Mahasiswa Protestan Ini Mengaku Senang Kuliah di Unisa Bandung

Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa Protestan Ini Mengaku Senang Kuliah di Unisa Bandung

Kamis, 25 Agustus 2022 | 11:30 WIB Last Updated 2022-08-25T04:30:26Z


NUBANDUNG.ID
— Dikenal sebagai kampus bernuansa islami, Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung mampu menciptakan rasa toleransi beragama yang sangat tinggi terhadap mahasiwanya.


Salah satu mahasiswa Unisa Bandung dengan inisial D yang menganut Kristen Protestan mengaku sangat senang kuliah di Unisa Bandung karena toleransi beragamanya sangat tinggi dan ilmu spritualnya dirasa memberikan banyak manfaat.


Hal tersebut D ungkapkan saat sesi wawancara kegiatan Baitul Arqam Purna Studi yang digelar di Kampus 2 Unisa Bandung pada Senin (22/08/2022)


“Senang berada di Unisa, tidak ada diskriminasi, mata kuliah terbimbing, meskipun prosesnya berat tapi hasilnya sangat terasa ketika bekerja (menyebut salah satu RS milik pemerintah Kota Bandung), pada mata kuliah keperawatan spiritual sangat terasa manfaatnya meskipun saya sebagai seorang Kristen Protestan,” ungkapnya.


Dia juga mengatakan alasan lain mengapa ia memilih untuk berkuliah di Unisa karena persentase hasil kelulusan Ujikom di Unisa selalu tinggi setiap tahunnya.


“Satu lagi yang menjadi pertimbangan memilih Unisa karena hasil Ujikomnya setiap tahun bagus,” ungkapnya.


Sebanyak 146 calon wisudawan/ti Unisa Bandung baru saja mengikuti kegiatan Baitul Arqam Purna Studi yang digelar pada 22-23 Agustus 2022 di Aula Kampus 2 Unisa.


Ketua Pelaksana Baitul Arqam Purna Studi (BAPS), Susi Indriana MIkom, mengatakan bahwa BAPS merupakan salah satu syarat yang harus dilalui oleh para calon wisudawan/ti sebelum melaksanakan wisuda.


“Tujuan Baitul Arqam Purna Studi Unisa merupakan bentuk perwujudan dari nilai-nilai keislaman yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis shahih. Selain tujuan tersebut, juga memberikan bekal bagi calon wisudawan dan wisudawati yaitu bekal dan pembentukan soft skill perilaku kerja profesional dan islami dalam bermasyarakat, agar calon mereka siap menghadapi segala perubahan dan dinamika yang ada di masyarakat,” ungkap Susi di ruang kerjanya.


Susi mengatakan kegiatan BAPS ini diisi dengan materi terkait persiapkan landasan keluarga sakinah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah dalam mengembangkan profesi, asesmen dan test praktik pemulasaran jenazah, praktek shalat, dan praktek membaca Al-Quran. Adapun metodenya melalui ceramah, penugasan, dan diskusi (FGD). 


(Ofa Sofiawati/FA)