Inilah 12 Kesenian Khas Sunda di Bandung yang Masih Lestari

Notification

×

Iklan

Iklan

Inilah 12 Kesenian Khas Sunda di Bandung yang Masih Lestari

Jumat, 16 Desember 2022 | 18:40 WIB Last Updated 2022-12-16T11:40:50Z


NUBANDUNG.ID
- Kebudayaan dan kesenian khas Sunda memang menjadi daya tarik bagi orang luar yang hendak mengunjungi Kota Bandung. Bicara soal kebudayaan Indonesia memang nggak akan pernah ada matinya. 


Ada banyak ragam budaya unik Indonesia, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu daerah yang masih melestarikan budaya aslinya adalah Bandung. 


Saat jalan-jalan ke kota ini, jangan hanya kulineran atau main ke tempat wisatanya aja! Sesekali, kamu bisa lho coba berwisata budaya sambil mengenal seluk-beluk Tanah Sunda.


Nah, berikut ini 12 Kebudayaan Sunda di Kota Bandung yang masih lestari karena masyarakat di sana menyukainya.  


1. Angklung


Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. 


Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. 


Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.


2. Barongsai


Seni ini merupakan gabungan seni tradisional Cina yakni guntaw dan penca pada seni tradisional Sunda. Dalam perkembangannya seni ini lebih dikenal sebagai seni barongsai, terdiri atas materi seni pencak silat Sunda dan seni bela diri Cina serta diselaraskan dengan seni barong yang saat itu (hingga sekitar tahun 1942) popular di daerah yang kerap dipergelarkan pada acara selamatan kariaan (khitanan).


3. Benjang


Benjang adalah jenis kesenian tradisional Tatar Sunda, yang hidup dan berkembang di sekitar Kecamatan Ujungberung, Kabupaten Bandung hingga kini. 


Dalam pertunjukannya, selain mempertontonkan ibingan (tarian) yang mirip dengan gerak pencak silat, juga dipertunjukkan gerak-gerak perkelahian yang mirip gulat.


4. Calung


Pada awalnya seni calung bukanlah pertunjukan yang kerap tersaksikan sekarang ini, melainkan sebentuk perangkat waditra yang terbuat dari ruas bambu yang dipasang pada sisi kiri dan sisi kanan. 


Ujung yang satu diikat pada sebuah tiang, sedangkan ujung lainnya diikat pada tubuh si penabuh calung.


5. Celempungan


Seni ini terdiri atas kecapi salendro, rebab, kendang, serta goong. Instrumen ini dibutuhkan untuk mengiringi seorang juru kawih; kadang-kadang dalam pertunjukannya cukup hanya sebuah pertunjukan instrumentalia saja. 


Lagu-lagunya bisa lagu klasik salendro seumpama bayu-bayu, kulu-kulu bem, sanga, banjaran, gendu, bisa pula lagu-lagu hasil reka cipta baru.


6. Cianjuran


Tembang Sunda Cianjuran adalah satu seni tembang Sunda yang terdapat di Jawa Barat di samping seni tembang Cigawiran, Ciawian, kakawihan barudak, nadoman, atau kawuh urang lembur. Seni ini didukung oleh alat musik kecapi indung (kacapi parahu), kacapirincik, suling, rebab, dan dibawakan oleh juru tembang.


7. Degung


Seni Degung adalah suatu seni karawitan Sunda yang menggunakan perangkat gamelan berlaras degung (lebih umum berlaras pelog). Pada umumnya gamelan ini terdiri atas saron, panerus, bonang, jengglong, gong, kendang, goong, serta suling.


8. Kacapian


Seni kacapian adalah seni kawih Sunda yang menggunakan alat musik kacapi siter, suling, kendang, dan goong. Kadang-kadang menggunakan waditra rebab jika diperlukan. Bahkan, seni ini sangat potensial ketika harus diiringi hanya dengan sebuah alat kecapi siter saja.


9. Kasidahan


Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. 


Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.


10. Pencak Silat


Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara.


11. Reog


Kesenian ini menitikb beratkan terhadap harmonisasi alat musik perkusi yakno dog-dog dengan hiburan. Pemainnya terdiri atas empat hingga enam orang, atau disesuaikan dengan kebutuhan. 


Di masyarakat, kesenian reog cenderung dipentaskan dalam pesta khitanan, pernikahan, dan pesta perayaan kampong atau institusi.


12. Wayang Golek


Seni Wayang Golek adalah bentuk pertunjukan boneka kayu dengan ukiran berkarakter Sunda. Pertunjukan ini biasanya dilakukan malam hari mulai pukul 22.00 hingga dini hari atau sekitar pukul 04.00. 


Wayang Golek biasanya mengambil cerita dari evos Ramayana karya Valmiki atau Mahabrata karya Vyasa. Kesenian ini kerap dipergelarkan dalam rangka perayaan khitanan atau perkawinan. 


Pada perkembangannya, pertunjukan wayang golek ini pun kerap dipentaskan untuk event peresmian sebuah gedung atau institusi atau dalam event ulang tahun sebuah institusi.