Bus Bandros, Bus Klasik Kebanggaan Warga Kota Bandung

Notification

×

Iklan

Iklan

Bus Bandros, Bus Klasik Kebanggaan Warga Kota Bandung

Jumat, 03 Februari 2023 | 15:21 WIB Last Updated 2023-02-03T08:21:54Z


NUBANDUNG.ID
— Jalan-jalan di Kota Bandung rasanya belum lengkap jika tidak mencoba menaiki Bandros (Bandung Tour on Bus). Bus yang mengusung gaya art deco memiliki fakta-fakta menarik sejak awal peluncurannya pada 2014.


Dengan bermodalkan Rp20 ribu, pengunjung sudah dapat berkeliling Kota Bandung sembari mendengarkan pemandu menjelaskan tempat-tempat bersejarah di Kota Bandung.


Bandros dapat ditemui di depan Balai Kota Bandung pada jam 8 pagi, hingga 4 sore. Rute yang ditempuh Bandros yaitu mulai dari Alun-alun Kota Bandung – Jl. Braga – Balai Kota Bandung – Jl. Dago – Gedung Sate–Gedung Geologi–Taman Lalu Lintas–Jl. Asia Afrika–hingga kembali ke Alun-Alun Kota Bandung.


Hal yang paling menarik dari Bus Bandros adalah tampilannya yang klasik dan berwarna-warni. Orang-orang menyebutnya dengan bus permen.


Warna bus yang bermacam-macam, seperti merah, biru, kuning, hingga putih, mampu memikat para pelancong untuk mencoba moda transportasi wisata tersebut. Bahkan, terkadang para wisatawan memilih naik Bus Bandros yang sesuai dengan warna kesukaannya.


“Orang milih Bandros itu dari warna kalau pengen naik,” ungkap Denis (23), kondektur Bandros, Senin 14 Juni 2021.


Sebagian orang mengenal Bus Bandros sejak awal peluncurannya pasti tahu bahwa bus pariwisata ini memiliki tingkatan. Penumpang bisa memilih untuk duduk di bagian atas atau bawah bus.


Namun, saat ini semua Bus Bandros sudah tidak lagi bertingkat dua. Alasan keamanan penumpang merupakan penyebabnya. Selain itu, jalanan Kota Bandung dirasa belum sesuai dengan bus bertingkat dua.


“Sekarang nggak boleh di atas, dulunya ada, sekarang sudah nggak ada soalnya kabelnya di (jalanan) Bandung masih terlalu pendek. Takutnya kena kabel,” ucap Denis.


Meski bentuk luar Bus Bandros seperti bus jadul dari Eropa, namun faktanya, bus ini merupakan asli buatan lokal. Hanya gaya dan bentuknya saja yang menyerupai, namun bukan bus yang diimpor langsung dari Eropa.


Bus Bandros dibuat oleh salah satu bengkel di Kota Cimahi bernama Bengkel Domatzi. Tidak hanya Bus Bandros, mereka juga memproduksi bus wisata untuk daerah lainnya, seperti Jakarta.


Bus Bandros juga memfasilitasi pembayaran tiket dengan menggunakan aplikasi pembayaran digital. Hal ini tentunya mampu meminimalisir kontak langsung antara petugas dan pengunjung.


Salah satu aplikasi pembayaran digital yang dapat digunakan pengunjung adalah OVO dan lainnya. “Ada cash, sekarang ada juga top-up OVO bisa,” ujar Denis.


Masih beroperasi saat pandemi, tentunya Bus Bandros menerapkan beberapa protokol kesehatan bagi pengunjung selama menikmati perjalanan menggunakan Bus Bandros. Protokol kesehatan yang diberlakukan seperti wajib memakai masker dan menggunakan hand sanitizer sebelum memasuki bus.


Denis juga mengajak masyarakat untuk berwisata berkeliling Kota Bandung menggunakan Bus Bandros. “Tarif ekonomis juga dan biar tahu sebelumnya Bandung itu seperti apa,” tutup Denis.*** (FA)