Batik Garutan: Motifnya Indah Terinspirasi dari Alam Sekitar

Notification

×

Iklan

Iklan

Batik Garutan: Motifnya Indah Terinspirasi dari Alam Sekitar

Minggu, 03 Oktober 2021 | 12:07 WIB Last Updated 2021-10-03T05:27:43Z

GARUTAN - Kain batik di Indonesia selalu identik dengan kebudayaan turun-temurun yang ada di masyarakat. Biasanya mereka menggunakan batik dalam acara-acara tertentu yang memiliki makna khusus, seperti acara tradisi, pernikahan hingga keagamaan.

Di masa sekarang kain batik telah menjelma menjadi pakaian yang kembali tren di kalangan anak muda. Batik pun dianggap memiliki filosofi yang mendalam. Salah satu motif batik yang memiliki makna unik adalah motif batik Garutan.


Garutan sendiri merupakan nama kain batik yang terkenal di Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut. Yang menarik dari jenis motif penuh warna tersebut terdapatnya makna alam yang tersirat di dalam setiap guratnya.


Sejak dahulu masyarakat Sunda dengan alam memang mempunyai keterikatan tersendiri. Bahkan dalam setiap ritual kebudayaannya, masyarakat di Jawa Barat tersebut selalu menambah unsur alam.


Karakteristik Batik Garutan


Dilansir dari batik.or.id, biasanya motif batik garutan selalu menggunakan gambar dasar berbentuk geometri yang semakin menambah ke khasannya. Bentuk tersebut akan menghantarkan para pembatik untuk menentukan motif alam yang diinginkan.


Biasanya motif tersebut mengarah ke garis diagonal yang mirip dengan bentuk belah ketupat dengan dominasi warna krem dan perpaduan dengan warna-warna cerah lainnya.


Selain itu yang menjadi karakter khas dari batik khas tersebut selalu menggunakan kain berjenis sinjang. Sebuah kain yang digunakan dengan cara disingkap sesuai warisan para leluhur. Namun semakin beragamnya kebutuhan peminat, kain batik garutan mulai menyesuaikan dengan kebutuhan model pakaian masyarakat di masa sekarang.


Terinspirasi dari Flora di Kawasan Pegunungan


Salah satu motif batik garutan yang terinspirasi dari tumbuhan di alam adalah motif ‘Lereng Kangkung’. Dikutip dari jelajahgarut, motif lereng kangkung sendiri terinspirasi dari indahnya barisan tumbuhan kangkung yang terdapat di kawasan perbukitan.


Pada motif ini, biasanya memakai warna dasar biru, serta motif tangkai dan beberapa helai daun kecil sedikit memanjang yang menyerupai daun kangkung.


Selain itu, kombinasi warna di motifnya juga memiliki kombinasi warna yang cerah dan beragam, di antaranya krem, merah, hitam hingga putih.


Selain lereng kangkung, motif batik garutan yang terkenal terinspirasi dari tumbuhan berikutnya adalah motif Cupat Mangu. Motif tersebut juga sangat unik, dengan penggambaran bentuk buah manggis yang konon sempat menjadi komoditas pertanian buah di garut masa lalu.


Motif dengan warna dasar hijau toska tersebut terlihat meneduhkan, dipadukan dengan batang panjang yang melengkung. Sementara warna kecoklatan berpadu dengan putih yang terdapat di pola dedaunannya yang kecil dan terhitung jarang.


Motif tersebut konon terinspirasi dari kawasan perkebunan buah manggis di kawasan Cikajang, Garut, Jawa Barat.


Terinspirasi Fauna Sekitar Pedesaan Garut


Selain bermotif buah dan tumbuhan, batik garutan juga memiliki motif fauna (hewan-hewan) yang berada di sekitar wilayah pedesaan Garut seperti ayam, merak serta unsur pendukungnya (bulu, kendang dan lain-lain).


Yang pertama adalah motif hewan dari Merak Ngibing, ngibing dalam bahasa Sunda merupakan gerakan tarian yang mengikuti irama lagu kendang di Jawa Barat. Dikutip dari liputan6, merak ngibing merupakan simbolisasi hewan yang selalu ceria bagi masyarakat di Garut.


Selain itu ibingannya juga menggambarkan pola keluwesan serta keindahan dari siapapun yang mengenakannya. Kombinasi warna yang cerah, antara coklat tua, biru, merah dengan beberapa totol dan geometri putih membuat batik dengan motif satu ini terlihat unik.


Motif yang terinspirasi dari bentuk hewani khas Jawa Barat adalah motif kurung hayam. Dalam motif tersebut terlihat beberapa sisi belah ketupat yang menyerupai anyaman bambu uang yang biasa digunakan sebagai tempat tinggal ayam.


Menurut kisah, dahulu masyarakat di Garut begitu akrab dengan salah satu hewan unggas tersebut. Sehingga oleh pengrajin setempat diinisiasikan untuk dibuat ke dalam motif kain batik.


Selain menggambarkan perwujudan kurung ayam, motif batik tersebut juga menggambarkan beberapa alat rumah tangga yang biasa digunakan oleh masyarakat di Jawa Barat, khususnya Garut yaitu, lisung (penumbuk beras), boboko (wadah makanan) hingga bentuk berasnya sendiri sebagai makanan ayam.