Permainan Barudak Sunda Perepet Jengkol dan Cara Bermainnya

Notification

×

Iklan

Iklan

Permainan Barudak Sunda Perepet Jengkol dan Cara Bermainnya

Minggu, 19 September 2021 | 14:29 WIB Last Updated 2022-01-10T09:25:37Z


NUBANDUNG
- Bagi sebagian masyarakat Sunda lagu di atas sudah tidak asing lagi di telinga mereka, tapi bagi masyarakat lainnya belum tentu tahu sebenarnya itu lagu apa sih? 


Nah, kali ini akan mengulas sedikit tentang permainan jaman dulu di daerah Sunda, ya salah satunya adalah permainan perepet jengkol seperti lagu di atas. Sobat pasti tahu kan jengkol itu apa? Hehe… Itu loh makanan yang wanginya semerbak. 


Meski nama permainannya adalah perepet jengkol tapi sebenarnya dalam permainan tersebut sama sekali tidak melibatkan jengkol. Setelah dicari tahu sana sini tidak ada yang tahu kenapa permainan ini dinamakan perepet jengkol, yang pasti permainan ini sudah ada sejak dulu. 


Malah konon katanya pada zaman dulu permainan ini biasanya dimainkan ketika malam terang bulan. Jadi, waktu dulu saat terang bulan seperti itu anak-anak kampung akan keluar rumah untuk bermain di halaman.


Perepet jengkol ini dilakukan sedikitnya oleh tiga orang, namun akan semakin ramai kalau dimainkan oleh lebih dari tiga orang. Cara bermainnya seperti ini:


1. Para pemainnya berdiri sambil membelakangi temannya masing-masing kemudian para pemainnya saling berpegangan tangan atau merangkul juga boleh asal saling mengikat saja.


2. Setelah itu, salah satu kaki setiap pemainnya diangkat kemudian dikaitkan dengan kaki pemain lainnya yang diangkat juga, kaki mereka tersebut dianyamkan hingga kuat. Jadi, kaki pemain yang satu dengan pemain yang lainnya saling terkait.


3. Kalau pertahanan kakinya sudah kuat, masing-masing pemain harus menjaga keseimbangganya agar tidak terjatuh dan satu per satu mulai melepaskan tangannya.


4. Jika sudah seperti itu, semua pemain meloncat-loncat bergerak berputar ke arah kanan atau kiri tergantung kesepakatan bersama. Sambil berputar semuanya melantunkan lagu yang ada di atas sambil bertepuk tangan.


5. Semakin lama putarannya akan semakin cepat hingga akhirnya keseimbangan para pemain tidak dapat dipertahankan lagi dan semuanya berjatuhan.


Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini karena permainan ini hanya dimainkan untuk bersenang-senang. Meski begitu, permainan perepet jengkol memberikan sebuah pelajaran bagi kita, yakni mengajarkan kita untuk bisa bekerja sama dengan yang orang lain. 


Di saat kita bisa saling bekerja sama serta mendengarkan petunjuk satu sama lain maka keseimbangan itu pun akan terjaga dengan baik. Namun, di saat kita sudah lemah dan tidak lagi bisa diajak kerja sama, jatuhlah semuanya. 


Kurang lebih seperti itulah permainan tradisional daerah Sunda ini. Permainan zaman dulu itu tidak sembarang permainan tetapi selalu ada makna dibalik semuanya.