NUBANDUNG.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan ketersediaan stok beras untuk enam bulan ke depan melalui skema distribusi berbasis koperasi. Program Koperasi Merah Putih (KMP) yang kini telah terbentuk 100 persen di seluruh desa dan kelurahan menjadi motor utama pendistribusian bahan pokok, sekaligus solusi atas isu beras oplosan yang sempat meresahkan masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bandung, Asep Robin, menegaskan bahwa peran koperasi saat ini tidak lagi terbatas sebagai lembaga ekonomi rakyat, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan.
“Pemerintah bersama Bulog telah mengatur agar koperasi dapat mengajukan permohonan beras hingga dua ton, bahkan bisa tiga sampai empat kali dalam seminggu,” ujarnya.
Sinergi antara koperasi dan Bulog, lanjut Asep, dirancang untuk memastikan masyarakat tidak panik atau kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok, khususnya beras.
“Koperasi yang telah dilegalkan melalui akta notaris mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen pemerintahan, termasuk BUMD,” tambahnya.
Sebelumnya, kekhawatiran terkait beras oplosan sempat mencuat di sejumlah wilayah, termasuk Bandung. Namun, hasil inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan modern menunjukkan bahwa dugaan tersebut tidak terbukti. Lima merek beras yang sempat dicurigai juga telah ditarik dari peredaran.
“Untuk enam bulan ke depan, kami pastikan seluruh beras yang beredar di Bandung adalah beras lokal, mayoritas berasal dari Jawa Barat,” tegasnya.
Lebih jauh, Asep menilai kehadiran KMP juga berkontribusi positif dalam membangkitkan semangat ekonomi masyarakat pascapandemi. Melalui jalur distribusi langsung dari Bulog ke koperasi lalu ke konsumen, rantai distribusi menjadi lebih singkat sehingga dapat menekan lonjakan harga.
Dukungan dari BUMD pun dinilai strategis, terutama jika pengelolaan pasar tradisional yang sebelumnya merugi dapat dialihkan menjadi pusat distribusi yang terintegrasi dengan koperasi.
“Jika BUMD dapat menyalurkan subsidi bahan pokok melalui koperasi, tentu akan sangat membantu masyarakat. Distribusinya menjadi lebih efisien dan tepat sasaran,” tandas Asep Robin.