Pentingnya Kesehatan Mental bagi Para Caleg

Notification

×

Iklan

Iklan

Pentingnya Kesehatan Mental bagi Para Caleg

Sabtu, 10 Februari 2024 | 11:02 WIB Last Updated 2024-02-10T04:02:33Z


Oleh : Idat Mustari*


NUBANDUNG.ID -- Pemilu 2024 tinggal beberapa hari lagi. Tanggal 14 Pebruari 2024, adalah tanggal bersejarah bagi para caleg. Tanggal itu adalah tanggal yang menentukan dirinya lolos jadi wakil rakyat atau tidak. Namun dipastikan jumlah yang lolos lebih kecil dibandingkan yang lolos. 


Akibatnya menurut  Data Departemen Kesehatan menyebut, sebanyak 7.376 calon anggota legislatif berpotensi terkena gangguan jiwa dari ringan hingga berat alias gila.(Viva.News).


Hampir di semua daerah kabupaten ataupun kota telah mengantisipasi mempersiapkan kedatangan caleg yang depresi karena gagal terpilih jadi anggota dewan. 

 

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oto Iskandar Dinata (Otista), Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah menyiapkan 10 ruangan khusus bagi calon anggota legislatif (caleg) yang kejiwaannya terganggu akibat gagal pada Pemilu 2024.


RSUD Indramayu telah menyiapkan ruang perawatan khusus bagi calon legislatif (caleg) yang mengalami gangguan kejiwaan akibat gagal dalam Pemilu 2024 (republika.co.id). . Pun demikian, Di Bali, Jember dan beberapa daerah lainnya.


Bagi mereka yang pada Pemilu 2024 ini tidak terpilih sebagai wakil rakyat, maka agar tidak sampai di rawat di rumah sakit karena terganggunya mentalnya, menurut Kitab kesehatan mental, karya Abu Zaib al-Balkhi adalah usahakan untuk tidak marah, tidak sedih, tidak cemas. 


Caranya yaitu dengan serahkan semuanya ihtiar yang telah dilakukan kepada Allah Azza wa Jalla. Tidak perlu  marah pada orang, kelompok, daerah yang ternyata memberikan suara tidak sesuai yang dijanjikan seperti saat kampanye. 


Tak perlu sedih dengan dana yang sudah dikeluarkan, oleh karena itu jangan maksakan harus menebar uang kalau tidak ada, apalagi harus sampai hutang sana-sini.


Jangan cemas, sebab kekuasaan bukan manusia yang menentukan, sebagaimana Firman Allah : “ Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu .” (QS : Ali ‘Imran : 26).***


*Pemerhati Sosial dan Keagamaan