5 Fakta Menarik Pondok Pesantren Al-Ihsan Bandung

Notification

×

Iklan

Iklan

5 Fakta Menarik Pondok Pesantren Al-Ihsan Bandung

Senin, 10 Oktober 2022 | 08:53 WIB Last Updated 2022-10-10T01:53:55Z



NUBANDUNG.ID-Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung di kawasan Cibiru, Kota Bandung, berdekatan dengan Pondok Pesantren Al-Ihsan.


Banyak mahasiswa UIN SGD Bandung yang menimba ilmu di Pesantren Al-Ihsan.


Pesantren tersebut berlokasi di Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.


Tak hanya mahasiswa dari UIN SGD Bandung, ada pula mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru dan STIKES Bhakti Kencana yang menimba ilmu keagamaan di sana.


Cikal bakal Pesantren Al-Ihsan adalah saat dikelolanya Masjid Al-Mubarok yang berada di Desa Cibiru Hilir oleh tokoh masyarakat bernama Kiai Sulaeman Abdul Majid pada tahun 1883 hingga 1955.


Pria yang dikenal dengan sebutan Mama Ule itu mengelola masjid tersebut dan pusat pendidikan bernama Madrasah Miftah As-Shibyan bersama 4 menantunya.


Dikutip Pikiran Rakyat dari akun Instagram Pesantren Al-Ihsan, Kiai O.Z. Muttaqien dan menantu lainnya melanjutkan perjuangan Mama Ule.


“Setelah berdirinya IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 1968, banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang ingin menetap dan belajar,” demikian tertulis dalam unggahan akun tersebut.


“Maka, K.H. O. Z. Muttaqien bertekad untuk mendirikan pesantren yang terealisasi pada tahun 1993 pesantren tersebut diberi nama Muhammad Thoha,” tulisnya.


Pesantren itu pun kemudian berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al Ihsan setelah bekerja sama dengan Yayasan Al Ihsan.


Pembangunan pesantren itu dilanjutkan oleh putra sulung Kiai O.Z. Muttaqien yakni Kiai Tantan Taqiyudin, Lc. (Pimpinan Ponpes Al-Ihsan saat ini) dan Drs. H. Ukman Sutaryana.


Berikut 5 fakta menarik Pondok Pesantren Al-Ihsan Bandung:


1. Menawarkan bidang kajian untuk menopang profesionalitas santri yang sebagian besar merupakan mahasiswa.


2. Disiplin ilmunya memadukan kitab klasik dan kontemporer yakni Tsaqofatud Da’iyah, Tarbiyatul Islamiyah, dan sebagainya.


3. Jumlah bangunan terdiri atas 14 asrama yakni 9 putri, dan 5 putra, serta berada di tengah pemukiman warga Desa Cibiru Hilir, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung.


4. Kegiatan santri dipimpin Organisasi Santri Pesantren Al-Ihsan (OSPAI) yang dipimpin presiden dan wakil presiden.


5. Terdapat Unit Kegiatan Santri antara lain Fosdai, El Qalam, Hifdzil Quran, Naqish, Hadroh, Bahtsul Kutub, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Voli, Sepak Bola, dan Senam.