Sang Bimbo, Legenda Musik Religi dan Sosial dari Bandung ////]]>

Notification

×

Iklan

Iklan

Sang Bimbo, Legenda Musik Religi dan Sosial dari Bandung

Senin, 13 Oktober 2025 | 09:58 WIB Last Updated 2025-10-13T02:59:23Z
Affiliasi

 



NUBANDUNG.ID -- Dari sebuah garasi kecil di Bandung pada era 1960-an, lahirlah sebuah kelompok musik yang kelak menjadi legenda nasional: Bimbo. Awalnya mereka tampil dengan nama Trio Bimbo, beranggotakan tiga bersaudara Sam, Acil, dan Jaka.


Suara merdu mereka pertama kali dikenal publik lewat lagu “Besame Mucho” yang ditayangkan di TVRI. Seiring waktu, hadirnya Iin Parlina melengkapi harmoni grup ini hingga akhirnya dikenal luas sebagai Bimbo.


Dilansir dari laman Kota Bandung, Musik Bimbo tidak pernah berjalan satu warna. Mereka bergerak luwes di antara genre pop, Melayu, keroncong, bahkan dangdut dan Sunda. Namun, yang membuat Bimbo menempati tempat istimewa adalah kolaborasinya dengan sastrawan besar seperti Taufiq Ismail dan Wing Kardjo. Dari sinilah lahir lagu-lagu dengan lirik puitis sekaligus religius, seperti “Dengan Puisi”, “Rindu Rasul”, dan “Sajadah Panjang”, yang hingga kini menjadi bagian tak terpisahkan dari bulan Ramadan di Indonesia.


Tak hanya soal religi, Bimbo juga dikenal berani bersuara kritis. Di era Orde Baru, lagu mereka “Tante Sun” sempat dilarang karena dinilai terlalu tajam mengkritik. Mereka pun tak segan menyinggung isu internasional dengan karya seperti “Surat Untuk Reagan dan Brezhnev” atau “Antara Kabul dan Beirut”. Musik mereka bukan sekadar hiburan, melainkan juga cermin nurani zaman.


Lebih dari empat dekade berkarya, Bimbo tercatat merilis ratusan album dengan total lebih dari 800 lagu. Konser besar pernah mereka gelar untuk merayakan 40 tahun perjalanan musik, dan berbagai penghargaan bergengsi mereka terima, termasuk Lifetime Achievement dan Legend Award. Semua itu meneguhkan posisi Bimbo bukan hanya sebagai grup musik, melainkan juga ikon budaya bangsa.


Namun, waktu terus berjalan. Bandung berduka ketika kabar duka datang: Acil Bimbo berpulang pada awal September 2025. Sosoknya bukan hanya musisi, tetapi juga pegiat sosial yang aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Kepergiannya meninggalkan jejak mendalam, namun juga warisan tak ternilai bagi musik Indonesia.


Hingga kini, nama Bimbo tetap hidup. Lagu-lagu mereka masih diputar, dinyanyikan ulang lintas generasi, bahkan menginspirasi musisi muda. Bagi banyak orang, Bimbo adalah simbol Bandung yang kreatif, religius, dan penuh kepedulian sosial. Mereka bukan sekadar grup musik, melainkan suara hati bangsa yang tak lekang dimakan waktu.