Jokowi: Pemimpin Hebat Itu di Jiwa dan Pikiran, Bukan di Rambut!

Notification

×

Iklan

Iklan

Jokowi: Pemimpin Hebat Itu di Jiwa dan Pikiran, Bukan di Rambut!

Minggu, 27 November 2022 | 11:36 WIB Last Updated 2022-11-27T04:36:06Z


Oleh: Idat Mustari,
Pemerhati Sosial dan Kebangsaan, Advokat


NUBANDUNG.ID - Wajar dan baik jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang di tahun 2024 akan lengser dari kursi Presiden, berwasiat mengingatkan masyarakat agar dalam mencari pemimpin pada Pilpres 2024 mendatang memiliki kriteria yang dapat mengerti apa yang dirasakan oleh rakyat.


Hal tersebut disampaikannya pada acara silaturahmi nasional "Nusantara Bersatu" yang digelar oleh gabungan Relawan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Presiden Jokowi mengingkatkan agar mencari pemimpin yang mau turun ke bawah, yang mau merasakan keringat rakyat. 


"Perlu saya sampaikan...perlu saya sampaikan. Pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya, kelihatan dari penampilannya, itu kelihatan, banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada," ucap Jokowi, dikutip dari detikNews.


Kriteria yang disampaikan oleh Jokowi bahwa pemimpin ke depan yang menggantikannya harus orang yang bisa merasakan penderitaan rakyat, pasti semua orang setuju, sebab pemimpin seperti ini yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia ke depan. 


Namun jika pemimpin yang sayang dan berpikir keras mikiran rakyat dicirikan dengan kerutan di wajah dan rambut putih tentulah tidak ada hubungannya sama sekali. 


Sebab, saya rasa proses mikir itu adanya di jiwa bukan di fisik. Artinya boleh jadi seseorang rambutnya putih semua bukan karena banyak mikirin rakyat melainkan karena faktor genetika (keturunan), gaya hidup bahkan penyakit autoimun dan atau akibat ada gangguan kelenjar tiroid. 


Rasulullah SAW adalah pemimpin yang paling hebat yang ada di muka bumi ini digambarkan dalam satu riwayat yang bersumber dari Hasan Bin Ali ra, bahwa Beliau memiliki wajah yang cerah bagaikan rembulan di bulan purnama. Badannya berisi, perut dan dadanya sejajar. 


Di riwayat lain disebutkan berkulit putih, tampan dan berperawakan sedang. Juga rambut yang ikal berwarna sedikit kemerahan terurai hingga bahu. Artinya Rasulullah SAW tidak kurus, tidak banyak kerutan di wajah dan tidak pula rambutnya putih semua.


Tak penting calon pemimpin di negeri ini pasca Jokowi, mau berbadan kurus atau tidak, beruban atau tidak, ganteng atau tidak. Yang penting memiliki jiwa kepemimpinan yang sempurna yang dalam bahasa agama disebut orang yang bertakwa. 


Takwa itu adanya di jiwa bukan ditandai oleh rambut putih atau tidak. "Ah, emang betul bahwa Pak Jokowi mah suka berkelakar saja."***