NUBANDUNG.ID -- Dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang dinamis dengan membangun karakter, kompetensi, dan integritas. Career Development Center (CDC) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Seminar Persiapan Karier bertajuk “From Campus to Career: Strategi Cerdas Membangun Karier Profesional Sejak di Kampus!”
Kegiatan berlangsung selama dua hari, 12–13 November 2025, di Aula Gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG) Kampus 2 UIN Bandung.
Seminar ini menghadirkan para pembicara dari berbagai bidang profesional, di antaranya Syahnanto Noerdin, M.I.Kom. (Senior News Producer Kompas TV), Rio Pasaribu (CEO Ready Indonesia), Hendy Hermawan (Vice President Human Capital Bank Mandiri Region VI/Jawa 1), dan Refti Betriesva (Sub Koordinator Jejaring Pasar Kerja, Kemnaker RI).
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., secara resmi membuka seminar dan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini.
Menurutnya, CDC hadir sebagai wadah kreatif dan inovatif untuk menjembatani mahasiswa dengan alumni, dunia kerja, dan dunia industri (DUDI). “Atas nama pimpinan kami menyampaikan apresiasi kepada para narasumber, terutama Syahnanto Noerdin, Senior News Producer Kompas TV, yang merupakan alumni PBI UIN Bandung. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membekali mahasiswa dan lulusan agar siap memasuki dunia kerja,” tegasnya.
Tema ini sangat luar biasa, From Campus to Career, bukan sekadar slogan motivatif, tetapi sebuah paradigma strategis, "karier bukan dimulai setelah wisuda, melainkan ditanam sejak di bangku kuliah melalui proses refleksi, pembentukan karakter, pengasahan soft skills, dan internalisasi nilai-nilai Rahmatan lil ‘Alamin dalam etos kerja," jelasnya.
Rektor berharap CDC terus menjadi penggerak dalam mewujudkan visi UIN Sunan Gunung Djati Bandung: “Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul, Kompetitif, dan Inovatif Berbasis Rahmatan lil ‘Alamin di Asia Tenggara Tahun 2028.”
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III, Prof. Dr. Husnul Qodim, M.A., menegaskan pentingnya kesadaran karier yang berakar pada ilmu dan iman. "Kita hidup di era yang ditandai oleh disrupsi, kompetisi, dan percepatan. Dunia kerja tidak lagi menanyakan apa yang anda tahu, melainkan apa yang dapat anda lakukan dengan apa yang anda tahu. Dalam konteks inilah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui Career Development Center (CDC) hadir untuk menjembatani ruang epistemik kampus dengan realitas praksis dunia profesional," ujarnya.
Dalam teori Human Capital Development, manusia adalah aset yang nilainya meningkat seiring dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya. Namun, dalam perspektif Islam, manusia bukan sekadar kapital, ia adalah khalifah yang mengelola dunia dengan moralitas
dan tanggung jawab spiritual.
"Pengembangan karier di lingkungan UIN bukan sekadar persoalan profesionalisme, tetapi juga soal etika, keberkahan, dan pengabdian. Seorang sarjana UIN harus mampu menempatkan profesinya sebagai ladang ibadah, menjadikan kompetensinya sebagai amanah, dan menghadirkan kemanfaatan sebagai wujud rahmat bagi semesta. Karier yang sejati bukan tentang posisi yang tinggi, tetapi tentang kontribusi yang berarti. Dan kontribusi hanya lahir dari integritas, bukan ambisi," bebernya.
Guru besar fakultas Ushuluddin ini menekankan bahwa CDC berperan penting menjembatani ruang akademik kampus dengan realitas profesional, agar mahasiswa siap secara mental, kompetensi, dan spiritual.
"Jangan menunggu dunia berubah agar siap, tetapi ubahlah dirimu agar dunia siap menerimamu. Bangunlah kesadaran bahwa kampus adalah ekosistem transformasi tempat menempa intelektualitas, spiritualitas, dan profesionalitas dalam satu tarikan napas. CDC adalah instrumen kampus untuk membimbing anda menyeberang dari ruang belajar menuju ruang kerja dengan strategi, jejaring, dan kesiapan mental yang matang. Karena hari ini, yang dibutuhkan bukan hanya ijazah akademik, tetapi juga kompetensi adaptif, kolaboratif, dan kreatif," paparnya.
Dalam laporannya, Kepala CDC, Dr. Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen CDC dalam menyiapkan mahasiswa agar unggul tidak hanya secara akademik, tetapi siap bersaing di dunia kerja dan profesi.
“Tantangan era disrupsi dan perubahan ekonomi global menuntut lulusan memiliki kompetensi, karakter kuat, dan kesiapan karier yang berkelanjutan. Terlebih, data BPS Februari 2025 menunjukkan angka pengangguran terbuka (TPT) lulusan S1 mencapai 6,23%, tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya,” tandasnya.
CDC hadir sebagai jembatan antara teori dan praktik, antara idealisme akademik dan realitas profesional. Melalui seminar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami strategi membangun karier, mulai dari perencanaan diri, penguatan soft skills, hingga kesiapan menghadapi rekrutmen.
Kesuksesan kita dalam berkarier tidak datang secara tiba-tiba. Berkarier merupakan hasil dari kesadaran diri, dengan bekerja keras, bekerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas, serta kesiapan menghadapi dalam menghadapi berbagai perubahan. Oleh karena itu diperlukan adanya pola pikir bertumbuh (growth mindset) bukan pola pikir tetapa (Fixed Mindset)
"Saya ingin mengingatkan bahwa keberhasilan seseorang di dunia kerja bukan hanya ditentukan oleh apa yang ia ketahui (20%) tetapi juga oleh bagaimana ia bersikap dan beradaptasi (Integritas, 80%). Nilai-nilai integritas, tanggung jawab, kemampuan berkomunikasi, dan etos kerja yang tinggi itulah pilar utama yang akan membawa kita menuju keberhasilan di masa yang akan datang," tandasnya.
Selama dua hari pelaksanaan, seminar ini diikuti oleh mahasiswa dan lulusan baru dari berbagai program studi di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Para peserta mendapatkan materi inspiratif dari para narasumber yang telah berpengalaman di bidangnya.
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. "Semoga acara ini membuka cakrawala baru bagi para mahasiswa untuk menumbuhkan semangat untuk terus belajar, memantapkan langkah menuju dunia kerja yang penuh tantangan. Juga atas nama pelaksana kegiatan, kami mohon maaf bila dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan, di sana-sini,” pungkasnya.



