Mawas Diri

Notification

×

Iklan

Iklan

Mawas Diri

Rabu, 10 September 2025 | 18:56 WIB Last Updated 2025-09-10T11:56:25Z
Affiliasi



NUBANDUNG.ID -- Jujur, berani, tegas, percaya diri, bersuara lantang, pengkritik terbuka, dan tak ada rasa takut menyuarakan kebenaran dll, itu semua bagus. Itu manusia unggul yang jarang. Kalau dia Muslim, itulah Muslim yang benar. 


Tapi, kalau berlebihan, hati-hati, siapa pun, mau anak muda yang gagah atau ulama yang diakui, Allah akan menegurnya dan memberinya pelajaran, bahwa siapapun kita, kita tetap manusia biasa. Agar kejujuran, keberanian, ketegasan, kepercayaan diri dan tak ada rasa takut itu tak menjadi keangkuhan dan kesombongan tak terasa. 


Sombong dan angkuh adalah jalannya setan menggoda dan menyelewengkan manusia-manusia unggul seperti itu. Mereka mungkin sulit digoda oleh dosa dan kesalahan yang tampak (lahiriyah), kemudian tanpa terasa setan memasukkan ke dalam hatinya senjata ampuhnya, bernama 'ujub, yaitu perasaan dirinya hebat, unggul, shaleh, cerdas, pemberani, agar dia mengagumi dirinya sendiri dan menerima pujian-pujian atau tak menolak sanjungan. Disitulah pertahanan mulai akan bobol, kemuliaan akan mulai jatuh, bila tak mawas diri, tak rajin introspeksi, tak segera menyadari, bila tanpa bimbingan, bila tanpa nasehat.


Semua manusia, atau kita semua sebagai manusia biasa, potensi ke arah itu semua ada. Dan hukum alam, hukum energi, semesta, Allah SWT, tak akan pernah salah. 


Allah SWT lebih menyukai orang pintar yang sering introspeksi, orang kuat yang sadar kekurangan diri dan pemberani yang rendah hati ketimbang orang pintar dan pemberani yang lupa diri. Wallahu a'lam.


Moeflich Hasbullah, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung