Mahasiswa, KKN-MAS dan Edukasi Pengetahuan Ikhwal Stunting

Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa, KKN-MAS dan Edukasi Pengetahuan Ikhwal Stunting

Selasa, 07 September 2021 | 12:32 WIB Last Updated 2022-09-09T01:42:11Z

 

BANDUNG – Stunting adalah kurangnya makanan bergizi terutama dalam seribu hari kehidupan pertama yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak serta tumbuh kembang anak.


Anak yang mengalami stunting cenderung lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Ada beberapa penyebab stunting, misalnya kurangnya asupan gizi, faktor pola asuh, dan sanitasi.


Gejala yang dialami oleh anak stunting yaitu badannya lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya, proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak terlihat lebih muda atau kecil untuk seusianya, berat badan rendah, dan pertumbuhan tulang tertunda.


Tindakan pencegahan agar anak tidak mengalami stunting yaitu pemberian tablet penambah darah pada ibu hamil, pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, pemberian ASI dengan didampingi MPASI pada usia 6-24 bulan, dan imunisasi lengkap.


Melihat hal tersebut, kelompok 14 dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indondesia yang sedang melaksanakan KKN-MAS (Muhammadiyah-Aisyiyah) menggelar penyuluhan pencegahan stunting dengan cara “door to door” selama dua hari, di Dusun Kebon Sudak, Desa Terong Tawah, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (31/09/2021) lalu.



”Hari pertama penyuluhan stunting ‘door to door’ dilakukan pada sore hari. Ada tiga orang perwakilan mahasiswa kelompok 14, yaitu dari Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Muhammadiyah Bandung, dan Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan ditemani langsung oleh Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Terong Tawah,” kata Sri Amaliah, perwakilan mahasiswa KKN-MAS.


Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) ini menjelaskan, pada hari kedua, Rabu (01/09/2021), penyuluhan stunting dilaksanakan di pagi dan sore hari.


Ada empat orang perwakilan mahasiswa kelompok 14, yaitu dari Universitas Muhammadiyah Bandung, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan Universitas Muhammadiyah Mataram.


Sri merasa bersyukur karena respons dari warga sangat positif dan antusias atas kegiatan kelompoknya. Mereka sangat menerima kedatangan para mahasiswa KKN-MAS sehingga program-program yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik dan lancar.


”Selain penyuluhan, kami juga membawa brosur dan buah tangan untuk diberikan kepada warga yang dikunjungi. Kami berharap dengan adanya penyuluhan stunting ini dapat membantu masyarakat mengenai pentingnya gizi pada anak,” pungkas Sri.