5 Museum di Bandung Ini Simpan Sejarah Kebudayaan. Seru untuk Dikunjungi

Notification

×

Iklan

Iklan

5 Museum di Bandung Ini Simpan Sejarah Kebudayaan. Seru untuk Dikunjungi

Jumat, 22 April 2022 | 17:06 WIB Last Updated 2022-04-22T10:06:23Z


NUBANDUNG.ID
- Pergi ke museum bisa jadi salah satu alternatif wisata. Selain harga terjangkau, juga bisa menjadi sarana hiburan yang edukatif. Lima museum di Bandung ini patut untuk dikunjungi untuk mengisi waktu senggang kamu:


1. Museum Konferensi Asia Afrika


Museum ini berlokasi di Jalan Asia Afrika Nomor 65, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. Dalam bangunan yang memiliki luas sekitar 7.500 meter persegi ini, kamu bisa melihat banyak bagian dalam sejarah.


Mulai dari dokumen rahasia, foto-foto dokumentasi Pertemuan Tugu, Konferensi Bogor, Konferensi Kolombo, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.


Anda bisa berwisata sekaligus belajar sejarah di museum ini tanpa harus membayar tiket. Kunjungi di hari Selasa-Kamis 08.00-16.00 WIB, Jumat 14.00-16.00 WIB, dan Sabtu-Minggu 09.00-16.00. Untuk hari Senin, museum ini tutup.


2. Museum Geologi


Museum Geologi didirikan pada 16 Mei 1928, menampilkan informasi tentang materi geologi seperti fosil, batuan, mineral, peta geologi, geofisika, dan gunung berapi. Seluruh temuan ini dikumpulkan dari kerja lapangan peneliti di Indonesia sejak tahun 1850 hingga saat ini.


Kamu bisa menyaksikan replika binatang purba yang memukau dengan 3000 rupiah saja untuk masuk ke Museum Geologi Bandung.


Terletak di Jl. Diponegoro No. 57, Cihaurgeulis, Cibeunying Kaler, Bandung, museum dapat dikunjungi di hari Senin-Kamis pukul 08.00-16.00. Sementara di akhir pekan hanya sampai pukul 14.00, dan libur di hari Jumat.


3. Museum Sri Baduga


Museum ini menyimpan sejarah kebudayaan masyarakat suku Sunda di Jawa Barat dan peninggalan jejak kerajaan Padjajaran. Nama museum ini diambil dari gelar salah seorang Raja Pajajaran, Sri Baduga Maharaja, yang tertulis pada Prasasti Batutulis.


Bentuk bangunan museum menyerupai rumah adat dari Jawa Barat, dengan 3 lantai. Lantai pertama menceritakan sejarah alam Jawa Barat, dua lantai selanjutnya berisi koleksi barang bersejarah dari zaman Hindu-Buddha hingga zaman penjajahan dan kemerdekaan di Indonesia.


Jika ingin melihat ribuan koleksi yang terpajang, kunjungi di Jl. B.K.R. 185/ Jl. Lingkar Selatan, Bandung, Jawa Barat. Museum tutup tiap hari Senin. Hari Selasa-Jumat buka pukul 08.00-16.00, dan akhir pekan, jam buka hanya sampai pukul 12.00. Harga tiket masuk cukup Rp 3.000.


4. Museum Pos Indonesia


Museum Pos Indonesia awalnya dibuka pada tahun 1931 dan diberi nama Museum Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Pada saat itu, sebagian besar koleksinya berupa perangko yang berasal dari dalam dan luar negeri. Saat ini, koleksi yang ada di Museum Pos Indonesia bukan hanya perangko melainkan seluruh benda yang berkaitan dengan sejarah pos dari masa ke masa. Seperti sepeda yang dulunya digunakan untuk mengirim surat, hingga koleksi surat emas dari para raja di Nusantara.


Museum Pos Indonesia terletak di sebelah kanan Gedung Kantor Pusat PT. Pos Indonesia, terletak di Jl. Cilaki 73, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung. Jam operasional: Senin-Jumat 08.00-16.00 WIB, Sabtu 09.00-13.00 WIB.


5. Museum Nike Ardilla


Museum ini dibangun untuk mengenang salah satu penyanyi kondang Indonesia, Nike Ardilla. Mojang Bandung tersebut meninggal pada 1995 di usianya yang masih 19 tahun, akibat kecelakaan mobil. Dua tahun sepeninggalannya, museum ini diresmikan.


Museum Nike Ardilla ini menempati bangunan 2 lantai seluas 500 meter persegi. Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal keluarga almarhumah Nike Ardilla. Untuk lantai 2 berisi koleksi baju show, aksesoris, foto-foto, benda pribadi, dan kamar Nike Ardilla.


Di sini juga disimpan pintu mobil Honda Civic yang rusak sebagai saksi bisu kecelakaan Nike. Museum beralamat di Komplek Arya Graha, Jalan Aria Utama No. 5, Cipamokolan, Rancasari, Bandung. Buka setiap hari mulai pukul 11.00 - 17.00 WIB.