Beda-Beda Suku dan Bahasa! Bangga Menjadi Bangsa Indonesia

Notification

×

Iklan

Iklan

Beda-Beda Suku dan Bahasa! Bangga Menjadi Bangsa Indonesia

Rabu, 28 Desember 2022 | 14:04 WIB Last Updated 2023-09-06T06:45:30Z


NUBANDUNG.ID
- Beda-beda suku dan bahasa, bukan alasan untuk nggak berteman, ya…perbedaan ini harus jadi kebanggan kamu berindonesia. Negeri kita, Indonesia, ialah negeri yang kaya akan perbedaan. Baik agama, ideologi, kepercayaan, suku, dan bahasa. 


Di Indonesia, ada sekira 1340 suku bangsa yang tinggal dan berkarya untuk bangsa. Dari ribuan suku itu, ada sekira 742 bahasa yang sampai kini masih digunakan warganya. Tapi, meskipun beda-beda, mereka tetap menggunakan satu bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia. 


Beda dengan Negara-negara lain, ya…terutama dalam hal bahasa. Umpamanya, di Negara-negara Arab, dari Yaman hingga Maroko, mereka menggunakan satu bahasa Arab. Di negeri kita, ada bahasa Jawa, melayu, sunda, Madura, batak, minangkabau, bugis, aceh, Bali, Banjar, dll. 


Selain, suku dan bahasa, Indonesia juga dipenuhi keragaman agama. Ada sekira 207,2 juta jiwa penganut Islam, 6,9 juta Katolik, 16,5 juta Kristen, 4 juta Hindu, 1,7 juta Budha, dan 117 juta Konghucu. 


Sementara itu, ada sekira 12 juta penghayat kepercayaan (agama lokal) seperti Sunda Wiwitan, Kejawen, Kaharingan, Marapu, Tolotang, Parmalin, dll. Perbedaan itu, tidak nyebabin kita berperang atasnama agama. 

 

Kenapa ya, meskipun beda-beda tapi nggak terjadi perang? E…e…e…karena ada satu kalimat sakti yang menyatukan perbedaan, yakni Bhineka Tunggal Ika. Kalimat ini punya arti “berbeda-beda tapi tetap satu”. Prinsip ini menjadi filsafat hidup warga Indonesia, sehingga dapat menciptakan kerukunan di tengah perbedaan dengan semangat bergotong royong. 


Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, ras, agama dan bahasa. 


Gina Lestari dalam jurnal Bhineka Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan Sara (2015), mengatakan pluralitas dan heterogenitas yang tercermin pada masyarakat Indonesia diikat dalam prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang kita kenal dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. 

 

Semangat Indonesia ialah semangat kebersamaan yang harus kamu jadikan prinsip hidup. Dengan semangat ini perbedaan bisa kita rakit menjadi kekuatan untuk selalu berkarya dan bekerja bersama agar Indonesia dapat menjadi teladan toleransi. 

 

Menjadi Bhineka Tunggal Ika Ini mengandung makna meskipun Indonesia berbhinneka, tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Ini merupakan sebuah keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu kekuatan dan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus diinsafi secara sadar.***


Diolah dari laman kompas.com