Tekad Chempa Bawa Kembali Romantisme Kejayaan Lagu Anak Melalui "Teman Sejati"

Notification

×

Iklan

Iklan

Tekad Chempa Bawa Kembali Romantisme Kejayaan Lagu Anak Melalui "Teman Sejati"

Kamis, 04 November 2021 | 09:25 WIB Last Updated 2021-12-01T05:37:42Z


NUBANDUNG
– "Teman Sejati" adalah singel yang diuntai dari kerinduan dan romantisme lagu-lagu anak yang pernah jaya dan mengisi dunia anak-anak Indonesia terutama mereka yang cukup beruntung serta berbahagia mengalaminya di dekade 90-an.


Kini, Chempa Nur Asyifa Putri atau biasa dipanggil Chempa bertekad membangun romantisme baru bagi teman sebaya. Sebuah romantisme yang dulu dibangun artis-artis cilik dan kini telah dewasa seperti Enno Lerian, Agnes Monica, Bondan Prakoso, Joshua Suherman, Ria Enes, Eza Yayang, Dhea Ananda, Chikita Meidy, Sherina Munaf, Tasya Kamila dan barisan artis lainnya. Ah ya, dan tentu saja sang legendaris Papa T. Bob.


Dunia anak adalah dunia yang berbeda dengan dunia orang dewasa meski keduanya tidak dapat dipisah satu sama lain. Masa kanak-kanak menjadi fondasi kelak saat dewasa antara tegak menghadapi dunia atau rapuh ditelan masalah-masalah menjadi tua.


Bagi anak ketiga pasangan R. Daviet Joy dan Anita Nur Alia Aszwan, bernyanyi ibarat taman bermain yang dapat meninggalkan ingatan yang kelak bisa dikenang dan diceritakan sebagai tangga pencapaian atau sebentuk kebahagiaan yang disebut masa kecil.


Bahkan sepertinya tidak berlebihan jika dengan tangga-tangga pencapaian yang sudah ia raih, dara kelahiran Bandung, 26 November 2011 dapat disebut sebagai multitalenta.


Kini, melalui singel ‘Teman Sejati’, Chempa memiliki misi yang sifatnya tidak hanya sebagai sebuah pencapaian pribadi. ‘Teman Sejati’ adalah cara Chempa mengajak anak-anak sebayanya untuk bermain di taman yang sama dan menciptakan kenangan manis akan masa kecil melalui musik dan lagu seperti pendahulunya.


Penyuka warna merah dan pink memilih musik karena ia merupakan fenomena unik. Sifatnya yang abstrak hanya bisa diselami kedalamannya oleh rasa namun oleh karenanya ia memiliki efek konkret dan nyaris seketika.


Pemaknaan dalam musik terjadi ketika ia dialami secara langsung atau melalui penggalian-penggalian intelektualitas. Musik juga dipilih karena ia bisa menerbangkan akal dan memperkaya imajinasi pelaku dan penikmatnya.


Secara tema, Yoga Wardana Kusumah sang pencipta ‘Teman Sejati’ nyatanya berhasil membangun realitas yang dialami Chempa dalam kesehariannya. Sehingga lirik dinyanyikan Chempa pesan jujur dan alamiah, alih-alih filosofis atau idealisme tempelan yang kadang dipaksakan.


“Selalu ada tempat di hati untuk teman sejati,” kata Chempa yang hobi main sepeda dan menggambar.


Chempa sendiri menganggap teman sejati lebih dari sekadar teman biasa. Teman sejati bahkan bisa dianggap sebagai bagian dari keluarga. Teman sejati ini tidak harus sesama manusia. “Seperti si Mbol, kucing yang telah lama menjadi teman sejati dan ‘adik’ bagi aku,” sebutnya yang memang anak bungsu ini.


Bagi Chempa, yang terpenting dari teman sejati adalah rasa kasih sayang dan kebaikan hati. “Saat aku di-bully karena aku cengeng dan aku temui seseorang yang baik hati dan membela aku, maka ia adalah teman sejatiku,” kata pemain film ‘I Love You Silly’ dan bintang iklan ini.


“Ayah dan ibu adalah teman sejatiku karena mereka menyayangi aku. begitu juga kakakku meski mereka kadang nyebelin,” tambah siswi kelas 4 HS Tridaya Bandung.


‘Teman Sejati’ yang kini sudah dapat diakses di berbagai platform media sosial adalah sebuah langkah kecil dalam membangun kesadaran akan pentingnya sarana khusus bagi anak-anak berkarya dan berekspresi sesuai dengan dunia yang mereka miliki.


Secara pribadi, ‘Teman Sejati’ adalah tentang bagaimana seorang Chempa memulai sebuah perjalanan berkarya dengan sebuah misi dan visi mengenai hari ini dan masa depan.