Biografi Muhaimin Iskandar, Keturunan Ulama Besar Pendiri Nahdlatul Ulama

Notification

×

Iklan

Iklan

Biografi Muhaimin Iskandar, Keturunan Ulama Besar Pendiri Nahdlatul Ulama

Senin, 15 Agustus 2022 | 10:55 WIB Last Updated 2023-09-03T08:48:25Z


NUBANDUNG.ID
- Nama lengkapnya Abdul Muhaimin Iskandar. Ia lahir 24 September 1966. Lebih dikenal sebagai Cak Imin, seorang politisi Indonesia yang sejak 2005 menjadi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 


Ayahnya, Muhammad Iskandar, adalah dzurriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur. Muhaimin Iskandar adalah keturunan KH Bisri Syamsuri, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama.


Riwayat Hidup


Pendidikan pria yang beristri Rustini Murtadho serta ayah 3 (tiga) anak tersebut dimulai di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Yogyakarta. 


Setelah lulus dari Aliyah tahun 1985, Muhaimin Iskandar melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selesai pada usia 26 tahun. 


Ia melanjutkan masternya 10 tahun kemudian di Universitas Indonesia (UI) bidang komunikasi dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2017, Muhaimin Iskandar memperoleh doctor honoris causa dari Universitas Airlangga Surabaya.


Karir Politik


Ia memulai dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri.


Sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin Iskandar aktif di tempat-tempat diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa. Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. 


Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Muhaimin Iskandar juga aktif di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, sebuah Lembaga yang merupakan rujukan pemikiran Islam progresif saat itu bahkan sampai saat ini.


Anggota DPR RI


Karier politik Muhaimin dimulai bersamaan lahirnya Era Reformasi. Pada tahun 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ia ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend).


Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB. Di lembaga legislatif tersebut, pada usia 33 tahun, Muhaimin menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Dia termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu. 


Muhaimin juga pernah menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019. Ia bersama Ahmad Basarah dan Ahmad Muzani didapuk jadi Wakil Ketua MPR berdasarkan revisi Undang-undang tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).


Di parlemen saat ini Muhaimin mengemban amanah sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Kesejahteraan Rakyat untuk periode 2019-2024. Di pemerintahan, ia juga penah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.


Kariernya terus meroket, setelah beliau merebut PKB dari pemilik aslinya Abdurrahman Wahid dan menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 


Muhaimin menjabat Ketua Umum Partai yang dibidani NU itu sejak 2005 hingga pada Muktamar Bali 1 September 2014, ia secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB untuk periode 2019-2024 karena dianggap berhasil menaikkan suara pemilu 2014 menjadi 9,04%


Karya buku


Beberapa buku yang pernah ditulisnya, antara lain; Melampaui Demokrasi; Merawat Bangsa dengan Visi Ulama (Klik.R, Yogyakarta, 2006); Momentum Untuk Bangkit, Percikan Pemikiran Ekonomi, Politik dan Kebangsaan (LKiS, 2009); Melanjutkan Pemikiran dan Perjuangan Gus Dur (LKiS, 2010); Intoleransi, Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme (LKiS Yogyakarta), dan beberapa buku lainya.


Sumber: wikipedia