IPHI: Efisiensi Ongkos Haji Paling Mahal Rp 55 Juta

Notification

×

Iklan

Iklan

IPHI: Efisiensi Ongkos Haji Paling Mahal Rp 55 Juta

Rabu, 08 Februari 2023 | 19:32 WIB Last Updated 2023-02-08T12:32:21Z


NUBANDUNG.ID
- Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ismed Hasan Putro menilai biaya haji tahun 2023 yang diusulkan oleh Kementerian Agama sebesar Rp 69 juta sangat memberatkan calon jamaah. 


Dalam hitungan dia dengan melakukan beberapa efisiensi ongkos haji bisa ditekan antara Rp 50 juta sampai Rp 55 juta saja.


"Paling mahal Rp 55 juta," kata kata Ismed dalam perbincangan dengan detikHikmah detikcom, Kamis 2 Februari 2023.


Salah satu yang bisa dilakukan, kata Ismed, adalah melobi Maskapai Garuda Indonesia agar menghitung ulang biaya penerbangan yang mencapai Rp 33 juta per jamaah. Angka ini dinilai cukup mahal dan memberatkan jamaah. Sebab setiap jamaah dihitung melakukan empat kali perjalanan pulang pergi Indonesia - Saudi.


Setelah mengantar jamaah ke Arab Saudi, pesawat Garuda Indonesia kembali ke tanah air dalam keadaan kosong. Namun oleh Garuda dalam perjalanan kembali ke tanah air tersebut, pesawat diasumsikan berpenumpang penuh dengan biaya dibebankan kepada jemaah dengan banderol harga penuh juga.


"Kita tentu tidak menginginkan Garuda rugi. Tetapi dengan pesawat dalam keadaan kosong namun biaya perjalanan dibebankan penuh kepada jemaah ini saya rasa kurang fair," katanya.


Ismed menyarankan agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama bisa melobi pihak Garuda untuk mengatur supaya biaya penerbangan saat pesawat kosong tidak semuanya dibebankan kepada penumpang. Jika itu bisa dilakukan dalam hitungan IPHI ongkos penerbangan haji bisa dipangkas hingga Rp 15 juta. IPHI juga mengusulkan agar jamaah usia lanjut atau Lansia bisa diberangkatkan paling belakang, namun dipulangkan duluan.


"Jika langkah ini bisa dilakukan, juga akan menjadi bagian dari efisiensi yang cukup signifikan," kata Ismed.


Hal berikutnya yang bisa dilakukan untuk menekan biaya haji 2023 adalah dengan melobi pemerintah Arab Saudi agar mengizinkan bandara Thaif sebagai tempat kepulangan jamaah haji. Selama ini jamaah haji yang akan pulang ke negaranya masing-masing menumpuk di Bandara Jeddah dan Madinah. Akibatnya terjadi antrean kepulangan yang memakan waktu cukup lama.


Ismed mengaku dapat informasi bahwa sejumlah negara sudah menggunakan Bandara Thaif untuk memulangkan jemaah haji. Sehingga dia berharap Indonesia juga mendapat izin untuk memulangkan jamaah haji dari Bandara Thaif. Apabila itu bisa dilakukan, maka waktu tinggal jamaah haji Indonesia di Arab Saudi bisa lebih singkat sehingga menekan biaya haji hingga Rp 10 juta.


Seperti diketahui Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2023. Untuk biaya haji 2023 yang ditanggung oleh jemaah naik menjadi Rp 69.193.733 juta dari biaya tahun 2022 yang sebesar Rp 39.886.009 pada tahun 2022. Biaya haji yang harus dibayar jemaah sebesar Rp 69.193.733 juta adalah 70 persen dari total BPIH yang sebesar Rp 98.893.909.


"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata Bipih per jemaah sebesar Rp 98.893.909, ini naik sekitar Rp 514.888 dengan komposisi BPIH Rp 69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp 29.700.175 atau 30 persen," kata Yaqut.


Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan bahwa usulan kenaikan biaya haji 2023 ini mungkin tidak populer, namun harus dilakukan untuk melindungi hak nilai manfaat seluruh jemaah sekaligus menjaga keberlanjutannya jamaah haji Indonesia.***