Cara Aman Internetan Nggak Kena Phishing Saat Ramadhan

Notification

×

Iklan

Iklan

Cara Aman Internetan Nggak Kena Phishing Saat Ramadhan

Selasa, 26 April 2022 | 07:43 WIB Last Updated 2022-04-26T00:45:37Z


NUBANDUNG.ID
-- Saat menyambut Ramadan, keluarga di Indonesia memulai persiapan tahunan mereka termasuk berburu banyak promo hari online secara online. Para pelaku kejahatan siber, yang terampil dengan pengetahuan mereka tentang tren dan kejadian terkini, juga meluncurkan situs phishing untuk menargetkan pengguna.

 

Analisis terbaru Kaspersky untuk tahun 2021 menunjukkan sistem anti-phishingnya memblokir sebanyak 253,365,212 tautan phishing secara global. Secara total, 8,20 persen pengguna di berbagai wilayah di seluruh dunia telah menghadapi setidaknya satu serangan phishing tahun lalu.

 

Di Asia Tenggara, Filipina mencatat angka tertinggi terkait pengguna yang terkena upaya phishing pada tahun 2021 dengan 9,90 persen, diikuti oleh Malaysia (8,49 persen), dan Thailand (7,93 persen). Indonesia mencatat 7,70 persen, sementara Vietnam mencatat 7,45 persen pengguna. Singapura (3,30 persen) memiliki persentase angka pengguna terendah yang terkena jenis ancaman ini.


Tahun lalu, Indonesia mengalami penurunan pangsa pengguna yang terkena upaya serangan sebesar 3,9 persen dibandingkan dengan 11,60 persen pada tahun 2020.

 

“Jumlah serangan phishing yang menurun tidak berarti data dan keuangan online kita lebih aman. Tahun lalu, kami telah mengamati penurunan di berbagai jenis ancaman seperti malware seluler dan phishing.”

 

“Ini karena "spray and pray" atau Teknik penyebaran random bukan lagi metode yang disukai para penjahat dunia maya,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara Kaspersky.

 

Permintaan belanja online masih tetap tinggi di tahun 2021. Hal ini sejalan dengan tren phishing. Analisis Kaspersky mengungkapkan halaman phishing paling sering dirancang untuk meniru toko online (17,61 persen). Diikuti oleh portal Internet global (17,27 persen) di tempat kedua. Sistem pembayaran (13,11 persen) naik ke posisi ketiga, naik 4,7 persen dibandingkan tahun 2020 menyalip perbankan (11,11 persen).

 

Dengan 87 persen orang Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran seluler bahkan jauh sebelum pandemi terjadi, tidak mengherankan bahwa phisher menargetkan sektor ini dan akan meluncurkan lebih banyak upaya phishing selama musim perayaan hari besar.

 

“Belanja online dan pembayaran elektronik adalah bagian penting dari kegiatan perayaan dan liburan untuk banyak masyarakat. Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terutama terhadap pengumuman penjualan dan penawaran menarik yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan telepon. Ancaman dapat datang dari mana saja, tetapi kita dapat melindungi diri sendiri dengan kewaspadaan dan solusi keamanan yang andal yang terpasang di perangkat kita,” tambahnya.

 

Untuk menghindari menjadi korban penipuan phishing selama Ramadhan, Kaspersky menyarankan pengguna:

 

1. Jangan pernah mengeklik tautan mencurigakan yang dikirimkan kepada Anda melalui teks, SMS, aplikasi messenger, atau platform lainnya.

 

2. Kenali saluran komunikasi resmi bank digital Anda. Penting untuk mengidentifikasi saluran komunikasi resmi lainnya seperti media sosial, situs web, email, dan WhatsApp dari bank digital yang Anda gunakan.

 

3. Aktifkan notifikasi. Mengaktifkan notifikasi real-time di ponsel dapat membantu Anda bertindak cepat jika ada keluhan penipuan dari otorisasi bank digital Anda.

 

4. Hindari keterikatan emosional berlebih saat berbelanja online, perayaan yang megah biasanya akan mengarah pada kecepatan untuk mendapatkan penawaran terbaik dalam waktu yang terbatas. 

 

5. Hanya bagikan atau izinkan akses ke informasi Anda dengan pihak ketiga bila benar-benar diperlukan, untuk meminimalkan informasi jatuh ke tangan yang salah. Termasuk, jangan membagikan kode OTP dengan siapa pun kecuali Anda sendiri.

 

6. Siapkan otentikasi dua faktor untuk melindungi akun.

 

7. Gunakan solusi keamanan yang andal yang dapat mengidentifikasi lampiran berbahaya dan memblokir situs phishing.