NUBANDUNG.ID -- Sekelompok mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, menggagas inovasi pembuatan kaki prostetik dari limbah plastik.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan penyandang disabilitas dengan menggandeng seorang difabel sekaligus pengrajin kaki prostetik, Iwan Ridwan.
Selama ini, bengkel kecil milik Iwan memproduksi kaki palsu dari bahan plat plastik nilon. Namun, material tersebut sulit diperoleh di Indonesia dan harganya relatif mahal. Kondisi itu mendorong mahasiswa KKN melakukan terobosan dengan memanfaatkan plastik High-Density Polyethylene (HDPE), jenis plastik keras yang umum ditemukan pada tutup botol atau galon.
“Biasanya saya memesan bahan baku nilon dengan biaya jutaan rupiah dan waktu tunggu lama. Kalau bisa memanfaatkan bahan yang lebih ekonomis sekaligus ramah lingkungan, tentu sangat membantu,” ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (9/8/ 2025).
Iwan menambahkan, selain lebih ekonomis, kelebihan dari hasil inovasi ini dinilai cukup kuat, tahan lama, dan memiliki karateristik yang fleksibel dibentuk menjadi socket.
Upaya pengembangan kaki prostetik berbasis bahan daur ulang bukanlah hal baru bagi tim KKN UIN Bandung yang tergabung dalam Unit Pustena (Pusat Teknologi Tepat Guna) Salman ITB ini. Pada tahun 2024, mereka sempat melakukan uji coba pembuatan soket kaki prostetik menggunakan plat plastik daur ulang dari industri lokal, yang melibatkan seorang difabel sebagai penerima manfaat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa soket prostetik tersebut kuat, nyaman, dan tahan lama. Hingga kini, penerima manfaat tersebut masih menggunakan soket prostetik ini untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Bagi tim mahasiswa UIN Bandung, keberhasilan itu menjadi motivasi untuk mengembangkan prostetik berbasis limbah plastik rumah tangga. Dari benda yang semula tidak bernilai, kini bisa memberi harapan baru bagi mereka yang membutuhkan.
Selain fokus pada produksi kaki prostetik, tim KKN UIN Bandung terlibat dalam pemberdayaan ekonomi kelompok difabel dengan komunitas Persatuan Para Difabel Indonesia (PPDI) yang dinaungi oleh Indonesia Power PLN. Komunitas ini mengelola sejumlah usaha, seperti produksi makanan, budidaya jamur dan lele, hingga pengembangan motor listrik. Program KKN mahasiswa UIN Bandung ini didukung oleh Lembaga Amil Zakat, Rumah Amal Salman, dan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
Kehadiran mahasiswa KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Malangbong tidak hanya fokus pada isu disabilitas, tetapi berusaha mendorong terbentuknya Bank Sampah Unit (BSU) di RW 05, yang sebelumnya belum ada. Inisiatif ini bertujuan membangun kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke sungai atau membakarnya, sekaligus memberikan nilai ekonomi dari sampah yang berhasil dikumpulkan.
“Kami berharap kesadaran masyarakat tumbuh, bahwa sampah bisa ditabung di bank sampah dan menghasilkan imbalan yang bermanfaat,” ujar Siti Hanin, mahasiswa angkatan 2022 Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Selain itu, mahasiswa UIN Bandung terlibat dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, mulai dari pengajian hingga persiapan perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Kehadiran mereka diharapkan mampu membawa perubahan nyata, baik dari sisi sosial, lingkungan, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sebagai informasi, Rumah Amal Salman adalah Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) pengelola zakat, infak, sedekah dan lainnya yang berfokus pada pendidikan dan teknologi. Alamat: Jalan Gelap Nyawang nomor 4, Bandung | Call Center +62 811-2228-333 |www.rumahamal.org| instagram.com/rumahamalsalman/