NUBANDUNG.ID -- Kementerian Agama (Kemenag) pada tahun ini melakukan akselerasi dalam penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Lebih dari 206 ribu guru pendidikan agama dan guru madrasah mengikuti PPG 2025. Jumlah ini meningkat drastis, sekitar 700%, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya melibatkan sekitar 29 ribu guru.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, menyebut akselerasi ini sebagai bentuk komitmen sekaligus penghargaan dari Kemenag terhadap perjuangan para guru agama dan guru madrasah. Ia menjelaskan bahwa PPG yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) sebagai mitra Kemenag bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan pendidik dan kualitas pendidikan generasi penerus bangsa.
"Pada Januari 2025, jumlah guru agama yang belum tersertifikasi mencapai lebih dari 556 ribu orang. Alhamdulillah, setelah beberapa gelombang PPG diselenggarakan oleh Kemenag hingga September 2025 ini, jumlah tersebut berkurang menjadi sekitar 350 ribu guru. Insya Allah, mereka akan mengikuti PPG selanjutnya pada tahun ini," ungkap Sahiron saat menghadiri Orientasi Akademik Mahasiswa PPG Dalam Jabatan PAI Angkatan 2 dan Guru Madrasah Angkatan 3 dalam keterangannya, Minggu (7/9/2025).
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu menjelaskan bahwa PPG dirancang sebagai wadah pelatihan bagi para guru binaan Kemenag agar mampu mentransfer ilmu pengetahuan secara efektif sekaligus membentuk karakter peserta didik. Para guru diharapkan tidak hanya mampu menyampaikan materi secara tepat dan menarik dengan berbagai metode, tetapi juga mendidik murid-murid menjadi pribadi yang berakhlak mulia.
"Selain itu, dalam proses belajar-mengajar, diharapkan murid merasa nyaman menerima ilmu dari gurunya. Guru menyampaikan pelajaran dengan penuh kasih sayang, sementara murid menghormati gurunya," tambahnya.
Harapannya agar mahasiswa PPG mampu menanamkan kecintaan kepada Allah SWT dalam diri peserta didik. Rasa cinta ini diyakini akan melahirkan empati, simpati, serta kasih sayang terhadap sesama dan lingkungan sekitar.
Sahiron menyampaikan bahwa PPG juga merupakan bentuk penghargaan kepada para guru yang telah berjuang dan mengabdi di berbagai pelosok negeri. Tak sedikit di antara mereka yang harus menempuh perjalanan berat—mendaki gunung, menyeberangi sungai—demi menyampaikan ilmu kepada anak bangsa.
“Dengan mengikuti PPG, bukan hanya keterampilan Bapak-Ibu guru yang akan meningkat, tapi juga akan mendapatkan tunjangan sebagai guru profesional,” tutupnya.