Kang Emil: Petani Milenial di Jabar Harus Beradaptasi dengan Ekonomi Digital

Notification

×

Iklan

Iklan

Kang Emil: Petani Milenial di Jabar Harus Beradaptasi dengan Ekonomi Digital

Rabu, 22 September 2021 | 10:24 WIB Last Updated 2021-09-22T03:24:28Z


NUBANDUNG
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus menggenjot program petani milenial. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meminta semua pihak mendukung program petani milenial ini agar tak ada ketimpangan ekonomi di desa dan kota. 


Gubernur mengatakan, dengan program petani milenial ini, pihaknya ingin membuktikan kalau masyarakat yang tinggal di desa bisa dapat rezeki kota. "Kita buktikan perkuat dan perbanyak jumlah petani milenial ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Launching Petani Milenial Kehutanan Komiditi Lebah Madu, Selasa (21/9/2021).


Emil mengatakan, pihaknya juga akan memantau kuantitas petani milenial ini dengan melakukan evaluasi. Yakni, pada Februari 2022 harus lebih dari 1.000 orang petani milenial yang berhasil.


"Jadi harus ada upaya untuk mensukseskan jumlah itu. Butuh kuantitas yang banyak. Harus di 10 kali lipat kan diperbanyak petani milenial ini. Harus mendaftarkan anak-anak ini ke koperasi agar ngasih kreditnya gampang," katanya.


Menurut Emil, Jabar ingin membangun ekonomi lahan pangan berbasis digital. Agar, anak-anak Jabar bangga tinggal di desa. 


"Dengan ekonomi 4.0 semua harus beradaptasi. Karena 4.0 akan menghilangkan pekerjaan rutin jadi siap-siap kalau yang rutin akan di hilangkan oleh mesin. Suka tdk suka 4.0 ini kayak covid 19, kita harus siap menghadapinya," katanya.


Emil pun menyambut baik Launching Petani Milenial Kehutanan Komiditi Lebah Madu ini sebagai wujud ekonomi baru di Jabar. Ia mengajak masyarakat terutama generasi milenial agar mau menjadi pelaku ekonomi yang tahan dari pendemi yaitu pangan berbasis digital untuk menguatkan ekonomi Jabar. 


"Semangat dalam menjalankan program petani milenial ini yaa. Agar anak cucu kita kembali ke desa," katanya.


Program petani milenial ini, kata dia, merupakan penguatan konsep ekonomi, finansial serta memiliki kepastian pembeliannya. "Ini menguatkan perekonomian di Jabar dengan semakin banyaknya petani lebah madu ini," kata Emil.


Sementara menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar, Epi Kustiawan, program petani milenial lebah madu bisa berjalan dengan adanya kerja sama offtaker dan Bank BJB. Salah satu yang menjalankan program ini ada di Kampung Pramuka Tasikmalaya. Di kampung ini, ada beberapa petani milenial yang akan mengikuti program mengembangkan lebah madu.


"Ini model semangat milenial pelestarian budaya lembur. Secara kewilayahan akan jadi Kampung Madu Pramuka Tasikmalaya dan akan jadi sentra kampung madu dengan potensi wisata yang khas," katanya.