Pilpres 2024, Partai Demokrat DKI Jakarta Duetkan Anies-AHY

Notification

×

Iklan

Iklan

Pilpres 2024, Partai Demokrat DKI Jakarta Duetkan Anies-AHY

Kamis, 26 Mei 2022 | 13:33 WIB Last Updated 2022-05-26T06:33:02Z


NUBANDUNG.ID
- Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, membenarkan jika banyak kader dan pemilih partainya yang ingin menduetkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan Anies Baswedan di pemilihan presiden 2024 mendatang.


Mujiyono mengakui jika saat ini elektabilitas Anies Baswedan menurut sejumlah lembaga survei lebih tinggi dari ketua umumnya, AHY. Sebabnya untuk saat ini formasi yang cocok adalah Anies sebagai calon presiden dan AHY wakilnya.


“Mungkin bisa untuk sekarang starting-nya Anies-AHY karena Anies elektabilitasnya lebih tinggi. Tapi kalau nanti Pak Anies sudah tidak jadi gubernur kan bisa turun," kata Mujiyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022 seperti dikutip dari Antara.


Mujiyono pun menyarankan agar Anies Baswedan menjadi kader partai politik untuk menyongsong Pemilihan Presiden 2024 demi menjaga elektabilitasnya yang saat ini cukup tinggi. Dengan adanya kepastian kendaraan politik, menurut Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu, Anies diyakini bisa mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan baik.


"Makanya saran saya segeralah jadi kader partai politik, untuk menjaga elektabilitas supaya bisa bergerak di situ," ujar Mujiyono.


Mujiyono membandingkan elektabilitas Anies dengan ketua umum partai politik. "Jadi ibaratnya nyetir mobil, Anies mobil sewaan, sementara ketum, meski langkahnya belum secepat Anies, tapi mobil sendiri," kata dia.


Sejumlah lembaga survei menempatkan nama Anies Baswedan dalam bursa calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024. Salah satunya, Indikator Politik Indonesia pada 14-19 April 2022, menempatkan Anies Baswedan pada posisi ketiga sebagai capres dengan tren naik dari 17,1 persen menjadi 19,4 persen.


Namun hingga kini, Anies Baswedan belum menentukan kendaraan politik yang akan membawanya menuju Pilpres 2024, sementara jabatan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menopang elektabilitas Anies Baswedan akan berakhir pada 16 Oktober 2022.


Berakhirnya masa kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang dinilai akan menggerus elektabilitasnya sendiri. "Bagaimana Anies langkah ke depan, terus memposisikan diri, terus bergerak jangan kendor. Karena dua tahun ini bisa bikin elektabilitas turun," kata Mujiyono.


Di sisi lain, Mujiyono membandingkan hal itu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sering mendapatkan elektabilitas tinggi pada setiap survei yang dilakukan beberapa lembaga survei.


Kini, kata Mujiyono, AHY terus bergerak ke setiap penjuru Tanah Air bersama Partai Demokrat. "Sementara ketum meski elektabilitasnya masih jauh dari Anies tapi kendaraannya ada, jadi masih bisa. Kalau Anies mau ke daerah gimana?," katanya.


Dia mengatakan, kalau AHY ke daerah jelas di sana ada kepengurusan dan infrastruktur partai. "Jadi seorang ketum, kan berhak datang ke wilayah-wilayah," katanya.


Selesaikan Jakarta Dulu


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar mengatakan kerap bercanda dengan Gubernur DKI Anies Baswedan soal menjadi presiden. Menurut dia, Anies hanya tersenyum ketika pembicaraan mereka menyinggung topik tersebut.


"Beliau senyum-senyum saja cuma bilang 'tunggu, saya selesaikan Jakarta dulu'," kata Munahar saat ditemui di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Ahad, 22 Mei 2022.


Anies, kata Munahar, tak pernah menyatakan siap maju di pilpres 2024 mendatang. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya menjawab diplomatis. "Setelah Jakarta selesai baru kita bicarakan lagi," ujar Munahar menirukan respons Anies.