon teh di Perkebunan Panglejar dan kawasan Maswati.


Warga Cikalongwetan menanam nanas di lahan milik pribadi atau menggarap tanah perkebunan. Saking luasnya perkebunan nanas, dari kejauhan terlihat terhampar hijau mirip padang sapana. 


"Baheula mah kebon ganas ngeplak pisan di Cikalong. Tah anu ayeuna janten pasar Cikalongwetan oge kampungkur na oge kobon ganas," kata Ii Sasmita. 


Pada dekade tahun 1960 sampai 1980-an. Nanas Cikalongwetan menjadi komoditi pertanian unggul. Terkenal hingga luar daerah berkat cara pemasaran tradisional yakni menggantung buahnya di jongko-jongko samping Jalan Raya Cikalongwetan. 


Sebelum ada Tol Cipularang yang digagas Soeharto rampung oleh penerusnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2005. Jalan Raya Cikalongwetan adalah akses utama warga Jakarta menuju Priangan Timur. Kondisi ini sangat membantu pemasaran nanas dari Cikalongwetan. 


"Nanas Cikalongwetan dijual di pinggir jalan, karena dulu ramai orang lewat sini. Apalagi ada dua rest area yaitu di Cihamerang dan Warung Jati. Di sana banyak jongko nanas, peuyeum, oleh-oleh dan hasil bumi lain," terang Ii.


Seiring makin terkenalnya nanas khas Cikalongwetan. Pemerintah membuka perkebunan besar di Desa Mandalamukti guna memenuhi kebutuhan pasar. Warga diperbolehkan menggarap lahan PTPN atau milik Perhutani. Bahkan adapula yang menggarap lahan milik pribadi. 


Ii menjelaskan, pusat perkebunan nanas paling besar berada di Desa Mandalamukti. Untuk menandai ke perkebunan nanas itu dibuatlah tugu nanas sekaligus gapura masuk ke kawasan itu. Sekitar tahun 2007, tugu itu dirubuhkan dan diganti baru, karena mobil besar sulit masuk terhalang gapura.


"Dulu Nanas Cikalongwetan memang ada sejak dibuka perkebunan. Tapi dirobohkan karena gak masuk mobil. Terus dibangun lagi tahun 2007 di kanan kiri jalan supaya mobil bisa masuk," papar Ii.


Punah oleh Rezim Soeharto


Pamor nanas Cikalongwetan luntur dari tahun ke tahun. Bahkan punah hingga saat ini. Berbagai faktor jadi sebab komoditi ini hilang dan tak dikembangkan lagi oleh masyarakat. 


Sebab pertama tentu saja soal regenerasi. Banyak para petani nanas di Cikalongwetan tak menurunkan profesi itu kepada keluarga dan sanak saudaranya. Anak-anak petani lebih senang kuli atau kerja di pabrik. 


"Penyebabnya menurut saya karena regenerasi. Saya lebih senang jadi tukang ojek ketimbang meneruskan ayah jadi petani nanas," terang Atang. 


Berbeda dengan Atang, Ii justru menilai punahnya nanas Cikalongwetan akibat campur tangan struktur pemerintahan Orde Baru. Diantaranya membuat Tol Cipularang sehingga jalur pemasaran nanas di jongko-jongko yang dilalui pengendara luar daerah menjadi sepi. 


"Kios-kios nanas bangkrut. Karena kendaraan gak lewat sini lagi. Mereka lewat tol kalau mau ke Bandung," jelas Ii. 


Penyebab lain yakni adanya pembukaan lahan milik istri Soeharto, Ibu Tien di kawasan Subang untuk ditanam nanas dengan skala besar. Untuk menopang proyek itu, para petani Cikalongwetan banyak menjual benih nanas. 


"Waktu itu dengar kabar di Subang ada proyek penanaman nanas di lahan milik Ibu Tien. Jadi pemerintah fokus ke sana. Petani di sini juga menebang nanasnya dan menjual bibit ke sana," terang Ii.