7 Cara Efektif Memimpin dengan Hati yang Welas Asih

Notification

×

Iklan

Iklan

7 Cara Efektif Memimpin dengan Hati yang Welas Asih

Rabu, 11 Januari 2023 | 19:42 WIB Last Updated 2023-09-06T06:45:30Z


NUBANDUNG.ID
- Pemimpin adalah posisi yang ideal untuk menggunakan kekuatan hati agar bisa memberikan inspirasi sekaligus mendapatkan koneksi. 


Sikap welas asih ini akan membuat orang yang menjadi bawahannya merasa dihormati, didengar, ditantang, dan didorong untuk mencapai tujuan. 


Maka keinginan tulus mereka untuk berkontribusi, berkolaborasi, dan meningkatkan kinerja pun semakin meningkat.


Berikut beberapa cara efektif untuk dapat memimpin dengan hati:


1.  Mendengarkan apa kata hati


Sebelum melakukannya, coba dengarkan apa yang dikatakan hati. Temukan apa yang menjadi nilai kunci, apakah kejujuran, kebaikan, integritas atau yang lain.


Banyak kasus, seorang pemimpin yang menyesal telah mendasarkan tindakan mereka pada apa yang dikatakan orang lain dan bukan pada apa yang ada di dalam diri mereka.


2.  Membangun fondasi yang kuat


Bisnis dibangun di atas fondasi hubungan yang kuat baik di dalam maupun di luar organisasi, sehingga memerlukan komunikasi dua arah. Memimpin dari hati adalah tentang berhubungan, melakukan percakapan, bekerja bersama, dan saling menjaga serta memberikan dorongan.


3.  Menciptakan hubungan positif


Kepemimpinan adalah sebuah hubungan. Leader dapat memengaruhi seberapa positif atau negatif lingkungan bisnis dengan cara menciptakan hubungan yang baik.


Dorongan, kata-kata positif, selalu siap mendengarkan, dan memberikan layanan yang sangat baik, adalah beberapa cara menciptakan dan mempertahankan hubungan positif.


4.  Memberi contoh


Pemimpin tidak hanya memimpin dengan memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan, namun memberikan contoh yang baik bagi diri mereka sendiri. 


Mereka harus bisa memberikan contoh pada bawahannya tentang bagaimana cara melakukan perubahan melalui tindakan positif untuk mendukung program dan akvitas yang baru di perusahaan.


5.  Membangun kepercayaan


Hubungan tidak akan berkembang tanpa kepercayaan. Kepercayaan mengundang partisipasi, yang sangat penting untuk inovasi dan produktivitas.


Beberapa cara untuk membangun kepercayaan antara lain dengan memiliki pribadi dapat dipercaya, mempercayai orang lain, komunikasi terbuka, kejujuran, konsistensi, kompetensi, dan tanggung jawab.


6.  Bersikap otentik


Menjadi otentik adalah menjalani kehidupan yang sangat terkait dengan sistem kepercayaan seseorang, yaitu jujur ​​pada diri sendiri, nilai-nilai, dan keyakinannya. 


Karena itu, tampilkan diri yang asli, tanpa kepura-puraan, dan bertanggung jawab atas perasaan dan tindakan.


7.  Menjadi sosok yang perhatian


Peduli berarti minat yang tulus dan perhatian yang tulus kepada orang lain, termasuk pertimbangan, kasih sayang, empati, simpati, pengasuhan dan altruisme. 


Peduli juga berarti memandang manusia sebagai sumber daya terpenting dalam organisasi, dan sumber daya dengan potensi paling besar secara keseluruhan.


Diolah dari laman transformativeconversations.com