NUBANDUNG.ID - Berkesempatan magang di luar negeri memang bukan perkara mudah. Tapi hal ini bisa dirasakan Lasman, seorang mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang magang di KBRI Malaysia.
Lasman adalah mahasiswa Fakultas Hukum Unpad yang berkesempatan melaksanakan magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia. Ia menjalani program magang ini selama satu bulan terhitung mulai 26 Juni hingga 26 Juli 2022.
Dilansir dari laman resmi Unpad, Lasman membagikan pengalamannya selama menjadi mahasiswa magang di KBRI Malaysia. Ia juga mengaku senang karena bisa mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman baru.
Melewati proses seleksi yang ketat
Untuk bisa berangkat menjadi mahasiswa magang di KBRI Malaysia tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada serangkaian proses seleksi yang harus dilewati hingga akhirnya dinyatakan lolos dan layak diberangkatkan ke KBRI Malaysia.
Kuota penerimaan magang di KBRI Negeri Jiran itu juga sangat terbatas. Hal ini membuat Lasman harus bersaing dengan ratusan mahasiswa asal Indonesia lainnya. Tentu bukan hanya dari Unpad saja, ratusan mahasiswa ini juga berasal dari kampus lain.
Demi bisa lolos magang di KBRI Malaysia, Lasman bahkan sudah menyiapkan lamaran magang sejak 3-6 bulan sebelum waktu magang.
"Untuk dapat magang di perwakilan diplomatik menurut saya tidak mudah, sebab tidak semua perwakilan diplomatik secara terbuka menginformasikan kesempatan magang ini.
Untuk terpilih pun cukup susah, sebab mahasiswa yang ingin magang di KBRI Kuala Lumpur ada banyak sehingga disarankan untuk mengirimkan lamaran magang sejak 3-6 bulan sebelum periode magang yang dipilih," ujar Lasman.
Bertugas di Atase Polisi
Setelah diterima magang di KBRI Malaysia, Lasman ditempatkan di Atase Polisi yang bertugas melakukan pendampingan kepada WNI di Malaysia yang terjerat kasus hukum.
Selama bertugas ini, Lasman mengaku banyak diikutsertakan dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan implementasi fungsi KBRI, khususnya Atase Polisi dalam memberikan perlindungan bagi WNI.
Ada banyak kegiatan dan aktivitas yang dilakukannya mulai dari memberikan pendampingan WNI, membuat laporan di Balai Polis Malaysia, membuat laporan PMI yang ditangkap di Malaysia, membuat kajian analisis hukum terkait PMI, melakukan mediasi, dan memberikan konsultasi hukum.
Dengan deretan kegiatan ini, Lasman mengaku mendapat banyak pengalaman dan pelajaran yang luar biasa. Apalagi Lasman mengakui adanya perbedaan peraturan hukum antara di Indonesia dan Malaysia.
Lasman yang merupakan mahasiswa angkatan 2020 ini juga ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan pelayanan kepada WNI di Malaysia yang membutuhkan pendampingan dan perlindungan hukum.
"Magang di KBRI Terbesar dan Tersibuk di dunia sangat membuka cara pandang saya dalam melihat dan merespon kondisi WNI yang ada di Malaysia, baik bagi mereka yang sedang bekerja atau menetap di sana," jelas Lasman.
Pengalaman menjadi pegawai Front Office di KBRI Malaysia
Selain bertugas di Atase Polisi, Lasman juga sempat menjadi pegawai Front Office di KBRI Malaysia. Meskipun hanya bertugas selama dua hari, tapi posisi ini ternyata dianggap penuh tantangan.
Lasman bertugas menjawab puluhan telepon yang masuk ke KBRI Malaysia setiap harinya. Panggilan telepon ini berkaitan dengan berbagai hal, mulai dari urusan kekonsuleran, keimigrasian, hingga aduan hukum.
Dengan posisinya ini, Lasman merasa beruntung karena tetap dapat berinteraksi dengan warga negara Indonesia meskipun sedang berada di luar negeri. Ia juga dapat kesempatan untuk berinteraksi dengan beberapa warga negara asing.
"Sudah sepatutnya untuk memperluas jangkauan belajarnya, salah satunya dengan cara mengambil kesempatan untuk magang di perwakilan diplomatik di luar negeri," lanjut Lasman.
Dengan berbagi pengalaman ini, Lasman berharap bisa menjadi inspirasi sekaligus motivasi kepada mahasiswa lain yang ingin melakukan magang di luar negeri. Menjadi mahasiswa magang di KBRI berhasil menambah wawasan, terutama untuk bidang hukum internasional.
