Erwin: Tak Boleh Ada Anak Putus Sekolah di Kota Bandung

Notification

×

Iklan

Iklan

Erwin: Tak Boleh Ada Anak Putus Sekolah di Kota Bandung

Jumat, 18 Juli 2025 | 23:42 WIB Last Updated 2025-07-18T22:43:40Z

 



NUBANDUNG.ID  — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal dalam pendidikan, termasuk dari keluarga kurang mampu. Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat menutup kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah di SD Bina Talenta, Jumat (18/7/2025).


“Pemkot Bandung berkomitmen agar semua warga mendapatkan pendidikan. Tidak boleh ada anak yang putus sekolah hanya karena alasan ekonomi,” ujar Erwin.


Erwin menjelaskan, Pemkot Bandung telah mengklasifikasikan kelompok masyarakat miskin dan fakir sebagai prioritas dalam program pendidikan inklusif. Salah satunya melalui program kuliah gratis hingga jenjang sarjana bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.


“Minimal mereka tetap bisa sekolah, bahkan jika harus melalui jalur paket A, B, atau C,” tambahnya.


Menurut Erwin, upaya tersebut membutuhkan kerja sama berbagai pihak. Tantangan pendidikan tidak bisa ditangani pemerintah sendiri, tetapi harus dilakukan bersama melalui gotong royong.


Secara khusus, Erwin mengapresiasi konsep pembelajaran ramah di SD Bina Talenta. Dengan membatasi jumlah siswa hanya 10 orang per kelas, suasana belajar menjadi lebih kondusif dan perhatian guru terhadap siswa bisa lebih maksimal.


“Sekolah harus jadi tempat yang menyenangkan, bukan menakutkan. Saya yakin anak-anak di sini akan tumbuh jadi pribadi yang cerdas dan berakhlak baik,” katanya.


Selain aspek akademik, Erwin menekankan pentingnya pendidikan karakter. Ia berharap lulusan SD Bina Talenta dan sekolah lainnya di Bandung tak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan mampu memberi manfaat bagi masyarakat.


Kepala SD Bina Talenta, Deni Setiawan, menambahkan bahwa seluruh program sekolah dirancang untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik.


“Kami tidak hanya memperkenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga mengajarkan nilai toleransi, anti-bullying, dan kebersamaan. Orang tua pun kami libatkan, termasuk melalui materi ‘7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia’,” ungkapnya.