NUBANDUNG.ID – UIN Sunan Gunung Djati Bandung melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan pendidikan. Hal ini diwujudkan dengan penyaluran Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada 30 mahasiswa penerima manfaat, yang berlangsung di Gedung O. Djauharuddin AR, Jumat (15/8/2025).
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Rosihon Anwar, yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag., Wakil Rektor IV menyampaikan bahwa program ini merupakan bukti nyata kepedulian dan solidaritas civitas akademika, sekaligus amanah dari para muzaki yang disalurkan melalui UPZ UIN Bandung. Bantuan ini diharapkan meringankan beban biaya studi sehingga mahasiswa dapat fokus menyelesaikan pendidikan tanpa terkendala masalah finansial.
Prof. Fathonih mengapresiasi kinerja pengurus UPZ yang telah optimal menyalurkan bantuan biaya pendidikan. “Bantuan ini bukan sekadar dukungan finansial, tetapi juga wujud nyata kepedulian kampus terhadap kesejahteraan mahasiswa,” ujarnya.
Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum ini mengajak seluruh dosen untuk berpartisipasi aktif dalam program payroll zakat. Dari sekitar 1.200 dosen dan tenaga kependidikan, baru sekitar 10% yang berkontribusi. “Bayangkan jika 1.000 orang menyisihkan Rp50.000 setiap bulan, maka dalam satu bulan bisa Rp50 juta, setahun bisa terkumpul Rp600 juta. Jumlah ini dapat membantu ratusan mahasiswa,” jelasnya.
Menurutnya, zakat bukan hanya soal kerelaan, tetapi kewajiban yang memiliki dampak besar jika dikelola secara optimal. Upaya mendorong tumbuhnya kesadaran berzakat, berinfak, dan bersedekah di lingkungan kampus.
Selain bantuan UKT, Prof. Fathonih menginformasikan adanya peluang beasiswa lain, seperti Beasiswa Cendekia BAZNAS, beasiswa pemerintah daerah, hingga bantuan dari lembaga mitra. “Gunakan bantuan untuk mendukung studi, bukan untuk kebutuhan konsumtif yang tidak mendesak,” pesannya.
Dalam laporannya, Ketua UPZ UIN Bandung, Dr. H. Arif Rahman, S.Ag., M.Pd., menyampaikan terima kasih kepada pimpinan kampus atas kepercayaan yang diberikan dalam mengelola UPZ sejak terbentuk pada 2024. Dengan pengurus berjumlah sekitar 10 orang, UPZ telah mengoptimalkan pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah.
Program payroll zakat dosen awalnya diikuti 120 orang, kini bertambah menjadi 125 peserta, dengan target peningkatan signifikan hingga akhir 2025. Pemasukan saat ini tercatat di atas Rp15 juta dan ditargetkan mencapai Rp30 juta pada akhir tahun.
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini membeberkan pada Februari 2025, UPZ menyalurkan bantuan UKT kepada 12 mahasiswa dengan nominal masing-masing Rp1 juta. Semester ini, jumlah penerima meningkat menjadi 30 mahasiswa dengan nominal Rp1,5 juta per orang. Ke depan, targetnya adalah menambah jumlah penerima dan besaran bantuan.
Selain itu, pada Idul Fitri lalu, UPZ menyalurkan santunan sembako kepada sekitar 300 orang, termasuk satpam dan petugas OPP, serta menjalin kerja sama dengan BAZNAS. Tahun sebelumnya, UPZ juga berhasil mendapatkan beasiswa eksternal berupa bantuan penuh UKT untuk 43 mahasiswa semester 5–8.
Namun, tantangan terbesar adalah tingginya kebutuhan bantuan UKT. Dari 750 pendaftar, hanya 191 yang lolos seleksi, dan dari jumlah itu, hanya 30 yang dapat dibantu karena keterbatasan dana. “Inilah momen paling sedih, ketika banyak mahasiswa layak belum bisa terakomodasi,” ungkapnya.
Perwakilan mahasiswi penerima bantuan, Nur Aprilyana (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin), menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian kampus.
“Bantuan ini bukan hanya sekadar dukungan finansial, tetapi juga motivasi bagi kami untuk terus semangat belajar, mengembangkan potensi diri, dan memberi kontribusi positif di kampus maupun masyarakat,” ujarnya.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh pimpinan kepada Firman Yassir Al Amin, mahasiswa Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Langkah ini menjadi bukti bahwa sinergi zakat dan pendidikan mampu memberikan dampak nyata bagi masa depan generasi muda, sekaligus memperkuat semangat gotong royong di lingkungan kampus.