4 Amalan untuk Meraih Kedekatan Ilahi di Bulan Safar

Notification

×

Iklan

Iklan

4 Amalan untuk Meraih Kedekatan Ilahi di Bulan Safar

Jumat, 25 Juli 2025 | 10:10 WIB Last Updated 2025-07-25T03:10:44Z




NUBANDUNG.ID -- Sebentar lagi, kita semua akan memasuki bulan Safar, tepatnya pada Sabtu, 26 Juli 2025. Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Islam atau Hijriah. Pada bulan tersebut, Nabi Muhammad saw menuju kota Madinah untuk menyiarkan agama Islam. 


Setelah menempuh perjalanan berhari-hari, Rasulullah saw kemudian tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Setibanya di Madinah, Nabi Muhammad saw disambut gembira oleh penduduk Madinah. Atas kecintan tersebut, Nabi memberikan pesan-pesan kepada umatnya: “Sebarkan salam/kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, sholatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan,” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).


Dari hadis tersebut, paling tida kita dapat mengamalkan 3 hal yang esensial dalam menghidupakan amalan pada bulan Safar, diantaranya:


Pertama, sebarkan kedamaian. Kedamaian ini tidak terbatas pada sesama muslim saja. Namun, Islam mengajarkan untuk menebar kedamaian dan menyebarkan salam kepada seluruh kalangan. Dalam surah Al-Baqarah ayat 256 Alloh Swt. berfirman:


لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya:”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,”. (QS. Al-Baqarah [2]: 256).


Perintah “Sebarkan kedamaian” artinya adalah menyebarkan rasa aman, tentram, dan harmonis di antara sesama manusia. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk menyebarkan salam (ucapan selamat pagi/siang/sore/malam), menciptakan lingkungan yang positif, dan menyelesaikan konflik dengan cara damai. 

Pentingnya Menyebarkan Kedamaian: 1) Menciptakan Keharmonisan: Kedamaian menciptakan lingkungan yang harmonis dan tenteram, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dunia; 2) Meningkatkan Kesejahteraan: Lingkungan yang damai cenderung lebih aman, nyaman, dan sejahtera; 3) Mendekatkan Diri Kepada Tuhan: Menyebarkan kedamaian adalah perbuatan baik yang dicintai Tuhan; 2)  Membangun Persatuan: Kedamaian dapat mempersatukan berbagai kelompok dan individu, meskipun berbeda-beda.


Dengan menyebarkan kedamaian, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain dan dunia secara keseluruhan.


Kedua, memberi makan kepada orang yang membutuhkan. Hal ini melatih kita untuk saling menolong kepada sesama manusia. Pemberian makan kepada orang yang membutuhkan merupakan bagian dari amalan tolong-menolong yang dianjurkan dalam Al-Qur’an. Hal ini sejalan dengan perintah Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 2 yang artinya,


وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (QS. Al-Maidah [5]: 2).


Ayat ini menegaskan pentingnya saling membantu dalam kebaikan dan ketakwaan, termasuk dalam hal memberi makan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam hadis juga terdapat penjelasan mengenai keutamaan memberi makan, seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Barang siapa yang melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya.”


Ketiga, menyambung silaturahmi kepada kawan, keluarga dekat, atau guru-guru.  Dalam sebuah hadis Nabi diriwayatkan Imam Bukhari;


مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Arinya: “Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahim,” (HR. Bukhari).


Hadis ini menganjurkan untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat karena memiliki banyak manfaat, diantaranya: 1) Mendapatkan keberkahan: Silaturahmi dapat membawa keberkahan dalam rezeki dan umur, serta kemudahan dalam menjalani kehidupan; 2) Mempererat hubungan: Silaturahmi dapat mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan; 3) Mendapatkan dukungan: Dengan menjaga silaturahmi, seseorang akan mendapatkan dukungan dan bantuan dari keluarga dan kerabat ketika membutuhkan. Pesan tersebut menekankan pentingnya silaturahmi dalam Islam. Dikatakan bahwa barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturahmi.


Keempat, memperbanyak shalat malam. Amalan-amalan tersebut merupakan amal kebaikan yang akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Wasiat terakhir dari Rasulullah SAW yang dirahmati Allah adalah melakukan sholat di waktu malam ketika orang-orang tertidur. sholat malam alias qiyamul lail ini beraatt rasanya untuk dilakukan. Qiyamul lail yaitu sholat tahajud padahal memiliki keutamaan. Ini adalah sholat sunnah yang paling utama setelah sholat fardhu yang lima kali. Dalam surat al Isra ayat 79 disebutkan keutamaan melaksanakan sholat tahajud


. وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Artinya: Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra [17]:79).


Ayat ini menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan salat tahajud, sebagai ibadah tambahan, dengan harapan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT. Memperbanyak shalat malam, pada bulan shafar, terutama shalat sunnah seperti shalat tahajud, adalah salah satu amalan yang dianjurkan untuk menghidupkan bulan Safar, terutama pada malam Rabu terakhir (Rebo Wekasan) jika diyakini sebagai hari turunnya bala. Selain itu, memperbanyak doa, dzikir, dan sedekah juga dianjurkan pada bulan Safar.


Singkat kata, “Keutamaan Salat Tahajud”: Mendapat kedudukan yang terpuji di sisi Allah SWT, Meningkatkan derajat keimanan dan ketakwaan, Mendapat ketenangan hati, Menjadi pribadi yang disiplin dan sabar, Memperoleh syafaat di hari kiamat.  Dengan melaksanakan salat tahajud, seorang muslim berharap mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat, serta meningkatkan kualitas ibadahnya,


Selama bulan Safar ini, kita berusaha agar selalu meningkatkan amal kebaikan dan menjauhi segala larangan. “Empat Amalan untuk Meraih Kedekatan Ilahi di Bulan Safar: Salam, Sedekah, Silaturahim, dan Qiyamul Lail” Semoga tulisan ini dapat bermanfaat sekaligus semakin mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT. Amiin. YRA.


A. Rusdiana, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.